13. Nembak

92 18 227
                                    

Oke aku up🙃

***

Alvi membawa Keyra ke kantin. Keyra yang bingung diperintahkan untuk duduk menunggu di salah satu bangku pun menurut saja. Sementara Alvi pergi. Saat tiba cowok itu datang dengan dua tangan membawa dua mangkuk mie ayam.

"Oh, jadi bolos?" Tanya Keyra matanya menyorot tajam Alvi.

Alvi menaruh mangkuk berisi mie ayam di meja. "Iya gitu."

"Muka lo polos tapi punya sisi yang nakal juga," cibir Keyra melilit mie pipih itu pada garpu.

"Dari pada bosan," sahut Alvi.

Keyra manggut-manggut, mengiyakan saja, melahap suapan pertama mienya. "Lo traktir gue, apa bayar sendiri-sendiri?"

Alvi mengambil sehelai tisu, memajukan badannya pada Keyra yang ada di hadapan. Mengusap dagu serta bibir Keyra yang belepotan akibat kuah mie ayam. "Kaya anak kecil aja," ledeknya.

Keyra tersentak, menghentikan makannya. Tanpa berkedip memfokuskan perhatiannya pada wajah Alvi yang tanpa berdosa kembali melanjutkan makannya.

"Oh iya, pertanyaan lo—" Alvi terjeda begitu netranya bertemu dengan milik Keyra yang kontan segera berpaling. Senyum smirk timbul pada bibir Alvi melihat kelakuan Keyra.

"Bayar sendiri-sendiri ya," lanjut Alvi.

Keyra terbatuk-batuk usai mendengarkan tuturan itu. Kurang ajar!

"Baru kali ini loh kak, gue makan sama cowok bayar sendiri-sendiri, gak ada manis-manisnya pisan!!" Gerutu Keyra, tidak sadar tangannya mengepal erat si garpu di meja.

"Emang lo kira iklan minuman? Terus gue harus gimana?"

Keyra mendengus, ia rasa Alvi hanya berlagak polos. Terlihat dari wajah yang ditunjukkan olehnya. Watados sekali!

Keyra menggertakan giginya geram. "Gak, lupakan!"

Untung saja Keyra membawa sedikit duit di saku. Sangat kebetulan. Biasanya ia akan meninggalkannya di tas.

Keyra mempercepat suapan demi suapan supaya cepat habis setelah itu tinggal bergegas pergi membayar pangannya dan kabur dari Alvi.

Menyesal, main ikut-ikut saja dengannya. Kalo begini lebih baik di dalam kelas saja.

Disisi lain, laki-laki di depan sedang berusaha keras untuk tidak mengeluarkan tawa. Tingkah laku Keyra sangat menggemaskan. Semakin tidak tertahan tawanya ketika Keyra menyenggol tempat sambal di samping hingga tumpah di meja, wajah paniknya lah yang memancing gelak tawa.

Keyra bangkit berdiri membersihkan meja yang berlumur sambal dengan lembar-lembar tisu. Membuang mata tak kala gak sengaja bertemu pandang  dengan mata Alvi yang setia mencermati kegiatannya. Kurang kerjaan!

"Key!" Alvi menyeru.

Keyra yang mau mengangkat kaki jadi urung. Manik matanya menajam juga alisnya bertaut. "Apaan," ujarnya. Tentu dengan nada tidak santai. Tetapi bisa-bisanya ditutupi dengan senyum yang jelas-jelas terpaksa.

"Gue traktir," ucap Alvi tidak berhasil meredamkan amarah Keyra.

"Udah males gue!" Putus Keyra dibarengi tangan yang mengikut hentakan kakinya sehabis itu berlalu pergi.

Alvi berdecak, Keyra baperan sekali.

Ia berdiri menghalau langkah Keyra. Meraih tangannya, selanjutnya ditarik ke atas sampai-sampai tubuh Keyra ikut berjinjit. Ia meronta-ronta tapi Alvi tentu tidak dengan mudah melepaskannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOOK AT ME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang