🌿; cantik?

298 33 1
                                    

"Percayalah, seindah apapun ragamu, cinta tidak akan menyertainya. Namun, dengan kesederhanaan dan kemuliaan akhlakmu, cinta akan bertahan di atasnya, selamanya."

📝📝📝📝

Gadis bercadar hitam dengan kerudung berwarna senada duduk di tribun. Pakaiannya berbeda dari teman-temannya. Batik sekolah lengkap dengan rok abu-abu melekat di tubuhnya. Sedangkan teman-temannya menggunakan baju olahraga. Ya, pagi ini kelas olahraga sepak sepak bola dan yang turun ke lapangan hanya murid laki-laki sedangkan murid perempuan hanya menonton atau sekadar bercerita tentang banyak hal.

Aisyah menghela napas bosan. Memangku dagu dengan kedua tanggannya. Pandangannya jatuh pada gadis berkulit putih yang tengah di kelilingi tiga lelaki, tentunya dia cantik. Dayra, gadis cantik itu berusaha menolak dengan sopan  ketiga lelaki yang mau memberinya air mineral dingin, tetapi mereka tetap bersikeras dan berebut.

"Pantas saja di perebutkan, Dayra cantik.... " gumam gadis bercadar itu.

Detik berikutnya ia dikagetkan karena sesuatu yang dingin menempel di dahinya. "Allahu Akbar!" ucap Aisyah spontan karena kaget.

Disampingnya lelaki dengan paras tampan tertawa puas. Aisyah menatapnya tajam, seolah menunjukkan bahwa ia kesal. Bagaimana tidak kesal? Lelaki itu menempelkan botol air mineral dingin di dahinya.

"Kaget! Lain kali jangan usil, Iqbal!" tegasnya dan bergeser dari tempat semula memberi jarak dari Iqbal.

Iqbal menghentikan tawanya, memegangi perutnya yang sakit. "aduh perut gue!"

Aisyah hanya mengacuhkan lalu pandangannya kembali pada Dayra yang berusaha menolak ketiga lelaki yang sepertinya dari kelas IPS. Lelaki di sampingnya yang sadar lalu tersenyum.

"Dayra cantik ya?" ucap gadis bercadar itu lirih namun masih bisa di dengar oleh Iqbal.

"Terus kenapa kalo cantik?"

"Banyak yang suka,"

Iqbal hanya tersenyum.

"Bal, kamu nggak suka sama Dayra? Padahal dia cantik, loh... "

"Emang kalo suka sama seseorang harus liat cantiknya dulu? "

"Biasanya cowok gitu... "

"Gak semua, syah. "

Detik berikutnya Iqbal mengambil ponselnya lalu menempatkan ponsel itu di depan wajah Aisyah hingga nampak bayangan gadis bercadar hitam di layar ponsel.

"Dia cantik," ujar Iqbal sambil tersenyum dan bangkit dari duduknya. Entah apa maksud perkataannya barusan.

Aisyah masih terpaku di tempatnya. Sampai suara judes Devia membuatnya berkedip.

"Gangguin Aisyah lagi lo!" muka jutek ditambah omongan pedas lengkap sudah. Gadis bermata sipit itu harus mendongakkan kepalanya untuk menatap Iqbal. Salah siapa lelaki itu tinggi.

Iqbal tersenyum miring, lalu menyentil kening gadis sipit itu. "Kurang ajar!" teriak Devia kesal.

"Lo gak digangguin Iqbal kan?"

"Nggak kok tenang aja... "

"Tumben gak sama Dayra?"

Gadis bercadar itu hanya menjawab dengan gelengan kepala. Sampai suara berat menyapa kedua gadis yang sedang duduk di trimbun.

"Dev, ntar sore ikut ke Panti Asuhan, ya!" ajak lelaki bernama Ajun si Mantan Kapten Tim Basket sekolah.

"Ngapain?"

Cinta dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang