🌿; namaku aisyah

1.2K 36 1
                                    

"Pemegang skenario kehidupan adalah Allah,
maka minta dan berharaplah dengan ikhlas bagaimana jalan cintamu pada-Nya."

📝📝📝📝

Gadis remaja dengan balutan kerudung putih lebar serta cadar yang menutup sebagian wajahnya itu menginjakkan kaki di depan sekolahnya-salah satu SMA di Yogyakarta-ia menghembuskan napas pelan lalu berjalan santai menuju kelasnya. Hari ini adalah hari setelah liburan akhir semester dan hari pertama masuk untuknya di kelas 12.

Gadis bercadar itu bernama Aisyah Az-Zikra. Saat sampai diambang pintu kelas, Aisyah menarik kedua ujung bibirnya lalu duduk di bangku nomor dua dari depan.

Aisyah meletakkan tasnya lalu merapikan jilbabnya setelah dirasa rapi ia menatap sekeliling. Baru beberapa yang datang belum semuanya.

Sembari menunggu teman sebangkunya datang, ia memanfaatkan waktu untuk membaca Al-Qur'an. Katanya sih, kalo ada waktu luang sempatin buat baca Al-Qur'an. Sampai suara seseorang membuatnya menghentikannya membaca Al-Qur'an dan menyimpannya.

"Assalamu'alaikum, Ukhty. " sapa gadis cantik berkulit putih itu ceria seperti biasa.

Aisyah tersenyum walaupun senyumnya tidak keliahatan, "Wa'alaikumussalam, Dayra." Gadis cantik tadi bernama Dayra, Dayra Al - Aydrus.

Aisyah dan Dayra, Mereka bersahabat kurang lebih selama dua tahun di masa putih abu-abu ini. Dan tentunya, keduanya adalah anggota ROHIS di sekolah.

Saat sedang asik berbincang, Dayra menyenggol lengan Aisyah, membuat Aisyah menatapnya meminta penjelasan.

"Itu loh!" ucapnya sambil menunjuk kearah pintu kelas. "Razzan, hihi" lanjutnya dengan mengedipkan sebelah matanya pada Aisyah.

Aisyah mendengus sebal, lalu menatap kearah pintu kelas disana lelaki dengan kulit kuning langsat berjalan memasuki kelas menenenteng tas ransel hitamnya, jam tangan hitam melingkar di tangan kirinya seketika jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Astaghfirullah..." batinnya. Secepat mungkin ia menundukkan pandangannya.

"Syah, lo kenapa? salting ya?" goda Dayra padanya.

"Nggak kok, biasa aja"

"Halah ngaku aja!"

"Nggak!"

"Tapi kalian itu cocok loh, pokoknya kalo gue liat kalian waktu ngobrol itu rasanya kayak suami-istri. Nggak kayak doi gue tuh cuek!" ucap Dayra panjang lebar membuat Aisyah memutar bola mata jengkel.

Aisyah dan Razzan. Dua remaja itu memang sering di tautkan oleh teman-teman mereka. Ya, karena menurut mereka keduanya itu cocok. Tetapi, Aisyah dan Razzan selalu mengelak hal itu dan hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

"Kamu masih belum move on? " tanya Aisyah pada Dayra karena gadis cantik itu mendadak cemberut.

"Ya mau gimana lagi, gue sering ketemu Doi. Yah, jadi rindu nih..." ucap Dayra lesu.

"Bucin."

"Mending gue bucin, lah lu, udah di kode lewat grup aja masih nggak peka!"

Cinta dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang