Part 13

138 15 0
                                    

Jam istirahat tiba

"Nad, ikut kagak?" Tanya angel.

"Kemana?" Jawab nadia yang sedang membereskan alat tulisnya.

"Kantin" singkat angel.

"Kuyy lah" jawab nadia.

Merekapun pergi ke kantin dan duduk di kursi.

"Jel, mau pesen apa?" Tanya nadia

"Gue nunggu bang dev ajadah. Gue kagak ada duit, duit gue kan di rs" angel menyimpan dagunya di atas meja.

Brak!

Tiba tiba devan datang dan menggebrak meja.

"Kodok!" Kaget nadia dan angel berbarengan.

"Wakakakak" devan tertawa dan duduk di samping nadia.

"Jel, soto?" Tanya devan. Dan dibalas anggukan oleh angel.

"Bang! Soto 2! Lo mau apa nad?" Tiba tiba devan menolehkan kepalanya kepada nadia sehingga mereka berhadapan begitu dekat.

"Sama! Iya sama aja" nadia langsung mundur dan menunduk malu.

"Bang jadinya 3!" Teriak devan.

"Lo gak bisa apa samperin abang abangnya. Malu tau diliatin" angel melirik kepada devan.

"Bodo, orang gua aja di kelas bebas" jawab devan.

Nadia menatap devan dan bergumam
Ganteng banget

Sambil menunggu, mereka terus bercanda.

Tak sengaja angel melihat raka yang sedang mengambil minuman jeruk di lemari es kantin.

Raka
Gumam angel.

"Raka!" Angel berteriak, seketika semua orang yang ada di kantin melirik pada angel.

"Apasi? Kok mau ya temenan sama sampah sekolah?" Siswi disamping angel berbicara dan sedikit terdengar oleh angel.

Angel melirik pada perempuan itu dan segera pergi ke arah raka.

"Siang ka" angel tersenyum manis kepada raka dengan kedua tangan berada dibelakang.

Raka terkejut kenapa angel sampai menghampirinya.

"Lo udah makan?" Tanya angel.

Raka hanya menggelengkan kepalanya, itu berarti belum.

"Lo suka soto?" Tanya kembali angel.

Dan dibalas anggukan ragu oleh raka, yang berarti dia suka soto.

"Yaudah, bang sotonya tambah satu." Ucap angel.

"Ayo ka" angel menarik tangan raka.

Semua orang heran kenapa angel siswa terbaik dijurusannya bisa bergaul dengan raka siswa yang sering dibilang sampah sekolah.

Merekapun makan bersama.

Disela sela itu raka melihat tawa angel yang begitu manis, tak lepas dari matanya.

Mereka berempat duduk dan bercanda, kecuali raka. Dia hanya diam dan memperhatikan angel saja.

Cek, cek satu dua tiga, cek.
Nah udah pas.
Selamat siang anak anak, dikarenakan ada rapat hari ini. Kalian akan mengerjakan tugas yang nanti akan diberikan kepada ketua kelas masing masing. Tidak ada yang boleh keluar sekolah sebelum bel pulang berbunyi
Sekian terimakasih.

"Yeayyy!!!" Semua siswa bersorak dan ada yang meloncat loncat.

Beda halnya dengan raka, dia malah beranjak pergi dari situ.

"Bang, gue duluan ya. Nad gue nyusul raka dulu. Ntar buka chat oke" angelpun mengikuti raka.

"Raka!" Angel berteriak dan berlari menghampiri raka.

"Lo mau kemana?" Tanya angel.

"Kelas" jawab raka.

"Lo mau gak belajar bareng gue?" Tawaran angel.

Raka? Siswa bandel? Belaja? Bareng angel? Helowww Yamasaa.

"Gue gasuka belajar" singkat raka.

"Gimana kalo lo temenin gue belajar?" Tawaran angel lagi.

Raka tidak menjawab apa apa,

"Oh yaudah hehe, maaf ka. Gue ke kelas dulu." Angelpun pergi ke kelasnya karena malu sudak sok kenal dan sok dekat sama raka.

Dikelas angel

Angel dan nadia tekun mengerjakan tugasnya termasuk satria. Beda halnya dengan yang lain. Memang rata rata pintar semua di kelas itu, tapi ada sisi malas diantara mereka.

Brak!

Tiba tiba pintu kelas angel terbuka dengan kencangnya.

"Jel, angel, angelll" nadia menyenggol nyenggol angel.

"Ng? Apasih? Dikit lagi nih" angel malah tetap mengerjakan tugasnya.

"Angel, itu" nadia kembali menyenggol angel.

"Apa ih" angel tidak melirik sekalipun.

"Angel, itu raka kenapa?"

Mendengar nama raka, seketika angel langsung melihat ke pintu. Dan ternyata benar raka.

"Raka, lo kenapa?" Seketika angel menghampiri raka.

Angel melihat raka yang ngos-ngosan dan sedikit berkeringat.

"Raka, lo kenapa?" Kini angel memegangi tangan raka.

Raka gemetaran dan ngos-ngosan gak jelas.

Raka cuma diam dan mengatur nafasnya.

"Raka, liat gue" angel memegangi pipi raka agar melihat padanya.

Mata mereka bertemu, angel tetap menatap mata raka dan begitupun raka.

Tak lama dari itu, raka mulai bisa mengatur nafasnya. Angelpun menurunkan tangannya.

Seketika kelas hening dan semua siswa yang ada di kelas angel diam.

"Udah tenang?" Tanya angel sambil menatap binar mata raka.

Rakapun mengangguk.

"Yaudah, gue..." Ketika angel akan pergi ke mejanya, tiba tiba raka mencekal tangan angel.

"Jangan pergi" pinta raka.

Angel bingung, ada apa dengan raka?

Tiba tiba raka menarik angel untuk keluar dari kelasnya.

Satria,Nadia, dan semua siswa hanya bisa diam dan bingung atas kejadian ini.

Raka membawa angel ke lorong sebelum menuju rooftop.

"Raka, mau kemana?" Tanya angel yang kini masih ditarik oleh raka

"Raka"

"Hei raka, mau kemana?"

"Raka, stop!"

Kini raka berhenti di lorong sebelum menuju rooftop, tanpa melepaskan genggamannya.

"Raka, lo kenapa" suara angel benar brnar pelan saat itu.

"Raka…" tiba tiba raka berbalik dan memeluk angel.

"Jangan tinggalin gue" itu bisik raka pada angel.

Angel mengusap usap punggung raka dengan lembut. Dan raka semakin erat memeluk angel.

"Gue gak akan tinggalin lo" seketika kata itu terlontar dari mulut angel.

Gaisss ada apa nih sama raka?

Penasaran? Kuy next pt selanjutnya

Janlup vote and share✨

See you next part✨

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang