Nayeon pov
Jam 08.20 waktu KST
"Morning appa"
"Morning eomma" ucapku sambil mencium rambut eommaku
"Morning tzuyu" ucapku sambil mengacak rambut tzuyu dengan terkekeh
"Yak eonni!!!" Ucap tzuyu sebal
"Morning nayeonnie" ucap eommaku sambil mengoles selai strawberry ke roti tawar
"Semalam kau pulang larut lagi hmm?"
"Hehe ne eomma banyak kerjaan di perusahaan yang harus ku selesaikan" ucapku tersenyum
"Kalau kau bekerja terus kapan kau mencari kekasihnya" ucap eommaku
"Biar lelaki itu yang menemukanku eomma, lagi pula jodoh itu rahasia sang pencipta bukan?"
"Lihat anakmu kau bukannya menghentikkannya, justru semakin mendorongnya menjdi wanita karier" ucap eommaku pada appaku yang sama sekali tidak menggubris perkataan eommaku dia hanya fokus pada korannya
"Kau tidak perlu khawatir, nayeon sudah kujodohkan dengan anak sahabatku" ucap appaku dingin
Aku yang sedang minum susu terbelalak mendengar ucapan appaku
"MWO?!"
"Appa, bagaimana bisa appa menjodohkan ku tanpa menanyakanku terlebih dahulu" ucapku sebal
"Kau anak appa dan appa berhak atas masa depanmu" ucap appaku dingin
"Woah? Sejak kapan appa perduli dengan masa depanku, aku tidak ingin menikah, baik itu dengan anak teman baik appa sekalipun" ucapku marah sambil mengambil tas kerja dan berkas-berkasku.
"YAK IM NAYEON! BERHENTI DI TEMPATMU" Ucap appaku marah
Aku sama sekali tidak memperdulikannya, aku terus saja berjalan tanpa menghiraukannya
"Woah demi masa depanku?, hahaha apa appa lagi mabuk. Haish aku tidak ingin menikah dengan pria yang bentuknya saja tidak ku ketahui" aku membuang nafasku kasar dan mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi menuju kantorku
Aku Im nayeon umurku sekarang baru 25 tahun jika dilihat dari umur korea, masih sangat muda bukan? Tapi eommaku selalu saja mendorongku untuk menikah padahal aku ingin sekali menjadi wanita karier. Ditambah lagi appaku yang seenaknya menjodohkannaku dengan lelaki yang sama sekali tak ku kenal. Bukankah ini gila? Sebenarnya aku punya alasan lain mengapa aku tak ingin menikah. Ah sudahlah, aku tak ingin membahas masa laluku. Mengingatnya saja sudah membuatku amat sangat sakit.
Saat asyik-asyiknya melamun di dalam mobilku, ponselku bergetar masuk telfon dari sahabat baikku jihyo yang merangkap menjadi sekertarisku
"YAK IM NAYEON! KAU DIMANA? CEPATLAH JAM 8.30 KAU ADA MEETING DENGAN CLIENT BESAR!" Pekik sahabatku jihyo dari seberang telefon
"Haha ndee jihyo, aku sudah diparkiran annyeong" ucapku sambil menjauhkan handphoneku dari telingaku karna jihyo setiap panik selalu saja teriak, apakah dia tau gendang telingaku bisa pecah karna suaranya.
Jihyo sendiri adalah sekertarisku yang amat sangat disiplin waktu, jadi dialah yang selalu mengamuk jika aku telat. Tapi aku tau ini demi kebaikanku. Aku beruntung memilikinya sebagai sahabat dan sekarang justru jadi sekertarisku.
Bukkk....!!!
Saat terburu-terburu berlari di lobi kantor menuju lift aku tidak sengaja menabrak seseorang.
"Ah mianhae, ah gomawo" ucapku sambil terburu-buru mengambil berkas-berkas kantorku yang ada ditangannya, dan bergegas kembali berlari menuju lift tanpa melihat wajah orang tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy For Rent || Complete✔✔
Romance"Menyewa pria untuk dijadikan seorang suami? terdengar gila bukan? hal gila ini yang sekarang ku lakukan" Im Nayeon "Selama aku bekerja, belum pernah aku menemukan client yang mengusulkan ide segila ini, bagaimana mungkin sebuah pernikahan yg sakral...