Chapter 14

2.3K 192 7
                                    

   Jisuk sedang bersiap-siap untuk mengemasi barang-barangnya. Sama seperti sebelumnya, ia harus ke New York untuk meninjau cabang perusahaan barunya. Bedanya kali ini ia akan tinggal lebih lama dan tidak sering mengunjungi Seoul seperti biasanya.
Selain karena membutuhkan kinerjanya, salah satu alasannya adalah ia kecewa terhadap Yoongi yang tidak mau kembali ke rumah padahal ia sudah berusaha sangat keras untuk mencarinya. Jisuk tidak habis pikir dengan apa yang terjadi, tidak ada yang ia mengerti sama sekali dari fikiran Yoongi. Dulu anak itu sangat penurut dan selalu mendengar perkataannya. Tapi hal itu seolah hilang ditelan bumi, tentu ia mencurigai sesuatu. Tidak mungkin anaknya berkata begitu jika tidak ada seseorang dibelakangnya.
Sekarang ia tidak hanya kehilangan Yoongi namun juga sosok Yoongi yang sebenarnya.
Jisuk hanya berdoa semoga Yoongi akan baik-baik saja dan menemukan kebahagiaannya di luar sana. Itu bukan berarti ia berhenti menyelidiki kasus ini, justru ia lebih penasaran dengan perubahan sifat Yoongi. Namun ia ingin memberi jeda waktu bagi Yoongi untuk melanjutkan apa yang ia inginkan, anak itu sudah besar tidak bisa dihadapi dengan paksaan.

Gyurim dan Jungkook masuk ke kamar tersebut, sebenarnya mereka sudah melarang keputusan Jisuk untuk berlama-lama di New York tapi niatnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Setidaknya tidak untuk sekarang.

"Yeobo, apa kau sudah benar-benar yakin akan keputusanmu, kau tega meninggalkanku" Gyurim mendekati suaminya.

"Ini hanya sementara sayang, kau tidak perlu khawatir. aku hanya ingin menenangkan diri sebentar, paling hanya beberapa bulan dan appa sudah rindu sekali dengan kalian" ia melihat ke arah istrinya dan Jungkook bergantian.

"Appa jangan terlalu memikirkan Yoongi hyung, aku yakin dia terpaksa berkata seperti itu, jangan terlalu diambil hati appa"

"Ya Jungkook , appa tau. Terimakasih kau sudah menenangkan appa, tolong handle perusahaan dengan baik. Kau bisa meminta sekretaris Han untuk membantu pekerjaanmu, tapi jangan lupa untuk tetap fokus kuliah"

Jungkook hanya mengangguk. Menyetujui apa yang ayahnya katakan.

"kalau begitu sekarang antar appa ke bandara"

"Aku ikut juga yeobo"

"Tentu" jawab Jisuk yang dibalas senyuman istri serta anaknya.

___________________________________

   Sudah seminggu sejak Yoongi keluar dari rumah sakit, kini ia sudah kembali sehat walau belum pulih sepenuhnya. Tentu Hoseok yang membantunya melakukan aktifitas sehari-hari seperti memasak dan membersihkan apartemen. Ia juga telaten mengurus Yoongi saat ia baru kembali dari rumah sakit. Menyiapkan makan, obat dan selalu sigap saat Yoongi menyuruhnya. Bahkan itu adalah bagian dari ide licik Yoongi. Minta ini itu, menyuruh Hoseok untuk mengambilkan sesuatu padahal ia sendiri bisa melakukannya. Hoseok pun hampir tidak pergi keluar seminggu ini. Satu hal lagi yang membuat Yoongi bingung dengan sosok ini. Entah pantas atau tidak ia dikatakan penjahat jika seseorang terlihat sangat baik dan lembut ditambah dengan rupanya yang menawan. Sejujurnya Yoongi sangat bahagia mendapat perlakuan manis dari pria itu namun ia yakin jika Hoseok tidak tulus melakukannya. Ego Yoongi masih mengatakan bahwa itu karena ia adalah tawanannya dan salah satu bentuk dari usaha Hoseok agar ia mau menggugurkan kandungannya.
   Tentu saja apa yang di pikirkan Yoongi bukan tanpa alasan, tepat sekali. Dengan seribu rayuan, Hoseok kembali mengusik Yoongi tentang kandungannya. Hoseok sudah tidak tahan sebenarnya, jika dibiarkan semakin larut, itu akan mengancam dirinya dan terutama pekerjaannya.Namun Yoongi tetaplah Yoongi yang keras kepala dan teguh pendirian. Bukankah ia sendiri juga sama?

"Tidak Hoseok, aku sudah bilang berulang kali kan jika aku tidak mau, tolong jangan memaksaku terus menerus, lagian aku juga tidak minta pertanggungjawaban darimu"

Unexpected Love [ SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang