Tiin... Tiin...
"Ayo dong mang diklakson lagi, udah telat banget nih! "
Tiin... Tiin...
"Aduuh! Diklakson terus mang, jangan berhenti! "
"Maaf non, percuma aja kalo terus diklakson soalnya jalanannya padet banget "
"Duuh... Nesa udah telat banget nih mang gimana dong? "
"Yasudah non, non naik ojek aja supaya cepet! "
" Oke deh, Nesa naik ojek aja. Nesa duluan ya mang! "
"Hati-hati, non! "
Beginilah nasib si remaja tanggung, Vanessa Angelina Putri. Hari ini adalah hari pertama ia mendapat sebutan sebagai siswi SMA, sudah jauh-jauh hari ia membayangkan betapa mengesankan nya hari ini, mulai dari kehidupan sekolah, teman-teman, kakak kelas tampan, keseruan MOS, hang out, nge-mall, bahkan ia membayangkan bertemu pangeran berkuda putih yang akan berkelana pada hatinya kelak. Namun naas, akibat ber-marathon menonton drakor ia baru bisa tidur jam tiga subuh, sehingga ia telat bangun dan malah terjebak di kemacetan ibu kota, apalagi mengingat bahwa hari ini adalah hari senin, dimana hari yang paling sibuk bagi para pelajar bahkan para pekerja.
Dan di sinilah Nesa berada, diantara para pejalan kaki untuk mencari pangkalan ojek sambil mengusap peluh yang entah sejak kapan mengalir indah di dahinya.
"Mang ojek, anterin saya ke SMA Harapan Bangsa sekarang! "
Tak lama setelah itu...
"Lho.. Lho.. Mang kok behenti? "
"Aduuh.. Maaf neng, ban depannya bocor neng kayaknya abis ketusuk paku deh! "
"Hah? Terus saya harus gimana dong mang, saya sudah telat banget nih! "
"Yasudah, neng jalan saja sekolahnya sudah dekat kok, biar ongkos ojeknya neng bayar setengah aja! "
"Emang berapa jauh lagi mang? "
"Deket kok neng, paling cuma 700 meteran dari sini! "
WHAAAT...
"700 meter mang?"
"Iya neng! " Nesa menghela nafas kasar dan melirik jam tangan digital yang melingkari pergelangan tangannya.
07.35
DOUBLE WHAAAT....
"I-iya udah mang nih ongkosnya, makasih mang! "
Tidak ada waktu untuk berjalan, sehingga ia pun berlari sejauh 700 meter dan menjadi pusat perhatian bagi pengguna jalan yang lain, bayangkan berlari-lari layaknya orang kesetanan, keringat yang membasahi setengah pakaiannya, rambut panjangnya yang ia bagi menjadi delapan kepangan yang sudah lepek, topi kerucut, papan nama, kaus kaki dengan warna berbeda di setiap kakinya, serta tetek bengek persyaratan MOS yang mungkin akan terlihat seperti orang gila.
"Huft... Akhirnya sampe juga! " Gumamnya dengan nafas terengah. Kembali ia melirik jam tangannya,
08.01
Setelah dirasa nafasnya sudah kembali normal ia menegakan tubuhnya untuk kembali mengahadapi masalah didepannya. Ia mendongakan kepalanya untuk melihat ujung dari pintu pagar yang sudah tertutup rapat dan kembali ia menghembuskan nafas kasarnya.
"Duh.. Gimana ini? Apa gue pulang aja lagi ya? Tapi kalo gue pulang lagi, gue harus macet-macetan lagi gitu? Idih ogah banget! " Gumamnya sambil melakukan kebiasaan buruknya yaitu mengikuti kuku.
"WOY NGAPAIN LO DIEM DI SITU? MASIH GAK PUNYA RASA DOSA LO? "
Lamunan Nesa langsung buyar tatkala mendengar suara teriakan dibelakangnya.'Mampus gue! 'Batinnya.
"Woy, gue tanya masih gak punya rasa dosa lo? "
"E-eh.. I-ituu an-anu kak"
"Apa anu-anu huh? Lo tau jam berapa sekarang? "
"Ja-jam de-del... "
"GUE TANYA SEKALI LAGI, LO TAU JAM BERAPA SEKARANG? "
"De-delap... "
"WOY YANG GUE TANYA ITU 'LO TAU JAM BERAPA SEKARANG?' BERARTI LO JAWABNYA IYA ATAU NGGAK, JADI KAGAK USAH KEBANYAKAN ALESAN! "
'Kampret!!! Ingin ku berkata kasar' batin Nesa.
"Iy-iiyaa kkak! "
"APA IYA-IYA? MAU KASIH ALESAN APALAGI KAMU? "
"Eughh... Anu kak sa-saya kesiangan! "
"Heh.. Anak baru berojol juga tau kalo lo kesiangan! Tapi lo it... "
"Ada apa ini ribut-ribut? " Ucap seseorang sehingga menghentikan ucapan kakak kelas bawel tersebut. Nesa sempat terlena karena paras tampannya.
'Alhamdulillah... Akhinya penyelamat ku datang juga, ya Allah mana ganteng banget lagi tu cowok, apakah ia adalah pangeran berkuda putih yang selama ini hamba tunggu kehadirannya? ' batinnya mulai melantur kemana-mana sebelum,
"Dia anak baru yang gak punya rasa disiplin! " Ucapnya seperti ogah-ogahan.
Orang tersebut menepuk pundak sang kakak kelas bawel dan langsung ditepis begitu saja" Gue ngerti kok, lo sebagai kakak kelas dan anggota osis yang baik lo itu harus menegur siswa yang kurang disiplin. Tapi cara lo itu salah, dia kan masih dalam tahap pengenalan lingkungan sekolah jadi lo seharusnya membimbing dia bukan malah membuat dia takut, vin" Ucapnya bijak kemudian menatap lekat Nesa dengan senyum manisnya.
'Uuuhhh..... Senyumnya OMG... Oksigen please, OKSIGEN...' batin Nesa semakin tak karuan.
"Serah lu deh, ketua OSIS yang terhormat! " Ucap kakak kelas bawel dengan menekan kata-kata terakhirnya kemudian berlalu begitu saja!.
"Udah gak usah dipikirin, tadi itu namanya Kevin, dia emang gitu kalo ngomong jadi gak usah dimasukin ke hati yaa. Oh iya nama kamu siapa? Dari gugus berapa? "
'Oh, jadi si kakak bawel, tengik nan tengil itu namanya Kevin toh! Kalo aja tengilnya kaya Kevin Sanjaya, uuhh.. Yang ada makin jatuh cinta gue, kalo dia bukannya jatuh cinta yang ada malah jatuh tertimpa tangga gue! Untung aja ada kakak ganteng ini, kayaknya gue harus ngucapin makasih banget ke dia deh! ' batin Nesa kembali merancau.
"Ekhemm.. "
"Ee-eh anu kak, nama saya Vanessa dari gugus dua! "
"Oke Vanessa... "
"Panggil aja Nesa kak! " Potong Nesa cepat.
"Oh iya Nesa, kenalkan nama kakak Alvaro Saghara Dominico panggil aja Ghara, saya ketua OSIS di sini. Dan sekarang kamu boleh masuk tapi sebelum itu kamu ayo ikut saya! "
"Kemana kak? " Tanya Nesa polos.
"Ke lapangan, kamu harus tetap dihukum karena bagaimanapun kamu telat lebih dari satu jam! " Ucapnya sebelum berlalu begitu saja.
'Kampret... Kampret... Kampret... Kagak jadi gue berterima kasih sama lo'
__________👏( 'ω' )👏( 'ω' )__________
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, CERITA KEDUA, MASIH BANYAK KEKURANGAN. PLEASE BANTU VOMENT BIAR MAKIN SEMANGAT NGETIKNYA YA.. THNKS 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Possessive is My Love (Tersedia Di PlayStore)
Fiksi RemajaHanya mengisahkan seorang remaja tanggung yang selalu berangan dan membayangkan betapa mengesankannya masa SMA yang akan ia lalui, mulai dari kehidupan sekolah, teman-teman, kakak kelas tampan, keseruan MOS, hang out, nge-mall, bahkan ia membayangka...