11th : Teror

270 69 8
                                    

Hi!

---

"Bi..." Chandra merengek tak jelas kepada Sinbi yang sedang sibuk dengan tugasnya.

"Apasih Chan. Ga liat lagi sibuk gue " balas Sinbi tak mengalihkan perhatian dari tugasnya. Membiarkan Chandra yang masih menggerak-gerakkan satu lengannya, sedang tangan lain tentu ia pakai untuk menulis.

"Tetering dong, wifi kampus ga connect. Butuh asupan sakura hinata diriku." ucap Chandra masih mengganggu Sinbi.

Sinbi menoleh, "Lo beneran ga liat gue lagi ngapain? Gue sama Jia dikejar waktu nih, minta curut kembaran lo sana." titahnya kemudian kembali menugas.

Sinbi dan Jia memang sedang mengerjakan tugas pengganti kelas kosong. Keduanya berkelompok. Tapi grup beruang kebetulan semuanya sedang jeda kelas, jadilah mereka ikut duduk bergabung duduk di corner Mahasiswa.




Chandra memandang teman-temannya. Serius dia butuh moodbooster, sialnya dia lupa bawa komik. Komik online jadi alternatif, tapi dia gaada paket, wifi kampus ga connect, Ampas! Teman-teman beruangnya juga sibuk dengan ponsel masing-masing. Generasi merunduk memang. Chandra mau  minta tetering. Kalo ke Bulan pelitnya minta ampun. Minta Sierra pasti syaratnya macem-macem. Minta Dovan yang lagi dengerin musik, gabisa, dia gabisa diganggu kalo lagi denger musik. Minta Willy, jelas dia lagi nge game, yang ada kena gebuk nanti dia. Minta Sinbi juga udah marah dianya.

Eh, ada Jia. Walaupun ga kenal dekat, Chandra memberanikan diri, tanya kesedian teteringnya, siapa tahu jadi lebih dekat. "Ji, minta tetering hotspot dong." Pinta Chandra tak tahu malu, tersenyum lebar ke arah Jia.

Sinbi yang mendengar itu langsung memukul kepala Chandra dari belakang, membuat Chandra mengaduh, "Goblok! Ya jangan Jialah elo embat, deket aja engga, masa mau ngrepotin. Malu-maluin!"

Kumpulan beruang sempat mengalihkan perhatian ke arah Chandra-Sinbi. Tapi kemudian kembali sibuk dengan dunia masing-masing. Pemandangan biasa.


"Eh gapapa bi, ini gue nyalain dulu teteringnya, sebentar yaa." Jia menyahut, mulai berkutik dengan ponselnya.

"Ga, gausah Ji. Hape lo kan buat research tugas kita." Putus Sinbi, lalu mengeluarkan ponselnya, menyerahkan kepada Chandra. "Nyusahin aja lo. Awas ya ganggu lagi." kata Sinbi mengancam, sebelum kembali mengerjakan tugasnya. Jia pun hanya menurut.

Chandra menerima dengan senang hati. Hafal dengan passcode ponsel Sinbi, kemudian bergegas ke Setting untuk menyalakan hotspot pribadi.



Dahi Chandra berkerut. Waktu memegang ponsel Sinbi, ada chat masuk. Bukan bermaksud melihat, tapi terlihat dari notifikasi, pengirim dan isi pesan.

Nana : Heh pelakor, udah berapa cowok lo gatelin hari ini?

Nana : Ga lo bales? Malu lo sama gue?

Nana : lo melet Aga pake apaan?


Aga? Bang Aga? Chandra memiringkan kepalanya, mencoba menangkap situasi. Siapa nih? Mantannya apa fansnya Bang Aga?

Nana : belum puas gue tampar?

Nana : mau yang lebih sakit lagi?


Lah Anjir, ini mah mantan bang Aga jelas. Chandra melirik Sinbi sekilas, selalu seperti itu. Semua masalah dihadapi sendiri. Chandra sama Bulan berkali-kali ngingetin Sinbi buat bagi masalah, Sinbi tipe orang yang harus dipancing buat cerita, kalo engga ya dia simpen sendiri.

1st TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang