K2

3.1K 55 0
                                    

"Dim—" ibu kost kaget melihat Dimas versi gadis.

"Kamu siapa?!" Ibu kost menunjukkan wajah ketidaksukaannya pada Dimas versi gadis.

"S-saya Vania Bu. Adiknya kak Dimas." ucap Vania-Dimas versi gadis- di buat semanis mungkin. Ia berkata seperti anak tk yang tersesat di jalan. Raut wajahnya hampir menangis. Sebenarnya Dimas ingin muntah saat mendengar suaranya sendiri.

Namun, sepertinya aktingnya berhasil. Ibu kost yang semula marah menjadi iba.

"Terus kamu kenapa naik ke kursi?" tanya ibu kost ramah. Mendengar perkataan ramah ibu kost membuat Vania meneruskan aktingnya.

"T-tadi ada tikus bu. Saya takut." Dimas mengeluarkan air mata palsu nya.

Jijik banget, anj*r!

"Yaudah Sini. Tikusnya udah gak ada kok." Ibu kos menarik lembut tangan Dimas lalu mengelus pucuk kepala Dimas. Ia teringat pada anak gadisnya yang sedang berada di luar negeri.

"Kamu kok bisa ada di sini?" tanya ibu kost yang masih mengelus kepala Dimas.

"Saya mau ngambil laptop saya bu. Kemarin ketuker sama punya kak Dimas. Kata kak Dimas laptop saya ada di kamarnya. Suruh ambil aja katanya. Pas saya nyampe sini gak ada orang bu. Jadi saya langsung masuk aja. Maaf ya bu," Dimas dengan lancar mengarang kebohongan.

"Iya, lain kali jangan langsung masuk ya. Soalnya ini kost khusus cowok. Kamu kan cewek, jadi takutnya kenapa-napa," ibu kost mengingatkan. Wajah Dimas dibuat seolah terkejut dan ketakutan. Hm, sungguh licik.

"Iya bu, maaf ngeganggu."

"Nggak kok. Ngomong-ngomong setahu saya Dimas gak punya adek cewek. Yang ada malah kakaknya cewek."

Dimas terlihat gelagapan namun berusaha tenang. "Saya adek sepupunya kak Dimas bu."

"Oh gitu, laptopnya sudah ketemu?"

"Sudah bu, ada di tas saya. Saya permisi dulu ya bu"

"Oh yasudah. Hati-hati di jalan ya nak."

"Iya bu." Dimas mencium tangan ibu kost lalu pamit pulang.

Ibu kost menatap kepergian Dimas versi gadis. Nampaknya ibu kost heran karena Vania mirip sekali dengan Dimas, pakaian yang gadis itu pakai juga milik Dimas. Tak mau ambil pusing, ibu kost kembali ke kamarnya.

...•••...

Tanpa permisi, Dimas langsung masuk ke apartemen Kakaknya. Ia tak mendapati siapapun saat masuk. Sepertinya Kania sedang berada di cafe. Dimas duduk di sofa dan menonton tv. Ia mengambil camilan milik kakaknya dan memakannya.

Tak berapa lama, terdengar pintu apartemen yang terbuka. Seorang wanita melangkah masuk, wanita itu adalah Kania.

Dimas tidak mendengar kedatangan Kania karena fokus pada tontonannya.

Langkah Kania terhenti saat melihat seorang gadis duduk di sofa nya. Kania ketakutan, tangannya siap untuk memukul gadis itu dengan tasnya.

"Woi! Maling kan lo!" Dengan membabi buta, Kania memukul Dimas.

"Stop Ka! Ini gue Dimas!"

Kutukan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang