Part 20

191 18 0
                                    

Seketika raka menoleh ke belakang, dan mendapati angel yang siap untuk dijadikan sasaran empuk oleh musuhnya.

"Angel!" Teriak raka dan berusaha berlari menuju angel.

Angel menoleh ke belakang.

Deg!

Ternyata sudah ada balok kayu yang terangkat dan siap menghantam tubuh kecilnya.

"Ihhh!!!!" Angel malah menendang anunya orang tadi. Yang membuat orang tadi diam dan mengkaku seraya matanya sedikit melotot.

"A...a..aduh!" Teriak orang tadi sambil memegangi anunya.

Semuanya malah diam, begitupun dengan raka. Mereka kaget melihat tingkah laku angel yang tak terduga.

"Angel, kamu gapapa?" Raka langsung menarik angel dan memegangi pipi angel.

"Iya gapapa raka" jawab angel ragu.

Raka sangat takut angel kenapa napa, jadi ia memutuskan untuk bertanya pada lawannya.

"Berhenti atau lanjut?!" Teriak raka dengan lantang.

"Raka..." Gerutu angel sambil menutup telinganya.

"Stop ka udah! Kita nyerah!" Teriak salah satu lawannya. Namun bukan vikri.

"Lanjut?!" Teriak raka untuk kedua kalinya. Tidak adil jika menyerah dikatakan oleh anak buah.

"Vik, nyerah aja vik"

"Iya vik kesian yang lain"

"Nyerah ka!" Teriak vikri.

"Bubar!" Tanpa basa basi raka menghentikan tawuran tadi.

Semuanya bubar. Geng vikri pergi dari tempat itu, sedangkan geng raka semuanya tiba tiba menghampiri angel.

"Ka, sory gue tadi meleng. Fokus ke depan aja dan gak sadar mereka ada di belakang" jelas teman raka yang tadi menjaga angel.

"Iya ka, maafin kita" lanjut teman satunya lagi.

"Apa ap..." sebelum raka marah pada mereka, angel tiba tiba memotongnya.

"Ah gapapa, makasih udah berusaha jagain gue. Lagian gue juga kan gapapa. Gue sehat sehat aja kan? Malahan gara gara kalian jagain gue, kalian jadi babak belur gini. Harusnya gue yang minta maaf" jelas angel.

"Soal jagain lo itu kewajiban kita. Bukan masalah lo pacarnya raka, tapi lo udah bagian dari kita." Jawab ilham.

Semuanya diam memperhatikan angel, gadis remaja ini beda dengan yang lain.

Tak ada rasa malu sedikitpun berteman dengan anak anak seperti mereka. Dan tak ada sifat yang berubah menjadi buruk setelah mengenal mereka.

Tak membeda-bedakan jika berteman, namun dapat memilih jalan kebenaran.

"Yaudah, sekarang balik ke rumah gue aja" kata raka yang masih merangkul angel.

Semuanya menaiki motornya, begitupun dengan raka yang mulai membonceng angel.

"Angel" panggil raka.

"Hm?" Jawab angel.

"Benci gak setelah liat aku tawuran?" Tanya raka lagi.

"Ha? Apa ka? Gak kedengeran" kata angel dan mendekatkan telinganya.

"Kamu benci gak setelah liat aku tawuran?" Tanya raka jelas.

"Gak benci, aku cuman gak suka kamu tawuran raka" kata angel pelan. Namun masih terdengar oleh raka.

Raka diam tak bisa menjawabnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang