Audrey benar-benar tidak menyangka Wisnu menjemputnya pagi, catat pagi hari jam enam. Tidak memberikan kesempatan Audrey untuk mandi, mereka berangkat dengan Audrey menggunakan piyama dan membawa pakaian ganti didalam tas.
"Mas, niat banget." Audrey menatap malas pada Wisnu.
"Nanti mandi di tempatku aja, kita ke pasar dulu di rumah nggak ada bahan makanan."
"Memang mau masak apa?" tanya Audrey yang benar-benar tidak ada ide sama sekali.
"Terserah kamu, tapi aku lagi pengen sarapan sayur asam sama pepes ikan."
"Ok," jawab Audrey langsung.
"Memang kamu bisa?" tanya Wisnu penasaran.
"Lihat aja nanti." Audrey menjawab sambil lalu.
Mereka sampai ke pasar dengan pakaian Audrey yang menggunakan piyama dan ditutupi dengan jacket Wisnu, membeli beberapa bahan yang akan digunakan untuk masak nantinya. Wisnu yang membayar dan membawa semua bahan belanjaan mereka, Audrey hanya berjalan sambil menikmati jajanan yang dibeli di pasar.
"Aku sudah lama nggak ke pasar," ucap Wisnu saat mereka sudah berada didalam mobil "Kita sarapan dulu gimana?"
"Sarapan di rumah aja, mas. Aku buatkan sesuatu nanti, mas ada beras kan?"
"Kamu menghina kalau di rumah nggak ada beras?" Wisnu menatap tidak percaya.
"Siapa tahu nggak ada secara mas lebih sering beli makanan." Audrey mengangkat bahunya saat menanggapi kata-kata Wisnu.
"Kamu lihat aja nanti di rumah." Audrey hanya menganggukkan kepalanya.
Perjalanan dari pasar ke rumah Wisnu tidak terlalu jauh jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai, mengeluarkan barang belanjaan dengan Audrey membantunya membawa masuk kedalam. Menatap rumah yang sangat minimalis, tapi rapi tidak seperti rumah pria yang ada didalam bayangannya.
Mereka masuk semakin dalam yang membuat Audrey terpesona, letak perabotan sesuai pada tempatnya. Audrey bahkan terpesona dengan design dapurnya, menatap Wisnu yang meletakkan barang belanjaan tanpa ragu sama sekali.
"Mas tinggal sendiri? Kenapa bersih dan rapi?" tanya Audrey yang tidak bisa menahan diri.
"Bibi di rumah orang tua sering datang kesini untuk bersih-bersih." Wisnu menjawab sambil lalu "Kamu mau masak nasi? Kayaknya nasi kemarin masih ada, apa bisa?"
Audrey mendatangi Wisnu melihat keadaan nasi yang dimaksud "Aku buatkan nasi goreng saja kalau gitu."
"Ada yang bisa dibantu?" tanya Wisnu yang dijawab gelengan Audrey "Kalau mau letakkan bumbu-bumbu bisa disini."
Wisnu menunjukkan wadah penyimpanan yang biasa digunakan untuk bumbu dalam keadaan kosong, Audrey menganggukkan kepalanya dan meminta Wisnu pergi dari dapur untuk membiarkan dirinya masak. Wisnu mengikuti apa yang Audrey katakan, tapi ternyata memilih duduk di meja makan dengan menatap Audrey yang sedang memasak.
Memasak nasi goreng tidak membutuhkan waktu yang lama, dalam sebentar saja semuanya telah jadi. Audrey meletakkan hasil masakannya pertama dihadapan Wisnu, menatap hasil masakan Audrey dan tidak lupa langsung memotretnya membuat Audrey terkejut dengan apa yang dilakukan Wisnu.
"Kenang-kenangan, sudah kita makan sekarang." Wisnu menatap Audrey yang duduk di dekatnya.
Mereka makan dalam diam, menatap Wisnu yang lagi-lagi menikmati masakan Audrey seakan tidak pernah makan sebelumnya. Audrey merasa masakannya biasa saja bukan suatu yang istimewa, melihat Wisnu membuat rasa percaya dirinya bangkit dan ingin memberikan hasil masakan yang membuat Wisnu semakin menikmatinya.
"Nasi goreng paling enak." Wisnu membuka suaranya setelah makanan yang di piring habis "Aku yang cuci piring."
"Nggak usah, mas istirahat aja. Aku yang akan melayani mas hari ini dengan masakan-masakan lezat." Audrey menghentikan gerakan Wisnu.
"Baiklah, kamu bisa menggunakan dapur ini sepuasnya. Kalau mau mandi bisa masuk ke kamar itu, disini kamar yang berfungsi hanya kamarku jadi kamar mandi ada didalam sana."
Audrey membelalakkan matanya mendengar keberadaan kamar mandi yang ada didalam kamar Wisnu, tidak mungkin dirinya masuk dengan seenaknya kedalam kamar yang menjadi tempat privasi Wisnu.
"Anggap saja rumah sendiri, aku tinggal dulu ke belakang." Wisnu beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Audrey yang masih diam.
Audrey menggelengkan kepalanya, berusaha untuk bersikap biasa saja dan kembali fokus dengan tujuannya datang kesini. Membereskan piring makan mereka dengan membawanya ke dapur untuk di cuci, setelah memastikan peralatan telah dicuci sekarang yang Audrey lakukan adalah membersihkan bahan yang mereka beli tadi.
Audrey terlalu fokus membuat beberapa makanan untuk Wisnu, makanan yang akan di makan saat nanti siang dan malam. Audrey juga membuatkan makanan yang bisa di makan Wisnu besok, Wisnu yang telah selesai melakukan pekerjaannya menatap Audrey dengan tatapan terpesona. Memilih duduk di meja makan sambil menatap Audrey yang memasak, area dapur yang hanya dia gunakan membuat kopi atau sekedar menghangatkan makanan sekarang digunakan karyawan yang baru saja masuk ke tempatnya dan membuat Wisnu penasaran untuk dekat dengannya.
Audrey bukan wanita kriteria Wisnu, jika dibandingkan dengan mantan istrinya atau wanita yang pernah bersamanya jelas Audrey jauh dari mereka. Audrey mungil, tidak terlalu banyak bicara, selalu ceria dan satu lagi memandang orang dengan positif. Wisnu mengetahuinya saat kerjasama dengannya pertama kali, Audrey tidak menilai orang negatif sehingga dengan mudah dibohongi orang dan terbukti dari hasil kerja yang dia dapat, Wisnu yang sudah tahu bagaimana orang-orang di perusahaan itu bisa mencegah hal curang terjadi.
"Akhirnya selesai juga."
Suara Audrey membuyarkan lamunan Wisnu, kembali fokus menatap Audrey yang saat ini memindahkan beberapa makanan di tempatnya. Wisnu menatap tidak percaya ketika Audrey memasukkan ke tempat yang biasa digunakan menyimpan makanan dan disimpan untuk besoknya.
"Mas Wisnu disini ternyata, sudah selesai pekerjaannya?" tanya Audrey yang mengejutkan Wisnu.
"Kamu buat apa itu?" tanya Wisnu dengan berjalan kearah Audrey.
"Ayam ungkep nanti mas tinggal goreng aja kalau mau makan, aku masukkan ke freezer jadi bisa di makan nanti-nanti kalau mas pengen." Audrey menjawab tanpa menatap Wisnu "Sayur asamnya sudah jadi, pepesnya masih di kukus. Aku juga buat agak banyak biar disimpan di freezer dan mas bisa makan kalau lagi pengen juga."
"Kamu masak segini banyak?" tanya Wisnu memastikan yang diangguki Audrey.
"Sudah selesai, mas mau makan sekarang?"
"Kamu mau mandi dulu atau gimana?" tanya Wisnu membuat Audrey terdiam dan bingung "Masuk saja ke kamar, aku tidak akan lancang masuk kedalam selama kamu disana."
Audrey berpikir sebentar "Baiklah, badanku juga sudah lengket semua."
Audrey meninggalkan dapur setelah membersihkan semuanya, mengeluarkan pepes dan meletakkan diatas meja makan. Mengambil tasnya dan masuk kedalam kamar Wisnu setelah meminta ijin lagi, langkah Audrey terhenti saat melihat kamar Wisnu yang sangat rapi, menggelengkan kepalanya dan kembali tujuan utamanya untuk membersihkan diri.
"Mas mau makan sekarang?" tanya Audrey setelah keluar dari kamar Wisnu.
"Kita makan sekarang." Wisnu mengatakan tanpa menatap Audrey.
"Nggak sabar banget, tahu gitu mas makan dulu aja tadi nggak papa." Audrey tersenyum kearah Wisnu.
"Kalau gini bisa-bisa aku melamar kamu cepat-cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Love
RomanceSakit jantung, nama penyakit yang bisa membuat banyak orang berpikir mengerikan. Audrey, di diagnosa jantung bocor. Penyakit yang dialaminya sejak bayi, orang tua Audrey tidak mau menjalani operasi dengan alasan trauma, trauma kakak Audrey meninggal...