Part 12

144 15 0
                                    

"Capek banget hari ini" angelpun tertidur di sofa itu.

Pagi harinya

Raka terbangun dan melihat sosok perempuan menggunakan hoodie hitam dan celana pendek sedang tertidur di sofa.

Raka menghampirinya,

Dengan rambut di gelung, serta badan yang begitu kecil menurut raka. Ia adalah sosok yang sangat mirip dengan adiknya.

"Jel bangun" raka sedikit menepuk nepuk tangan angel.

"Ng... Iya ka"

Deg!

Respon angel pada raka mirip sekali dengan respon adiknya ketika dibangunkan.

"Gua mandi dulu" raka segera pergi ke kamar mandi.

Sementara angel yang masih mengucek ngucek matanya segera meraih ponselnya.

"Yahhh, batlow"

"Ka! Pinjem chargeran!"

"Raka!!!"

Teriak angel.

"Ambil di laci pinggir kasur!" Sahut raka.

Angel segera mengambil chargeran sambil bergumam
Baru juga jam 4, udah mandi aja. Emang gak dingin apa

Angelpun mencharger ponselnya, kemudian dia kembali duduk di sofa.

"Miaww..."
"Miaww..."

"Kyaaa!!!!!" Angel berteriak ketika ada kucing yang mendekatinya.

"Hushh!!!"
"Miaw..."
Kucing itu malah mengikuti angel.

"Pergi! Gue bilang pergi!" Angel berlari kesana kesini, tapi kucing itu terus mengikutinya.

"Ihh!!! Pergi!!! Hush!!!" Angel menggibas gibaskan tangannya.

"Kyaa!!! Rakaa!!!" Angel naik keatas sofa, dan kucing itu malah diam dibawah dan melihat pada angel.

Rakapun keluar dengan keadaan memakai baju putih polos dan celana abu abu sekolah.

"Pfft... Hahaha. Lo kenapa jel?" Raka masih mengusap usap rambutnya yang basah.

"Raka! Usir dulu ni kucing!" Angel masih berdiri di sofa.

Raka kemudian membawa kucing itu dan segera mengeluarkannya.

"Ih, ngeselin" angel turun.

Namun tiba tiba raka menyimpan handuknya diatas kasur.

Angelpun menyalakan tv yang ada di kamar raka, dan melihat kartun kartun yang ada di tv.

"Raka! Sini!" Raka yang sedang memakai baju langsung menghampiri angel.

"Duduk di bawah" suruh angel pada raka. Dan rakapun duduk.

Wung... Wung... Wung...

"Nah, gini ka. Biar cepet kering" angel menyalakan hairdryer dan mengaplikasikannya pada rambut raka.

Raka hanya diam saja, dan segera mengancingkan bajunya.

Rambut raka lembut dan wangi
Gumam angel.

Apa ini?
Gumam raka.

"Nahh. Kan cakep" angel mematikan hairdriernya.

Ntah ada angin apa, raka hanya diam dan tidak menentang apapun saat itu.

Beda halnya ketika dia benar benar emosi, kek yang mau bunuh orang aja.

Rakapun mengantar angel ke rumahnya, dan brangkat ke sekolah bareng dengan angel.

Disekolah

"Angel!" Teriak seorang laki laki.

"Eh bang, hehe" angel yang masih bersama raka itu menghampiri Devan.

"Lo kenapa? Kok pipi lo kek memar?" Devan melihat angel dengan teliti.

"Eh, gapapa bang" sahut angel sambil memegangi pipinya.

"Ini siapa?" Tanya Devan dan mengarahkan matanya pada raka.

"Oh, ini raka. Temen baru gue bang" jawab angel.

Temen? Yamasa angel temenan sama orang kek gini? Baju dikeluarin, kancing baju kebuka.
Gumam Devan sambil melihat lihat raka.

"Yaudah bang, gue sama raka mau ke kelas dulu. Nanti istirahat gue makan pake duit lo dulu ya bang. Duit gue kan di rs" pinta angel, dan dibalas anggukan oleh devan.

"Yaudah gua ke kelas dulu ya bang, dadah" angel menarik lengan raka.

Kini angel berjalan berdampingan dengan raka di koridor. Banyak orang dari beberapa jurusan melihat pada mereka.

"Ih mau aja temenan sama si tukang buat onar"

"Jangan jangan dia munafik?"

"Atau dia cewek murahan yang main sama cowok berandalan?"

Mendengar kata cewek murahan raka memalingkan pandangannya kepada orang yang ngomong itu tadi.

Angel langsung menarik tangan raka dan mengisyaratkan untuk terus jalan saja.

Beda halnya dengan angel, dia hanya diam mendengar celotehan dari orang orang.

Di depan kelas angel

"Maafin gua" tiba tiba raka meminta maag.

"Buat apa ka?" Tanya angel.

"Ocehan tadi, maaf udah bikin lo malu jalan bareng sama gua" jelas raka.

"Eh eh eh, apaan? Gue gak malu. Toh mereka gak tau kan yang sebenernya gimana, mereka cuma bisa liat dari ceritanya aja. Mereka gak tau gimana latar belakang terjadinya cerita itu. Ya gue sih bodo amat, hehe."jelas angel.

Raka hanya diam mendengar kata kata angel.

Tiba tiba satria dateng.

"Pagi jel" sapa satria.

"Pagi sat" sahut angel.

Raka melirik pada satria dan tiba tiba bicara "gua duluan jel" dan pergi begitu saja.

Angel dan satria saling bertatapan.

"Kuy kelas, banyak tugas loh. Lu sih gak sekolah" satria dan angel kemudian masuk.

Udah ya geng...

Janlup vote and share✨

Dukungan dari kalian yang bikin gue seneng✨

See you next part✨

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang