4. Bakso

307 103 515
                                    

Sesuai janji, Keyra datang ke lapangan untuk menonton pertandingan futsal. Ramai dipadati oleh para siswi yang bersorak memanggil nama para idola mereka terutama untuk ketiga pangeran futsal itu.

Keyra mengajak kedua temannya untuk menemaninya menonton bersama. Mungkin karena Keyra yang terlalu antusias, mereka datang lebih awal setengah jam sebelum pertandingan dimulai.

Yuna bersama dua orang temannya, yang tentu tidak diketahui namanya oleh Keyra. Berdiri dibarisan depan sambil berteriak menyemangati Fahri.

Terik matahari menyorot tajam ke tubuhnya ditambah dengan pemandangan memuakan ini semakin membuat Keyra gerah. Tak mau kalah dirinya ikut berteriak menyemangati Fahri.

"SEMANGAT FAHRI OPPA!1!1".

Serempak para penonton termaksud Yuna, Fahri bahkan Alvi menatap ke asal suara.

Sindy dan Billa pun juga langsung sedikit menjaga jarak seakan tidak mengenali sahabatnya ini.

Billa mencubit pinggang Keyra sehingga gadis itu meronta kaget.

"Apa sih?"

"Mbak, urat malunya plus teriakan seribu toa nya bisa gak usah dikeluarkan sekarang? Gue yang otaknya kebalik aja malu" kata Billa.

Sindy bernapas lega sudah dibantu sampaikan Billa tanpa dikodein dulu. Sedangkan Keyra melongo patung saat tau suaranya sebesar itu.

"Anjir gue udah gila" Keyra membenarkan ucapan Billa.

Pertandingan mulai berlangsung. Sorakan siswi terdengar gempar ketika Fahri berhasil mencetak gol pertama.

Senyum Keyra merekah dengan sendirinya, ia ikut bersorak untuk Fahri. Senang sekali rasanya ia di notice oleh cowok itu yang tersenyum padanya.

Alvi yang tak sengaja menonton kedua interaksi itu cepat-cepat mengaburkan pandangannya ke arah lain. Rasa ingin menyaingi Fahri tiba-tiba muncul, dirinya berusaha untuk bisa mencetak gol.

Matanya fokus menggiring bola. Sialnya Alvi diapit oleh dua pemain lawan. dia menendang bolanya dengan harapan jika menendang dengan kondisi terhimpit ini ia bisa mencetak gol, namun sayang keinginannya pupus saat bola berhasil direbut lawan.

"Sial!" umpatnya.

Babak pertama dimenangkan oleh tim lawan dengan skor tak jauh dari tim mereka, yaitu 5-4. mereka istirahat sejenak selama lima belas menit sebelum pertandingan kembali dilanjutkan.

Keyra berjalan pelan menajamkan matanya menjelajahi sekitar lapangan mencari satu sosok yang dicarinya.
Setelah menemukannya Keyra lekas berlari ke pinggir gawang mendekati lelaki yang tengah duduk di sana sendirian.

Larinya berhenti mendadak saat melihat Yuna yang lebih dulu tiba berdiri di depan Fahri mengelap keringat di wajah cowok itu.

Botol yang sejak tadi Keyra genggam, terkepal tanpa ia sadari, Sakit rasanya.

Keyra mendengus jengkel tak henti-hentinya bergumam merutuki wanita Pegebor (Perebut Gebetan Orang!) Itu.

Ah sudahlah, dari pada dirinya diam bergeming kesetanan menahan hawa panas yang dirasakan, Keyra pun memilih meninggalkan tempat itu.

Dari arah yang berlawanan, Fahri baru menyadari keberadaan Keyra tapi terlambat karena gadis itu sudah berbalik pergi. Hendak dikejarnya tapi seorang lelaki mendahului niatnya.

Belum sampai di tengah lapangan mendadak langkah Keyra mundur. Seseorang menarik tubuhnya dari belakang.

Tangannya mengambil botol mineral yang sejak tadi digenggam Keyra.

LOOK AT ME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang