Chapter 25

1.8K 155 10
                                    


______________________________________

Di sebuah motel yang tak jauh dari pusat kota Seoul, ada dua orang pemuda yang sedang memadu kasih. Menikmati suasana malam dibawah selimut dengan cumbuan hangat dan rintihan pelan dari sang pujaan hati. Katakanlah begitu, atau mungkin Jooheon tidak lagi menganggapnya seperti itu. Perasaannya berubah seiring berjalannya waktu. Semua tak lagi sama, semua kebahagiaan yang dulu digenggamnya perlahan sirna. Sang kekasih telah banyak berubah, telah melangkah jauh membawa ambisi yang terlalu tinggi. Namun ia tidak bisa melawan Jackson, pria itu telah berhasil memperdaya nya. Membuat Jooheon tunduk dan dengan terpaksa menjual informasi mafianya terhadap bisnis sang kekasih. Empat tahun lalu Jackson masih bersama Blackmoon, namun karena kebencian dan keserakahan ia justru berkhianat.

Sesi bercinta mereka selesai, Jackson duduk di sandaran ranjang dan membawa kepala Jooheon ke dadanya. Tak lupa mencium keningnya. Seolah-olah mereka adalah pasangan yang sedang berbahagia. Mungkin begitu bagi Jackson.
"Jooheoniii?"
Yang dipanggil hanya berdehem, ia tau apa yang sekiranya akan diminta sang kekasih.
"Aku ingin..."

Jackson belum menyelesaikan kalimatnya, dipotong sepihak. "Aku sudah memberimu semua informasi bahkan yang sangat penting, bahkan sekarang kau lebih sukses daripada kami"
Jackson tertawa..."kau memang pacarku yang paling pintar" sambil mencubit pipi Jooheon

"Kau sudah mendapatkan segalanya, jadi biarkan aku bernafas"

"Hmm,,,aku hampir lupa bahwa kau ingin lepas dariku, hahaha... tapi sebelum itu aku ingin satu lagi sayang, ini yang terakhir. Aku janji"
"Katakan!" Jooheon memerintah, nada kekesalan tampak jelas dalam suaranya.

"Lenyapkan mereka"

Jooheon otomatis duduk dan memandang Jackson dengan tatapan nyalang, ia jengah. Tidak bisa berfikir itu akan keluar dari mulut Jackson dengan gampang. Selama ini ia sudah melakukan semua yang Jackson minta. "Kau gila"

Jackson kembali tertawa jahat. "Kau hanya perlu menaruh racun ini di minuman mereka saat kalian makan malam, gampang kan?" Ia mengambil botol kecil dari tasnya yang ditaruh di nakas.

"Aku tidak bisa. Mereka adalah sahabatku, aku mencintai mereka. Selama ini aku sudah jadi pengkhianat gara-gara kau brengsek. Semua sudah kau dapatkan, jangan mengganggu mereka lagi"

Jackson cukup terkejut dengan penolakan Jooheon yang cukup berani. Tidak biasanya dia seperti itu. "Jangan membantahku Jooheon!" Ia membentak.

"Ini tidak ada dalam rencana awalmu yang aku setujui. Kau hampir berhasil membuat kami hancur, bangkrut dan sekarang kaulah yang terbesar. Apa itu tidak cukup?"

"Itu berarti kau siap dengan resikomu?" Jackson menyeringai
Jooheon menundukkan kepalanya. Itu adalah ancaman yang bisa membuat hidupnya hancur.

"Jooheon sayang,,,dengar! Setelah mereka semua mati kita akan lebih bahagia. Aku akan mengambil alih dan kau ikut aku mengurusnya"

"Hentikan ambisi sialanmu itu, aku tak sudi lagi bersamamu. Aku benar-benar sudah muak denganmu Jackson"

"Baiklah, jika kau memang ingin benar-benar lepas dariku. Aku juga tidak masalah, aku tidak pernah benar-benar mencintaimu. Kau dengar, hanya Nayeon yang ada di hatiku. Dan selamanya akan seperti itu"

Walau Jooheon sudah tidak mencintainya lagi tapi hatinya cukup sakit mendengar ungkapan itu. Tapi ia tak apa, itu hanya luka kecil. Lalu ia memakai pakaiannya, diikuti Jackson melakukan hal yang sama. "Kau mau kemana?"

"Pergi dari sini dan tidak mau bertemu denganmu lagi" jawab Jooheon meraih ponsel dan memasukan ke dalam sakunya.

"Oke. Ini racunnya dan aku akan menghapus seluruh video pornomu. Tentunya aku akan mentransfer banyak uang untukmu"

Unexpected Love [ SOPE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang