Festival

17 2 0
                                    

Rumah tampak sepi. Hanya ada aku dan Mom. Pap yang sedang keluar mengurusi pekerjaannya, serta Kak Nadia yang sibuk dengan tugas kuliahnya.

Sebelumnya aku memang sudah izin ke Mom jika nanti malam aku akan pergi bersama sahabatku.

Tokk... Tok... Tok...

"Assalamu'alaikum." ucap Nisa.

"Waalaikumsalam." jawab Mom sambil berjalan membuka pintu.

"Dania ada tante?." ucap Nisa.

"Iya ada. Mau ngapain ya?. " ucap Mom.

"Kita mau ngajak Dania pergi tante ke festival." ucap Sinta.

"Ohh gitu. Yaudah bentar ya tante panggil dulu anaknya." ucap Mom.

"Iya tante. " ujar Sinta.

Mom berjalan menuju kamarku sambil berteriak memanggilku. "Daniaa.... Itu ada Sinta, Nisa, sama Rama. " ucap Mom.

"Iya mah." balasku yang sedang memilih pakaian.

"Udah jangan kelamaan. Kasian tuh mereka." ucap Mom.

"Iya ini udah kok. Yaudah Dania pergi dulu ya mah." kataku sambil mencium tangan Mom lalu berjalan keluar rumah.

"Mau kemana lo." ucap kak Nadia yang berbaring di sofa sambil menonton film.

"Nyari cogan." jawabku dengan muka meledek sambil berjalan menuju mereka.

"Eh maaf ya gue lama." ucapku.

"Tenang aja, malah enak disediain makanan jadi mau nambah." ucap Rama memakan makanan yang ibuku sediakan.

"Husss dasar makan mulu pikirannya." ucap Sinta mengomel.

"Gapapa kok. Yaudah yu langsung jalan aja." ucapku.

"Ayooo." jawab Sinta.

Kami berempat menuju festival menggunakan mobil milik Sinta. Ya ini lah Sinta, walau sikapnya cukup jutek, dia yang begitu peduli kepada sahabat-sahabatnya.

Disana banyak sekali orang. Ada yang datang dengan kekasihnya, sahabatnya, keluarganya. Dan banyak orang berjualan dari makanan, pernak-pernik dan pakaian. Rama serta Sinta yang hobi belanja langsung bergegas menuju barang yang ingin dibelinya. Sementara aku dan Nisa pergi membeli berbagai makanan.

"Eh gue sama Rama mau kesana dulu ya mau belanja dulu ya." ucap Sinta

"Hmm kebiasan emang ya. Dasar emak emak rempong." ujarku meledaknya.

"Mau ikut ga?." ucap Sinta.

"Engga ah. Gue mau beli makanan aja sama Nisa." ucapku.

"Yaudah kalo gitu kita misah dulu nanti kalo udah pada selesai ngumpul lagi disini."  kata Nisa

"Oke."  Balas Sinta.

Aku dan Nisa berjalan menyusuri festival ini. Merasakan suasana romantis di kota ini ketika melihat setiap orang berjalan bersama pasangannya.

Sesekali teringat kenanganku bersama Lingga. Saat itu kita berdua sering sekali datang ke tempat seperti ini ketika sedang libur sekolah atau ada waktu senggang untuk berdua. Saat itu aku memang belum terlalu dekat dengan ketiga sahabatku itu. Sehingga setiap libur sekolah atau ada waktu senggang Lingga selalu mengajakku keluar untuk sekedar bermain atau hanya berjalan keliling kota bandung.

"Kamu suka ngga?"  kata lingga saat membawa motor bersamaku mengelilingi kota bandung.

"Aku selalu suka."  balasku sambil memeluknya sangat erat.

Satu JarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang