Chapter 5

3.1K 265 5
                                    

   Jam sebelas siang Hoseok bangun, ia merasa kepalanya sedikit pusing akibat terlalu banyak minum semalam.
Ia beranjak ke kamar mandi dan saat hendak membuka pintu ternyata Yoongi sudah membukanya dari dalam.
Hoseok tak peduli dengan pemuda itu sebelum ia sadar ada tanda-tanda merah keunguan di leher Yoongi.
Yoongi yang ditatap pun hanya bisa mengalihkan pandangan dan menunduk seperti biasa.
   Hoseok meraih dagu Yoongi dan memutarnya ke kanan kiri agar terlihat jelas bekas merah di lehernya. Seingat Hoseok ia tidak pernah memukul Yoongi di leher, apalagi membekas aneh seperti ini.

"Kenapa lehermu?"
Tanya Hoseok.
Yoongi bingung menjawab apa, mana mungkin ia bilang jujur.
Ia menggigit bibirnya, wajahnya kembali menunduk saat Hoseok melepas tangannya.

"Mungkin digigit nyamuk"
Jawab Yoongi pelan, ia takut mendapat tatapan mengintimidasi Hoseok.

"Kau pikir ini perumahan kumuh, jangan bohong!"
Hoseok meninggikan suaranya.

Mau tak mau Yoongi memberanikan diri menjawabnya.
"Ini... ini... ini karena kau mabuk"

Hoseok sedikit terkejut mendengarnya tapi bisa jadi benar mengingat bekasnya yang seperti itu. Ia terdiam, mengingat-ingat tadi malam.

Dan ya, ia ingat kejadian semalam. Ia pulang dalam keadaan mabuk dan menciumi Yoongi.
Hoseok sedikit malu mengingatnya apalagi Min Yoongi ini adalah tawanannya.

"Jangan dipikirkan, aku tidak sengaja, sekarang masak sana aku lapar"
Kata Hoseok berlenggang ke kamar mandi.

   Sesuai perintah Hoseok, Yoongi menuju dapur untuk memasak.
Sebenarnya ia bingung, mengapa ia tidak diikat lagi dan diizinkan keluar kamar.
Tapi ia tak ambil pusing, bukankah lebih baik.

   Yoongi membuka kulkas dan mengeluarkan bahan makanan yang akan ia masak. Lalu ia membuka rice cooker memeriksa apakah ada nasi atau tidak dan ternyata nasi sudah matang.
Mungkin Jisung yang memasaknya. Pikir Yoongi.
Ia mulai menyiapkan perlengkapan masak. Tangannya dengan lihai memotong daging dan sayuran.
Walau jarang masak di rumah tapi ia bisa masak karena dulu di ajari mendiang ibunya.

Kurang dari satu jam masakan sudah siap semua, ia menata rapi ke meja makan.
Hoseok datang dengan rambut acak-acakan sedikit basah sepertinya habis mandi. Tanpa sadar Yoongi menelan salivanya menatap pria itu terlihat lebih seksi.

"Kau tidak ingin keluar dari sini?"
Tanya Hoseok saat mengambil air putih dari kulkas

"Memangnya boleh?"
Tanya Yoongi sedikit senang, ia masih menyiapkan sup ke dalam mangkuk.

"Menurutmu?"

Yoongi menggelengkan kepalanya. Dalam hati ia kecewa dengan jawaban seperti itu.

"Makanannya sudah siap"
Kata Yoongi selesai menata semuanya di meja
Ada nasi putih, bibimbap, sup rumput laut dan daging asap.

"Kau mau kemana?"
Tanya Hoseok saat Yoongi hendak berlalu

"Ambil syal di lemariku lalu makanlah"
Perintah Hoseok. Ia risih melihat leher Yoongi dipenuhi bekas kissmark darinya.

Yoongi menuruti perintah Hoseok, ia ke kamar dan mencari syal yang pas di lehernya. Ingatan tentang Hoseok semalam berputar lagi di otaknya.
Setelah itu ia kembali ke dapur dan mendudukkan dirinya di kursi sebelah Hoseok.
Pergerakannya sangat pelan sekali, ia takut kalau-kalau ada yang salah.

"Masakanmu enak juga"
Kata Hoseok tiba-tiba memecah keheningan

Yoongi sedikit malu dan tersipu mendengar pujian Hoseok, tadi ia sangat takut kalau Hoseok akan memaki-maki karena tidak enak.

"Kalau mau mandi dan ganti baju, kau bisa memakai bajuku dulu nanti ku belikan yang lebih kecil"

"Terimakasih"
Kata Yoongi dengan seutas senyum di bibirnya.

Unexpected Love [ SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang