Not Easy [6]

6.9K 799 174
                                    

Brak brak brak

"Sehun!"

"Oh Sehun bangun!"

"Cepat bangun atau ku dobrak pintumu!!"

Sehun menggeram kesal mendengar gedoran dan teriakan nyaring di luar apartemennya. Sehun melirik jam yang menggantung didinding baru menunjukkan pukul enam pagi. Seketika Sehun ingin menyerapah, dia baru saja tidur pukul tiga pagi karena harus menyelesaikan rekaman lagu baru EXO untuk comeback mendatang dan sekarang tidurnya terganggu oleh teriakan seseorang.

Dengan malas, Sehun bangkit dari ranjangnya kemudian berjalan ke luar. Ia harus menghentikan aksi bar-bar orang itu sebelum para tetangga terusik dan melapor pada pihak keamanan. Hidup Sehun terlalu damai dan dia tidak mau terlibat dalam masalah.

"Berisik!" ucap Sehun begitu membuka pintu dan mendapati seorang wanita dengan tubuh semampai berdiri dengan raut wajah kesal yang tidak bisa disembunyikan.

"Salahmu sendiri tidak bangun-bangun! Seperti orang mati saja." ucapnya pedas.

Sehun melengos malas menanggapi. Ia mendorong pelan pundak wanita itu untuk masuk ke dalam sebelum ada orang yang menangkap keberadaan mereka.

"Kau tidak lupa dengan hari ini kan?"

"Ada apa dengan hari ini?"

Wanita itu melotot tak percaya, "Kau tidak membaca grup semalam?"

"Aku sibuk."

"Sesibuk-sibuknya aku, aku masih sempat membaca grup." sindir wanita itu membuat Sehun melengos. "Hari ini kita akan liburan akhir tahun bersama 94 dan 95 liner di Busan!"

"95 liner?" gumam Sehun heran.

"IYA! Sebaiknya kau cepat mandi dan siapkan segala keperluanmu karna kita akan menghabiskan waktu dua hari dua malam disana."

––––

Musim dingin mulai melanda Seoul sejak beberapa waktu yang lalu. Butiran-butiran salju tersebar di jalanan mengharuskan orang  berhati-hati agar tidak tergelincir. Suhu udara mencapai –7 derajat celcius, memaksa orang-orang berpakaian tebal jika keluar rumah bila tidak mau mati kedinginan.

Seorang wanita duduk di kursi halte sembari menggosok kedua telapak tangan untuk menciptakan kehangatan. Tidak ada orang lagi selain wanita itu di halte. Mungkin karena udara yang begitu menusuk kulit membuat orang-orang lebih memilih berdiam diri di rumah.

Senyum lebar tercetak diwajah cantiknya ketika sebuah mobil berwarna hitam mengkilat berhenti tepat didepannya. Seseorang didalam mobil itu keluar dan berlari kecil menghampirinya.

"Jisoo-ya!"

"Seulgi Unnie aku merindukanmu." Jisoo memeluk Seulgi erat yang dibalas Seulgi dengan pelukan yang tak kalah erat. "Tapi bohong." ucap Jisoo melepaskan pelukannya sambil tertawa.

Seulgi menjitak jidat Jisoo pelan sembari memasang wajah kesal. "Dasar kau! Pesananmu dari Jepang tidak jadi ku kasih kalau begitu."

"Tidak bisa begitu! Aku sudah menunggunya selama dua minggu lebih kau tau?" rutuk Jisoo sebal.

Not Easy | Hunsoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang