1. Bertemu

620 143 986
                                    

"Keyra, kakakmu belum jemput?"

Seseorang membuyarkan lamunan gadis berkuncir cepol dua itu. Sudah hampir sejam Keyra duduk di halte dekat sekolah menunggu Bima, kakaknya menjemputnya.

"Ah, kak Fahri. Iya kak" Keyra tersenyum santun. Fahri sudah hafal betul dengan seorang gadis yang selalu duduk setia di halte. Bukan menunggu bis datang, melainkan menunggu kakaknya menjemputnya.

"Saya habis latihan Futsal kebetulan sekali kamu masih ada disini, mau bareng tidak?" tawaran tulus dari cowok beralis tebal itu.

Wajah Keyra memanas, ia telah menyukai Fahri sejak pertama masuk SMA. Dan perasaan itu ada sampai kini.

Hanya saja, Keyra cukup bisa menganggumi diam-diam. Karena lelaki yang ia sukai sangat sempurna jika disandingkan dengannya yang sekedar siswi biasa.

Teramat sadar diri jika Keyra mengingat akan posisinya, tetapi semua sirna jika kebucinannya menerjang.

Ketika hendak dijawab seseorang datang bak tamu tak diundang menepuk bahu Fahri mengajaknya untuk pergi dan sukses mengacaukan suasana yang Keyra mimpi-mimpi kan.

"Ri, ayo balik," Ucapnya.

Keyra hanya terdiam melihat lengan Fahri ditarik oleh cowok itu.

"Siapa sih tuh cowok!? Merusak moment aja!" kesel Keyra dalam hati.

Tak hanya sudah merunggut Fahri, Cowok itu juga menoleh menatapnya dan melayangkan sebuah senyuman miring layaknya sedang mengejek. Meski hanya sesaat tetapi membuat Keyra ingin sekali mencabik-cabik wajah cowok menyebalkan itu!

"CIH, TENGIL BANGET TUH COWOK! AWAS AJA KALO KETEMU LAGI BAKAL GUE JAMBAK RAMBUTNYA!" Kesal Keyra.

Seperti cewek pada umumnya, ia termaksud tipe ketika bersama gebetan suaranya akan diperlembut berbeda dengan yang asli.

Keyra menghela napas berat, merogoh sebuah benda persegi di dalam tas ransel dan setelah ditemukan segera ia buka room chat bersama kakak laki-lakinya, Bima. Mengetik sebuah pesan dengan emosi yang tak turut mereda.

Lo dimana sih!?!?!?
Send.

Pesan telah dikirim. Emosinya semakin tak tertahan ketika tanda centang satu terlihat dari ruang chat tersebut.

"Sialan! Dirumah gue jadiin rempeyek lo Bim!"

Pada akhirnya Keyra pulang dengan menaiki bus dan harus menunggu dua puluh menit lagi hingga bus datang.

Sesampainya dirumah Keyra mengetuk pintu kamar Bima dengan keras dan tak ada sautan yang terdengar, ketika dibuka cowok berkumis tipis itu tengah tertidur pulas diatas kasur. Niatnya yang ingin menjadikan kakaknya sebagai rempeyek kini semakin ingin ia lakukan.

Ia melempar tasnya ke Bima kasar hingga cowok itu reflek meloncat kaget sambil memperlihatkan sebuah jurus, seperti difilm Naruto.

"Mimpi jadi Naruto lagi yak lo? Tidur terus sampe adiknya terlantar di sekolah!" Cibir Keyra, melenggang pergi meninggalkan Bima yang masih di alam bawah sadar.

***

Keesokan harinya, ulangan harian dadakan membuat kelas Keyra ricuh dengan banyaknya protes dari siswa-siswi yang tidak setuju, seperti kedua temannya Sindy dan Billa. Meski begitu ulangan harian tetap diadakan.

Bel istirahat yang dinanti-nanti tiba. Namun tak kunjung meredakan kekesalan dari para pelajar di kelas. Menyedihkan sekali hidup, sehabis ditimpa Fisika mereka kembali ditimpa dengan ulhar matematika. Sangat suram.

LOOK AT ME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang