VIII

744 52 1
                                    

Author POV

Jinyoung dan nayeon hanya saling menatap.

"Aku tidak apa-apa oppa lepaskan, tanganku sakit" ucap nayeon mencoba melepaskan cengkramannya jinyoung

"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau bercerita, ada apa dengan dirimu? Apa aku berbuat salah?"

"Anniyo oppa, kau tak berbuat salah aku sudah mengatakan padamu kau tak berbuat salah sekarang lepaskan" ucap nayeon melepaskan cengkraman jinyoung

Jinyoung melepaskan cengkramannya dan memilih masuk ke kamarnya, ia sungguh kesal.

Ia tidak puas dengan jawaban nayeon. Ia sangat yakin nayeon sedang memikirkan sesuatu. Hingga sikapnya berubah padanya.

"Oppa aku hanya takut jika aku jatuh cinta padamu, itu saja. Aku takut perasaanku ini menjadi boomerang untukku kelak. Karna sejak dari awal kita terhubung dari selembar kertas" lirih nayeon yang pastinya tidak pernah di dengar oleh jinyoung

Nayeonpun bangun dari duduknya dan menuju kamarnya, fikirannya benar- benar kacau. Mulai dari obrolannya tadi siang dengan jaebum dan sekarang ditambah sikap jinyoung yang tidak mengerti apa keinginannya.

~~~

Setelah membersihkan diri, nayeon pun menuju dapur dan menyiapkan makan malam untuk jinyoung.

"Keluarlah dari sana, aku sudah memasakkanmu makan malam oppa. Aku tau kau belum makan" ucap nayeon membujuk pria ini

"Oppa, aku tak ingin kau sakit lalu merepotkanku. Jadi keluarlah dari kamarmu lalu kita makan bersama" sambung nayeon

2 menit setelah nayeon menjauh dari pintu kamar jinyoung, jinyoungpun keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Melewati nayeon.

Mereka berdua makan dalam keadaan hening dan dingin. Tidak ada obrolan hangat yang keluar dari mulut sepasang suami-istri ini.

Setelah jinyoung makan dia berdiri dari kursi makannya dan berniat membereskan bekas makannya.

"Biarkan aku yang membereskannya oppa, ini tugasku"ucap nayeon menunduk

Jinyoung pun menaroh kembali peralatan makannya dan berniat meninggalkan nayeon.

"Oppa, apa kau ingin ikut bersamaku ke jepang. Aku diberi hadiah oleh atasanku" ucap nayeon menghentikan langkah jinyoung

"Kapan kau ingin berangkat?" Balas jinyoung

"Lusa oppa, jika kau tak mau aku takkan memaksa"

"Sstt apa ini gift honey moon dari atasanmu?" Balas jinyoung sambil menggaruk dagunya yang tidak gatal

Jinyoung mendekati nayeon dan memojokkan gadis ini ketembok, jinyoung mengunci tubuh kecil nayeon agar tak pergi darinya.

Nayeon tanpa sadar mengangguk tanda mengiyakan tapi secepat itu juga ia menggelengkan kepalanya.

"Annieyo oppa! Ini hanya tiket liburan. Ah sudahlah jika kau tak ingin pergi, aku ingin istirahat" balas nayeon menghindari tatapan mata jinyoung dan mencoba pergi.

Tapi nayeon benar-benar tidak bisa pergi, karna tubuhnya dikunci oleh pria ini.

"Hahaha baiklah kita pergi lusa, aku akan bicara dengan hyung untuk mengambil cutiku" ucap jinyoung mengacak rambut istrinya

"Ah ne oppa kalau begitu izinkan aku pergi sekarang ne" ucap nayeon memohon

Jika posisinya terus seperti ini bisa meledak isi hati nayeon, ia benar-benar tidak ingin jatuh dalam pesona pria ini.

Boy For Rent || Complete✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang