Part-1

763 44 3
                                    

Di sebuah sekolah bergengsi ada siswi yang digelari sebagai anak emas.

Kenaikan kelas pun sudah waktunya. Disinilah pengumuman siapa yang akan menjadi siswa terbaik di tahun itu.

"Angelica Gloria, selamat di tahun ini kamu mendapat peringkat pertama dari seluruh jurusan kelas 10! Beri tepuk tangan untuk Angel" Salah seorang kesiswaan mengumumkan bahwa Angel dinobatkan sebagai anak emas di angkatannya.

"Cek cek, terimakasih pada ibu bapak yang telah mengajari saya di tahun ini sampai saya memiliki gelar ini. Dan saya berterimakasih kepada teman teman saya yang sudah membantu saya dalam kegiatan belajar mengajar" Dalam keadaan berkaca kaca Angel tetap melanjutkan ucapannya.

Setelah mendapat gelar anak emas, Angel memiliki teman teman yang selalu baik padanya. Namun Angel bukanlah tipe yang mudah terbuka pada teman, dia hanya akan terbuka pada orang yang benar benar ia percaya.

Di kelas baru Angel.

"Baik anak anak, perkenalkan nama ibu adalah Suci. Disini ibu akan menjadi wali kelas kalian. Mohon bantuannya" Bu Suci memperkenalkan dirinya didepan kelas.

"Silahkan isi ulanh data diri kalian masing masing." Lanjutnya.

Semua murid saling bergantian maju ke depan meja Bu Suci untuk memberikan formulir data diri, kini giliran Angel yang maju ke depan.

Angel maju ke depan tanpa mengeluarkan kata apapun.

"Angel, kamu yang digelari anak emas itu bukan?" Sapa salah seorang siswa yang bernama Satria.

Angel hanya mengangguk saja yang mengartikan iya untuk pertanyaan yang di lontarkan Satria.

"Gue Satria, nanti ajarin gue ya biar bisa pinter kyk lo"

"Boleh kok, malah gue seneng kalo ada orang yang pengen jadi pinter. Lebih tepatnya jadi lebih baik" Angel tersenyum karena akhirnya dia memiliki teman yang satu tujuan dengannya.

"Hari ini kalian pasti belum terlalu kenal kan? Jadi hari ini kalian tidak belajar. Silahkan jalani Pendekatan dulu" Bu suci menyuruh semua siswa untuk saling mengenalkan diri.

"Angel, lo kan asalnya kelas AK 3. Dan sekarang lo jadi AK 1, hebat banget lo."

"Sumpah, temen gue aja disini cuma dikitan. Kebanyakan pindak kelas"

Begitulah orang orang yang berusaha dekat dengan Angel.

Tidak butuh waktu yang lama untuk saling mengenal, tiga hari saja cukup.

"Jel! Angel! Bantuin gue yang nomor 9. Gimana sih, pake rumus yang mana?." Nadya, teman yang bisa dikatakan sedikit lebih dekat dengan Angel.

"Mana? Coba sini gue bantu" Begitulah Angel, dia tidak pernah memandang siapapun untuk dia tolong.

Ditengah keributan kelas yang disebabkan oleh tugas matematika yang harus diserahkan hari itu juga, diluar banyak anak perempuan yang menjerit jerit.

"Ada apaansih? Berisik banget" Gerutu Nadya yang sedang fokus pada penjelasan Angel.

Seketika Angel melirik ke pintu kelas yang terbuka. Terlihat banyak siswa yang sedang menggunduk disana.

"Eh bentar deh Jel, gue penasaran nih ada apasi" Lanjut Nadya dan langsung berjalan menuju jendela.

Buk, buk, buk,

"Aaaa!!" Nadya berteriak dan sontak menutup mulutnya dengan cepat.

Awalnya Angel berusaha tidak kepo, tapi rasa penasarannya semakin besar karena Nadya menjerit.

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang