Not Easy [1]

11.1K 807 29
                                    

"Unnie~" rengek seseorang ketika memasuki kamar Jisoo.

Jisoo yang sedang rebahan pun langsung bangkit menatap Jennie yang duduk dipinggir ranjangnya dengan tampang merengek. "Ada apa memanggilku?"

"Temani aku malam nanti ya... Mumpung dia masih di Korea, pliss unnie..." Jennie mangatupkan kedua tangannya dengan tampang memohon.

Jisoo menghela napas berat, mengerti maksud Jennie. "Kau tidak takut kepergok dispatch lagi?"

Beberapa bulan yang lalu Jennie sempat terkena skandal yang cukup membuat dunia kpop gempar terkait skandal kencannya dengan Kai EXO, boyband Korea  populer saat ini. Walaupun sempat di konfirmasi oleh kedua agensi, satu bulan kemudian media mengabarkan bahwa mereka berdua sudah putus hubungan.

Siapa yang tahu? Itu hanya permainan agensi. Nyatanya saat ini mereka masih berhubungan secara diam-diam.

Jennie merengut, "Makanya aku mengajakmu biar tidak terlalu mencurigakan, mereka tidak akan tau."

"Tidak mau."

Jennie melotot, mulai menarik-narik lengan Jisoo dan kembali merengek, "Ayolah Unnie... Temani aku, kau tidak kasihan padaku yang setiap hari merindukan Kai Oppa? Tidur tak nyenyak, makan rasanya tak enak, latihan pun yang ada diotakku hanya—"

"Baiklah-baiklah." potong Jisoo tak ingin mendengar kalimat menggelikan selanjutnya dari Jennie. Jennie bersorak kemudian berlari keluar kamar.

——

"Apa kau sudah gila?" geram Jisoo tertahan ketika sampai disebuah tempat yang dimaksud Jennie. "Bagaimana kalau ada kamera dan menemukan kita ditempat seperti ini?! Bagaimana kalau sajangnim tau?!" pekik Jisoo tertahan, tetap mengendalikan suara agar hanya mereka berdua yang mendengar.

Jennie menurunkan topinya hingga wajahnya tidak terlihat, "Diamlah Unnie... Tingkahmu malah membuat orang-orang curiga pada kita." tegur Jennie pada Jisoo yang sedaritadi bergerak gelisah, menoleh kesana kemari membuat Jennie jengah.

Jisoo mendelik, bagaimana bisa ia tidak gelisah? Mengetahui Jennie mengajaknya ke club malam untuk bertemu kekasihnya itu, seperti tidak ada tempat lain saja. Ck, Jisoo jadi merasa sebal setengah mati pada Jennie.

"Kau tidak memberitahuku sebelumnya," bisik Jisoo.

"Kau tidak bertanya padaku." ucap Jennie polos. Jisoo merengut sebal.

Jennie merangkul lengan Jisoo, menggeretnya memasuki club sambil berkata, "Tenanglah Unnie... Tempat ini tidak seperti apa yang kau pikirkan. Banyak idol yang datang kesini untuk melepas penat, bahkan tempat ini menjadi langganan Seungri Oppa dan Mino Oppa. Media tidak akan bisa menerobos masuk, karena disini pengamanannya sangat ketat," jelas Jennie berhenti di pintu masuk dan menyerahkan sebuah kartu bewarna gold kepada petugas. Setelah selesai Jennie kembali menggeret Jisoo masuk ke dalam Club.

"Kau sering kesini?" tanya Jisoo curiga melihat kartu yang dikeluarkan Jennie itu hanya dimiliki oleh pengunjung tetap.

Jennie nyengir menampilkan gummy smile miliknya, "Itu dulu sebelum disibukkan dengan konser,"

"Kau tidak pernah ijin padaku." rutuk Jisoo. sebagai member tertua, tentu Jisoo merasa bertanggung jawab akan semua yang dilakukan member walaupun mereka tidak memiliki leader. Bahkan ketika Jennie dulu terkena skandal pun, Jisoo ikut terseret, di sidang oleh sajangnim.

Ck, resiko jadi yang tertua.

"Aku mau ijin padamu, tapi kau selalu tidur lebih awal." kata Jennie beralasan. Jennie tersenyum lebar ketika mendapati Kai berada di dance floor, ia melambaikan tangan. "Unnie aku mau bertemu Kai Oppa dulu. Kau pilihlah minuman yang kau mau, bilang pada bartender biar aku yang bayar." ucap Jennie langsung berjalan menjauh tanpa menunggu balasan Jisoo.

Jisoo kembali mendengus. Kakinya melangkah menuju meja bartender dan memesan satu botol wine.

Beruntung Jisoo tak salah kostum, ia hanya memakai dress pendek simpel berwarna hitam dilengkapi mantel dan topi untuk penyamaran. Ia melepas mantel dan topinya, menaruh di kursi sampingnya.

Jisoo tersenyum, berterima kasih pada bartender yang membawakan minumannya. Jisoo meneguk wine langsung dari botolnya, menikmati rasa panas yang melewati kerongkongannya.

Ia mengalihkan pandangan, memindai seisi club yang semakin malam semakin ramai. Tak ada yang ia kenal disini, Jisoo kembali meneguk minumannya hingga tandas. Jisoo memesan lagi, entah sudah berapa botol yang ia habiskan malam ini.

Dan kini ia merasakan kepalanya pusing.

Ah harusnya Jisoo tidak mabuk malam ini, dia harus menjaga Jennie.

Jisoo bangkit dari tempat duduknya, berjalan sempoyongan hingga menabrak beberapa orang tapi Jisoo tak peduli, ia harus mencari Jennie dan menyeretnya pulang sekarang juga.

Seseorang menubruk bahunya keras membuat tubuh Jisoo terhuyung hampir jatuh, sebelum sepasang tangan kekar memegang pinggangnya, menahan agar Jisoo tidak terjatuh.

"Apa yang kau lakukan disini Jisoo ssi?" suara berat khas lelaki masuk ke indra pendengaran Jisoo.

Jisoo mendongak, menatap pria itu dengan seksama. Dia tak bisa melihatnya dengan jelas, pandangannya kabur, tapi bisa Jisoo pastikan bahwa pria dihadapannya sangatlah tampan.

"Kau sangat tampan." racau Jisoo dengan suara parau. Jisoo mengalungkan kedua lengannya pada leher pria itu.

"Kau mabuk." ucap pria itu sebelum kesadaran Jisoo menghilang.

TBC

Not Easy | Hunsoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang