1. BINTANG

17 3 0
                                    

"KAMU ITU YA TIAP HARI TELAT MULU GAK CAPEK APA SAYA HUKUM!!" Kata seorang lelaki berkepala botak, yakni adalah salah satu guru BK yang paling galak di SMA ARWANA.

"Bosen pak tiap hari dihukum sama bapak mulu." Balas seorang pemuda tampan itu.

"BINTANG, KAPAN KAMU BISA BERUBAH HA?!" Ucap Pak Ucup dengan tegas.

"Berubah jadi apa pak? Power rangers?"

"BINTANG! LAMA LAMA SAYA CAPEK NGOMONG SAMA KAMU! NGEJAWAB AJA BISANYA!"

"Daripada bapak saya kacangin kan.."

"LARI DI LAPANGAN 50 KALI!"

"Oke." Balasnya dengan santai, kemudian meletakkan hoodie berwarna merah maroon dan tas nya pada kursi yang dekat dengan lapangan, dan dia segera berlari ke arah lapangan untuk menjalankan hukumannya.

Tidak berat baginya, karena memang itu sudah terjadi setiap harinya, jadi dia menganggap itu sebuah olah raga pagi.

"Telat lagi lo?" Tanya seorang pemuda dengan rambut dan alis yang tebal yang bernama Rangga.

"Iya.."

"Btw lo tau gak? Tadi pagi gue denger gosip kalau.."

"Kalau lo mau ngeghibah disini mending jangan deh, gue laper."

"Terus hubungannya gue ngeghibah sama laper apaan kambing!" Timpal Rangga sambil memukul tangan Bintang pelan.

"Nanti kalau gue udah gregetan gue makan lo!" Ucap Bintang dengan nada mengancam.

"Gila, dasar kanibal."

"Ngga, lo tau Wulan 11 IPA 1 gak?" Tanya Bintang dengan antusias.

"Kaga."

"Cantik broh."

"Lo pengen macarin?"

"Iya, emang kenapa?" Tanya Bintang samb menaikkan satu alisnya.

"Mana mau dia sama lo, lagian lo adik kelasnya." Ucap Rangga sambil meminum air mineral yang dipesannya tadi.

"Alah, lagian gue sama dia kan seumuran, ribet amat."

"Iya deh iya terserah lo, Eh gue mau ke kelas dulu, belum ngerjain PR, byee." Pamit Rangga sambil pergi meninggalkan Bintang.

"Eh iya sekalian bayarin tadi belum gue bayar!" Teriaknya dari pintu kantin.

"Bangke lo ngga!" Umpat bintang sambil meninggalkan meja, dan membayar pesanan Rangga.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu, namun kini Bintang masih sibuk dengan tugasnya.

"Gilaaaa, dari  tadi ga selesai selesai." Keluhnya.

Brukk...

Sontak Bintang kaget karena memang sekolah sudah sepi dan hanya ada anak yang mengikuti ekskul, tetapi eskul sudah dimulai 15 menit tadi.

Tak lama seorang gadis melewati pintu kelas Bintang, setelah tau siapa gadis itu Bintang langsung keluar kelas dan menyusulnya.

"Wulan.." Panggil bintang dari belakang.

Gadis itu menoleh dan menatap Bintang dengan kedua alis yang menyatu.

"Lo Bintang?" Tanya Wulan dengan alis yang masih menyatu.

"Iya, kok lo kenal gue?"

"Semalem lo nyuruh gue ngesave nomor lo."

"Oh iya lupa hehe, lo ngapain masih disini?"

"Gue habis bantuin wali kelas buat mindahin buku buku ini ke kelas." Ucap Wulan dan menaruh buku di kursi yang memang tersedia di depan kelas.

"Mau gue bantuin?"

"Kalau mau yaudah nih."

"Siap.." Ucap Bintang kemudian mengambil buku yang ada di kursi, Wulan yang tidak tau harus apa dia hanya mengikuti Bintang yang membawakan buku bukunya."

"Hmm, lo kelas 11 IPA 1 kan?" Tanya Bintang memecah keheningan.

"Iya dan lo tadi harusnya ga cuma panggil gue pake nama!" Peringat Wulan.

"Iya iya, lagian kita juga seumuran."

Wulan hanya mengangguk, dan tidak berniat menjawab pertanyaan Bintang.

Buku buku sudah dibawa ke kelas Wulan, dan kini mereka berdua sedang jalan ke parkiran.

"Lo pulang bareng siapa?" Tanya bintang.

"Sendiri."

"Naik?"

"Motor."

"Oh yaudah, gue duluan ya."

"Kenapa dah tu bocah tiba tiba baik sama gue?" Tanya Wulan pada dirinya sendiri, kemudian mengangkat kedua bahunya acuh.

"Bunda Bintang pulang!!" Teriak Bintang ketika dia masuk kedalam rumah.

"Bintang! Gausah teriak teriak gitu kenapa sih?!" Kata seorang paruh baya itu dengan emosi yang hampir memuncak karena anak bungsunya.

"Maaf maaf bun hehe." Ucap Bintang sambil mencium punggung telapak tangan milik Anggun yang kini adalah ibunya.

"Kebiasaan."

"Bunda masak apa?"

"Nasi."

"Cuma nasi?"

"Iya! Emang kenapa?!"

"Santai bun gak usah ngegas, nanti darah tinggi loh." Ucap Bintang meledek Anggun karena memang Anggun mempunyai darah tinggi.

"Kamu ngejek bunda ya?! Bunda kutuk jadi batu tau rasa kamu!!"

"Maaf bun!" Ucap bintang kemudian berlari menuju kamarnya.

"Ih anak siapa sihh!" Geram Anggun sambil mengepal kedua tangannya.

...

Pendekk ya gais? Wkw
Salam dsri author❤️

-NonaPeachy🍑

Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang