Bab 11: belajar jadi suami yang baik

5.9K 169 7
                                    

Nesa sedari tadi celingukan diantara kumpulan para manusia lapar di kantin tepat setelah bel istirahat berbunyi. Salahnya juga mengizinkan Thia untuk bolos. Bukan, Nesa bukannya mengizinkan Thia untuk melakukan pelanggaran, namun karena tadi dikelas guru tidak bisa hadir alias jam kosong.

Tak lama matanya menangkap dua sosok manusia laki-laki dan satu orang perempuan tomboy mendekat ke arah mejanya.

"Sorry nunggu lama ya lo? " Ucap Thia sambil cengengesan.

"Lama banget, buset lo udah lumutan gue di sini! "

"Lebay lo Nes, kok lo belum pesen? "

"Ehh... Sorry ya, gini-gini gue itu setia kawin tau gak, jadi gue nungguin teman tercinta gue dulu? "

"Serah, serah, serah! "

Nesa tertawa kecil mendengarnya, ia memang sepatutnya bersyukur memiliki teman seperti Thia, walaupun ia terkesan tomboy dan urakan, ia tetaplah sahabat yang menyenangkan dan apa adanya.

"Yeee malah ketawa lo, yaudah deh sebagai permintaan maaf gue, gue bakalan beliin lo makan sampe puas! "

"Wih... Serius Thi? "

"Hehhe...  Iya dong, gue yang beli, cuma beli. Tapi yang bayar biar si Gibran sama si Arga! "

Mendengar nama mereka disebut, Gibran dan Arga langsung menghentikan aktivitas mabarnya dan menatap tajam Thia.

"Iya, iyaa nih gue traktir lu pada! " Ucap Gibran kemudian bangkit untuk membeli makanan mereka.

"Eh ntar pada jadi kan? "

"Jadi dong, ya kali dibatalin gitu aja "

Nesa menghentikan begitu saja suapan nasi gorengnya kemudian menatap polos ke arah tiga jelmaan di hadapannya " Kalian lagi pada ngomongin apa sih? "

Arga menepuk keningnya " Oh iya gue lupa, lo belum tau ya? Lagian lo ngumpet mulu sih, jadi gue gak inget lo disitu! "

Sangat besar keinginan Nesa untuk menabok mulut dan mencongkel kedua mata si dedemit Arga, memang ukuran tubuh Nesa terhitung mungil dibandingkan tinggi badan Arga, tapi apakah dengan tubuh mungil, ia sampai tak terlihat?

'Semprul dasar kau Arga! ' batin Nesa.

"Hehe canda kali Nes, biasa nih kita mau kumpul-kumpul bareng anak tongkrongan, lo mau ikut? "

"Oke deh gue ikut! "

__________( ˙👄˙👐)__________

Bel pulang pun akhirnya berbunyi, tanpa menunggu waktu lagi Nesa dan Thia langsung membereskan buku-bukunya dan langsung melesat menuju parkiran.

"Oyy.. langsung cabut dah kita! " Ujar Thia ketika melihat Arga Dan Gibran yang sedang nangkring di atas kap mobil yang entah milik siapa.

"Sip deh, kuy! "

"Nesa gak akan ikut pergi! "

Sontak mereka langsung menghentikan langkah dan membalikkan badan karena mendengar suara dingin plus datar, siapa lagi pelakunya kalau bukan Kevin.

"Gak, pokoknya gue pengen ikut mereka! "

Kevin menatap tajam kearah Nesa, sehingga membuat bulu kuduk Nesa merinding.

" Lo pulang sama gue, gak ada bantahan dan gak ada penolakan! " Dan tanpa permisi Kevin langsung menarik tangan Nesa secara kasar.

Tak lupa ia juga menyampaikan pesan untuk sang adik tercinta "Jadi cewek jangan kebanyakan nongkrong, sekali lagi lo ngajak Nesa pergi ke tempat tongkrongan lo yang gak jelas, gue gorok leher lo! " Dan dibalas degusan malas Thia.

Mr Possessive is My Love (Tersedia Di PlayStore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang