"bagus, gitu dong baru anak mami, ini bonekanya" ucap putro memberikan bonekanya pada kia
"iiiih mami susah tau kia bawanya, tega banget sih mami" gerutu kia karna kejailan putri
"bik tolong anterin boneka kia ke kamarnya ya bik" ucp putri
"mi ada bunga juga, itu buat siapa, bua kia juga ya mi?" tanya kia
"enak aja kamu, masak semua yang mami pegang buat kamu sih" kesal putri"heheehehehe mami" ucp kia nyengir kuda
"kamu mau tau nggak siapa yang ngasih bunga ini dan boneka tadi" ucp putri"ya mami lah, otlrang mami yang beli kan" ucp kia
"bukan,sini ikut mami"ucp putri sambil meletakan bunganya di atas meja dan menggandeng kia ke luar rumah"tu orang nya tuh, kenal nggak?" tanya putri
"nggak lah mi orang dia belakangin kita gitu" ucp kiara.
irwan membalikan badannya
"surprise" ucap irwan merentangkan tangannya.
"papa" ucp kiara langsung berlari ke arah irwan dan memeluknya. irwan menciumi wajah kiara kemudian memutar muta badan kiara."papa kangen banget sama anak papa yang satu ini" ucp irwan
"kia juga kangen banget sama papa, papa kemana aja sih . jangan bilang papa mau nyari anak baru yah?" ucp irwan"ya nggak lah sayang, ngapain cari anak baru. lagian kamu tu anak kesayangan papa. nggak akan pernah tergantukan sama apapun" ucp irwan kembali menciumi kiara.
mereka terlihat bahagia namun tidak dengan ridho yang sedari tadi memperhatikan canda tawa mereka dari jendela. "sepertinya putri lupa kalau dia punya suami"
cukup lama mereka becanda gurau sampai akhirnya irwan pamit pulang. setelah kepergian irwan putri dan kia pun segera masuk kedalam rumah.
kia langsung masuk ke kamarnya begitupun dengan putri
******
ridho sedang asik memainkan ponselnya, kemudian ia mendengar ada yang membuka pintu kamar mereka siapa lagi kalau bukan putri"putri menaruh hendak menaruh tas dan bunganya di meja rias tiba tiba ridho merenut bunga tersebut kemudian melemparnya.
"apa apansih kamu" ucp putri kesal
"kmu yang apa apaan. ngapain kamu terima bunga dari laki laki itu ha, kamu benar benar nggak mikirin perasaan aku ya, aku tau kamu benci sama aku karna kesalahan aku dulu. tapi apakah selamanya kamu akan memperlakukan aku seperti ini. apa aku benar benar nggak berhak untuk mendapatkan kesempatan itu. apa semua yang aku lakukan selama ini nggak ada artinya buat kamu. aku ini suami kamu mput, tolong hargai aku senagai suami kamu, dengan kamu menjalin hubungan dengan orang lain di luar sana sama saja kamu menjatuhkan harga diri aku mput.
apalagi yang harus aku lakukan supaya kamu maafin kesalahn aku dulu mput dan kamu bisa nerima aku sebagai suami kamu. sudah hampir 2 tahun aku berjuang untuk dapetin maaf dari kamu, apa itu nggak cukup buat kamu yakin sama aku. nggak ada perempuan lain dihati aku. cuma kamu.....cuma kamu....." lirih ridho.
ridho meninggalkan putri menuju mobilnya dan mengendarainya dengn kecepatan tinggi. curah hujan sangat deras seperti perasaan ridho saat ini.
disisi lain putri tertunduk lesu mengingat semua perkataan ridho tadi.
"😭😭😭😭😭" hnya itu yang bisa ia lakukan untuk meluapkan emosinya.
sudah hampir satu bulan ridho tidak pulang ke rumah. putri sudah mencoba menghubunginya namun tidak bisa. rasa bersalah datang menghantui putri. dia banar ingin meminta maaf pada lakilaki itu. sepertinya satu bulan cukup memberinya pelajaran betapa berharganya laki laki itu bagi dirinya. apalagi 2 hari yang lalu dia mengerahui kalau dia hamil 2 minggu.
ridho pasti akan sangat senang mendengarnya tapi entahlah. apakah ridho akan senang atau akan melakukan hal yang sama seperti dulu"
BERSAMBUNG