Tok.. Tok... Tok....
"Hmmm.... "
"Waahhh... "
Tok.. Tok... Tok....
"Gilaa... "
Tok.. Tok... Tok....
"Wahh beneran gila..."
Tok.. Tok... Tok....
"Sumpah bener -bener gila ini... "
Gdbukk...
Brakk...
"ALLAHUAKBAR... MAMIIIIIIIII... " Nesa menatap nanar HPnya yang tergeletak mengenaskan di lantai.
" Huft, untung aja layarnya gak papa! " Ucapnya setelah memungut kembali benda persegi panjang tersebut.
"NESAAA.... "
Brakk...
"Ya Allah, HP ku... " Nesa lagi-lagi memungut HPnya.
Mami Nesa menatap anaknya jengah "Nes, mami ngidam apa sih waktu hamil kamu? Kok jadinya begini banget? "
"Lah mana Nesa tau mi, emang ada apa sih mi? " Ucap Nesa tanpa mengalihkan pandangannya dari benda berbentuk persegi tersebut.
"Nes, kamu lagi liat apa sih? Emang lebih menarik HP ya, dibanding muka mami? " Ucap mami Nesa dengan nada yang dibuat sedih.
"Gak kok, mami ku yang paling cantik " Ucap Nesa sembari nyengir lalu kembali menatap HPnya.
Mami Nesa menghembuskan nafas panjang, memang diperlukan hati yang teramat sabar jika sudah berhadapan dengan manusia satu ini.
"Nes, tumben kamu siang-siang begini udah pulang, biasanya suka ngiber dulu sampe lupa jalan pulang. Emang Kevin kemana? " Ucap mami Nesa sembari melangkah memasuki kamar sang anak.
Nesa termenung sesaat 'Ngiber? Bahasa mana tuh? ' batinnya.
"Kak Kevin lagi ngurus OSIS mi, gak tau nih Nesa lagi males tadi juga niatnya mau ngerjain tugas bareng Thia di mall, eh malah gak jadi katanya biar dikerjain sama Mark aja"
"Kalo gitu, gimana kalau kita jalan-jalan, kan udah lama loh kita gak jalan berdua? "
"Lah, terus dek Radith gimana? "
"Adek kamu lagi tidur, nanti mami titip ke bibi barang sebentar! "
Memang jika diingat-ingat sudah lama ia tidak jalan berdua dengan maminya, mungkin terakhir semenjak maminya dinyatakan positif hamil, apalagi sang papi yang mendadak menjadi over protektif dikarenakan kondisi rahim istrinya dinyatakan lemah, kemudian setelah melahirkan, sang mami malah sibuk mengurus adiknya. So, kesempatan seperti ini bukankah langka?
"Oke deh, Nesa siap-siap dulu! "
Setelah dirasa cukup, Nesa melangkah turun untuk menghampiri sang mami.
"Widih... Mami ku cantik sekali, terlihat satu tahun lebih muda" Ucap Nesa sedangkan mami nya hanya bergidik kecil.
"Gak usah banyak cing-cong, kuy kita OTW sekarang keburu Radith bangun! "
Nesa mendelik lebar "Set dah, sok anak muda banget nyokap gue! " Gumamnya sambil melangkah keluar.
Sudah lebih dari 4 jam ibu dan anak tersebut keluar masuk toko, sudah puluhan pula paper bag yang tergantung di kedua tangan masing-masing dari mereka.
Badan mungil Nesa sudah memberontak meminta istirahat, bahkan kedua kakinya terasa keram karena dipaksa terus berjalan tanpa henti. Berbanding terbalik dengan mami nya yang masih terlihat bugar, bahkan di usianya yang sudah memasuki kepala empat, matanya tetap tajam menengok kanan kiri mencari toko yang entah sudah ke-berapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Possessive is My Love (Tersedia Di PlayStore)
Fiksi RemajaHanya mengisahkan seorang remaja tanggung yang selalu berangan dan membayangkan betapa mengesankannya masa SMA yang akan ia lalui, mulai dari kehidupan sekolah, teman-teman, kakak kelas tampan, keseruan MOS, hang out, nge-mall, bahkan ia membayangka...