Special Chapter [01]

5.4K 610 103
                                    

Osaka, 28 Desember 2020

Jisoo merapatkan mantelnya begitu merasakan hawa dingin yang terasa menusuk kulit. Padahal Jisoo sudah memakai pakaian tebal tapi hal itu rupanya tak cukup untuk menghalau cuaca dingin di Jepang.

Rasa lelah setelah seharian menjalani pemotretan dan syuting iklan seakan menguap begitu saja ketika Jisoo berada ditempat ini. Sebuah senyuman terukir dibibirnya, dengan pandangan lurus kedepan memperhatikan gemerlapnya Osaka di malam hari dan gedung pencakar langit yang berdiri gagah disetiap sudut.

Saat ini Jisoo berada di Umeda Sky Building, Osaka. Lebih tepatnya di Kuchu Teien yang terletak dilantai paling atas. Dari sini keindahan kota Osaka bisa terlihat dengan jelas.

Jisoo mengambil benda persegi dari dalam tasnya kemudian memotret pemandangan indah didepannya. "Cantik." gumam Jisoo sembari tersenyum melihat hasil jepretannya.

Wanita itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya kemudian berjalan pelan menuju pagar pembatas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya kemudian berjalan pelan menuju pagar pembatas. Jisoo melongok, menatap ke bawah dan seketika kakinya menggigil begitu menyadari betapa tingginya posisinya sekarang.

"Aku tidak bisa membayangkan kalau ada seseorang yang nekat lompat dari gedung ini," Jisoo bergidik ngeri membayangkan jika ada seseorang yang nekat melompat dari gedung dengan ketinggian 173 meter diatas permukaan tanah itu. "Aish, konyol. Apa yang aku pikirkan." ucapnya sambil menggelengkan kepala.

Jisoo mendongak, menatap langit malam yang sedikit mendung hingga gemerlip bintang tidak dapat unjuk diri memperlihatkan kecantikkannya. Jisoo mengangkat tangannya di udara. Seolah hendak menggapai bulan yang sedikit tertutup awan. Jisoo mendesah kecewa ketika perlahan awan menutup sinar bulan sepenuhnya.

Tubuh Jisoo menegang ketika penglihatannya berubah menjadi gelap. "Nuguseyo?!" ucap Jisoo panik.
Pasalnya ia sedang sendirian disini, tidak ada Manajer atau pengawal yang melindungi Jisoo dari serangan orang yang mungkin berniat mencelakainya.

Jisoo menarik paksa sebuah tangan besar yang menutupi matanya. Jisoo semakin panik karena pegangannya tak kunjung terlepas. Akhirnya Jisoo menyikut keras perut orang itu membuat sang pelaku mengaduh kesakitan.

Jisoo menoleh dan seketika melotot kaget. "Yak! Apa yang kau lakukan disini?!" ujar Jisoo dengan suara meninggi. Beruntung pengunjung hari ini tidak terlalu banyak hingga orang-orang tidak terlalu peduli dan tidak mengenali Jisoo.

"Kau tidak mau membantuku? Ah, ini sakit sekali." ringis orang itu sembari memegang perutnya yang disikut Jisoo tadi.

"Kurasa sikutanku tidak terlalu keras." heran Jisoo. Ia berjalan menghampiri orang itu dan memukul lengannya. Tidak terlalu kencang tapi cukup membuat sosok didepan Jisoo meringis. "Apa yang Oppa lakukan disini?"

Orang itu tak lain adalah Oh Sehun. Sehun menegakkan tubuhnya dan menatap Jisoo dengan senyum lebarnya. Sehun berkata, "Surprise?" Sehun merentangkan kedua tangan mengisyaratkan Jisoo untuk memeluknya.

Not Easy | Hunsoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang