XVIII

801 49 1
                                    

Nayeon berlari menuju kamarnya, ia sadar akan kejadian tadi. Ia akui memang benar ia ingin pisah dengan jinyoung, tapi bukan berarti jaebum nekat melakukan itu.

Nayeon menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku sedikit merindukan ayahmu, apa ia baik-baik saja sekarang?" Ujar nayeon sambil mengelus perutnya

"Menurutmu apa keputusan yang aku ambil salah? Jujur aku masih sangat mencintainya dan sekarang aku sangat merindukannya"

~~~

"Hyung hentikan, kau bisa mati jika seperti ini" ujar yugyeom yang menahan tangan jinyoung yang terus menuangkan alkohol ke gelasnya

Saat ini jinyoung mabuk berat, ia kesal dan marah pada dirinya sendiri.
Sudah sangat lama semenjak nayeon memutuskan pergi darinya, tidak ada kabar sama sekali. Bahkan nayeon tidak memberi kejelasan tentang status pernikahan mereka sekarang.

"Yugyeom-aa aku sangat merindukannya; bisakah kau membawa dia kembali padaku heoo?" Ujar jinyoung

"Hyung~~"

"Aku tau ini kesalahanku, tapi apakah aku tidak bisa mendapatkan kesempatan lagi darinya? Aku sangat mencintainya yugyeom-aa aku mencintai wanita itu" racau jinyoung

"Kita pulang sekarang hyung kau sudah mabuk berat oke, aku akan membawa kembali nayeon nuna padamu" ujar yugyeom memapah tubuh jinyoung

"Lepaskan aku!! Aku bisa berjalan sendiri nayeon selalu bilang padaku aku ini kuat heoll lepaskann" ujar jinyoung sempoyongan dia pun meraih kunci motor dan jaketnya

Jinyoung pun keluar dari club malam itu diikuti yugyeom dibelakangnya. Pria itu miris melihat kondisi jinyoung sekarang.

"Hyung biar aku yang mengantarmu oke?"

"Kau tak perlu mengantarku aku masih sadar, pulang lah hmm ini sudah malam lagi pula kau memiliki banyak client jadi tidak perlu mengurusku"

"Aku yakin nayeon akan kembali jika aku seprti ini hahaha"

Jinyoung benar-benar diluar kendali, ia pun menarik gas motornya kencang dalam keadaan mabok seperti ini bukankah ini sangat berbahaya baginya.

Yugyeom pun masuk ke mobilnya dan menyusul jinyoung, tapi jinyoung terlalu cepat sampai ia tak menemukan pria itu lagi.

"Kemana kau hyung; arghh ini semua karna aku menjebakmu dalam kontrak ini" cemas yugyeom memukul stir mobilnya

Saat yugyeom berkeliling, ia melihat semua orang berkumpul di tepi jalan. Yugyeom pun menepikan mobilnya

"Tidak mungkin, sadarlah kim yugyeom" ujar yugyeom sambil menepuk kepalanya

Ia ragu untuk mendekat, tapi ia penasaran setelah mengetahui ada kecelakaan disana. Ia takut kalau korban tersebut adalah jinyoung.

Ia pun memutuskan untuk mendekat, ia sudah sangat penasaran sekarang.

"HYUNG!" Teriak yugyeom

Kaki yugyeom lemas, tangannya sangat dingin melihat jinyoung terkapar tak berdaya, wajah tampannya pun tertupi darah segar.

Semua orang menatapnya, secepat mungkin pihak rumah sakit membopong tubuh jinyoung masuk ke ambulance.

"Hyung bertahanlah kumohon maafkan aku, ini semua salahku...seharusnya kau tidak perlu terjebak kontrak bodoh itu hyung. Kumohon bertahanlah" ujar yugyeom menggenggam tangan jinyoung.

Bagi yugyeom jinyoung bukan hanya sekedar sahabat, dia lebih dari itu. Yugyeom telah menganggapnya seperti kakaknya sendiri.

Apalagi setelah jinyoung menyelamatkannya dari kasus pembullyan di sekolahnya dulu, ia jadi sangat menyayangi jinyoung melebihi apapun.

Boy For Rent || Complete✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang