Not Easy [11]

7.2K 732 296
                                    

Tes tes ada yang masih inget lapak ini?



—————————

Hampir saja Jisoo menjerit ketika ia membuka mata dan menyadari ini bukan kamarnya di dorm apalagi mendapati sebuah tangan melingkari perutnya dengan erat. Sepersekian detik ia baru menyadari jika semalam ia menginap ditempat kekasihnya

Kekasih. Senyum Jisoo mengembang mengingat statusnya sekarang adalah kekasih seorang Oh Sehun.

Hah. Ingatannya memutar kejadian beberapa bulan yang lalu. Kejadian yang membuatnya dekat dengan Sehun. Sama seperti saat ini, terbangun dengan berada di pelukan seseorang yang sama tapi dalam situasi yang berbeda.

Jisoo memiringkan tubuhnya menghadap Sehun yang masih setia memejamkan mata. Jari mungil Jisoo mulai membelai rahang tegas Sehun, pipi, hidung mancungnya dan berakhir pada bibir tipis Sehun yang terkatup rapat.

Pahatan yang sempurna. Begitu pikir Jisoo, bahkan tanpa balutan make up dan dalam keadaan tidur pun Sehun masih terlihat tampan seperti biasa.

Mungkin merasa terganggu dengan sentuhan Jisoo, akhirnya Sehun membuka matanya. Mata sayunya bertubrukan langsung dengan netra Jisoo. Dengan dahi mengerut, Sehun mengerjapkan matanya berulangkali berusaha memperjelas penglihatannya. Jisoo sampai menahan tawanya melihat ekspresi menggemaskan Sehun yang terlihat seperti anak kecil sekarang, sangat berbanding terbalik ketika tampil di stage.

Apa Jisoo harus selalu tidur bersama Sehun agar dirinya bisa melihat sisi menggemaskan Sehun ini?

"Kenapa Oppa menatapku seperti itu? Aku bukan penjahat." Canda Jisoo melihat Sehun yang masih terdiam seakan mengumpulkan nyawanya yang masih belum terkumpul sepenuhnya.

Sehun menggeleng dan mulai mengeratkan pelukannya hingga tubuh mereka menempel tak ada jarak. "Morning kiss?" Goda Sehun dengan suara serak khas bangun tidur.

Jisoo mendelik dan mendorong dada Sehun agar menjauh darinya. "Tidak ada morning kiss, sebaiknya Oppa segera mandi. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita."

Baru saja Jisoo hendak turun dari ranjang ketika Sehun menarik tubuhnya hingga kini ia berada diatas Sehun.

"Oppa... Lepaskan aku." Jisoo merengek. Dengan jarak sedekat ini, sangat buruk untuk kesehatan jantung Jisoo. Dia bahkan bisa mendengar degupan jantungnya yang semakin menggila didalam sana.

Sehun merubah posisinya hingga kini ia berada diatas dan Jisoo berada dibawah kungkungannya. Jisoo semakin panik dibuatnya, ia bergerak kesana kemari agar bisa lepas dari kekangan Sehun.

Sehun berdecak melihatnya. "Kalau kau terus bergerak seperti itu, kau bisa membangunkan yang lain."

Ucapan Sehun berhasil membuat Jisoo diam mematung seperti anjing yang patuh pada tuannya.

Sehun tersenyum, "Good girl."

Jisoo mencebikkan bibir. Ia menahan dada bidang Sehun bermaksud memberi jarak diantara mereka. Jisoo berkata, "Sebenarnya apa maumu Tuan Oh?" tanyanya sebal.

Sehun tak menjawab, ia menatap Jisoo lekat. Sehun membawa tangan Jisoo yang berada didadanya untuk melingkari lehernya. Mata mereka bertemu untuk sepersekian detik. Jisoo memejamkan mata ketika Sehun menempelkan bibirnya pada bibir Jisoo. Jisoo meremas rambut lebat Sehun ketika pria itu mulai menyapu bibirnya dengan gerakan lembut. Suara decakan lidah menggema di seluruh penjuru ruangan. Tak ada yang bisa menghentikan kegiatan dua sejoli yang sedang dimabuk kepayang itu.

Not Easy | Hunsoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang