Bab 12: kemping dan calon mamah

5.2K 151 3
                                    

"WOYY.... "

Tanpa rasa dosa sedikitpun Thia menggebrak meja sehingga membuat Nesa terlonjak dari tempat duduknya.

"Woy kampret, kebiasaan selalu aja bikin gue kaget setengah mati pagi-pagi begini! "

Thia cengengesan " Untung aja lo gak sampe mati! " Lirih nya namun masih terdengar oleh Nesa sehingga ia mendapat tempelengan cantik di kepalanya.

"Eh lo tau gak? "

"Nggak! "

Thia mengurut dadanya ketika kalimatnya dipotong oleh spesies di sampingnya "Eh tuyul gue belum ngomong juga! "

Nesa memutar bola matanya malas " Apaan?"

"Lo tau gak, besok sekolah kita bakal ngadain kemping!"

"Oh tau!"

"Lo tau dari mana? " Tanya Thia dengan sedikit terkejut.

"Dari kakak kelas yang negor abang lo ketika kegep mau kabur pas rapat! " Ucap Nesa dengan nada malas.

Rasanya Thia ingin sekali ngakak mendengar jawaban namun terdengar seperti gerutuan dari Nesa, untungnya ia masih bisa menahannya karena terdengar bel bunyi yang menandakan jam pelajaran akan dimulai. 

Disaat guru sedang menjelaskan materi, Nesa menopang kepalanya dengan kedua tangan guna menahan kepalanya agar tetap tegak karena rasa kantuk yang tiba-tiba menyerang, bahkan Thia sudah memasukan kepalanya kedalam tas yang ia simpan diatas meja dan juga terdengar suara dengkuran sedikit samar namun masih terdengar jelas jika didengar Nesa.

Penjelasan guru tersebut terhenti tatkala mendengar suara ketukan pintu dan ucapan salam dari luar.

Kantuk Nesa tiba-tiba sirna ketika melihat siapa yang memasuki kelasnya.

"Selamat siang semuanya, maaf mengganggu jam belajarnya. Disini saya akan membagikan surat pemberitahuan untuk kegiatan kemping besok, jika kalian bersedia mengikuti kegiatan, diharap besok kumpul disekolah tepat pukul 7 pagi dengan membawa barang-barang yang sudah tercantum di selembaran ini! " Ucapan dari sang ketua OSIS justru membuat kelas yang awalnya hening menjadi berisik tak karuan, apalagi ketika Ghara membagikan surat tersebut secara berkeliling.

"Nih Nes, kamu bakalan ikut kan? "

"Ya pasti ikut dong kak! Kan kakak juga ikut! " Ucap Nesa semangat sehingga membuat Ghara terkekeh.

"Yaudah nanti kamu kasih surat ini ke temen sebangku kamu, sekalian dibangunin kasian loh barang kali dia sesek napas"

Nesa meringis karena gaya tidur Thia yang tak lazim.

" Iya kak! " Ucapnya dengan menahan malu.

__________( ˙👄˙👐)__________


"Nes, kamu gak boleh ikut kemping besok " Ucap Kevin tanpa mengalihkan pandangannya dan tetap fokus menyetir.

Nesa melototkan matanya selebar-lebarnya mendengar kalimat tiba-tiba Kevin " Kok gak boleh sih? Emang siapa elo nglarang-larang gue ikut huh? "

"Aku pacar kamu! " Ucap Kevin santai.

"Baru pacar kan? bukan suami, jadi lo gak berhak ngelarang gue ini itu! "

Kevin tersenyum misterius ke arah Nesa " Oh jadi kamu ngode buat aku cepet-cepet nikahin kamu biar aku punya hak atas kamu gitu? Oke kalo gitu, begitu kita sampe di rumah kamu, aku mau minta izin ke papi kamu buat nik... "

"Eeehhh... Mau ngomong apa lo hah? Nikah? Lagian lo mau nikah sama siapa? emangnya ada ya yang mau nikah sama manusia tengik macam lo! "

"Ada dong, kan aku nikahnya sama kamu, sayang! "

Pipi Nesa sontak memanas mendengar ucapan Kevin, Kevin yang melihat Nesa blushing hanya tersenyum pura-pura tak tahu.

"Emang alasan lo ngelarang gue ikut kemping kenapa? " Tanya Nesa setelah terjadi keheningan beberapa saat.

"Hhmm... Kenapa ya? Ya karena aku gak mau ngeliat kamu kecapean, kedinginan pas malem, tidur gak nyaman ketika di tenda, dan yang paling aku gak mau adalah ketika kamu menjadi sasaran penglihatan cowok-cowok yang lain! "

Nesa menepuk keningnya jengah " Ya jelas gue bakal kecapean karena gue disana berkegiatan bukan selonjoran cantik, jelas juga gue bakal kedinginan dan ketika tidur gue gak nyaman karena disana alam terbuka bukan di hotel, lagian juga wajar aja gue jadi sasaran penglihatan cowok, karena mereka pasti punya mata KEVIN! " Ucap Nesa bahkan sampai lupa menambahkan embel-embel kakak dibelakang nama Kevin.

Kevin mendesah pasrah, memang sulit jika sudah berdebat dengan gadisnya yang keras kepala ini " Yaudah deh aku izinin kamu ikut asalkan kamu harus ikutin 2 syarat aku! " Ucap Kevin sambil memberhentikan mobilnya karena sudah sampai di depan rumah Nesa.

"Syarat yang pertama, kamu gak boleh jauh-jauh dari jangkauan dan pengawasan aku! "

Nesa baru saja ingin membuka mulutnya untuk protes namun langsung dipotong Kevin.

"Kalo kamu gak mau, aku bakalan ngelarang sekaligus mencoret nama kamu dari daftar peserta kemping! "

Nesa mendengus kasar " Iya iya deh, apaan syarat yang kedua? "

Kevin tersenyum kecil sambil menatap dalam Nesa " Syarat yang kedua, aku mau kamu stop bicara aku-kamu ke si ketua OSIS dan mulai membiasakan aku-kamu kalo kita berdua ngomong! "

Blam!!

Kevin mengelus dadanya sabar karena Nesa tiba-tiba menutup pintu mobil dan masuk kedalam rumahnya tanpa meninggalkan sepatah kata apapun kepada Kevin.

__________( ˙👄˙👐)__________

"Huft... " Kevin menghela nafas panjang.

Lagi dan lagi, ia harus menelan kekecewaan tatkala ia memasuki rumahnya dalam suasana sepi dan sunyi bahkan para pegawai yang biasa berlalu-lalang tidak menunjukkan batang hidung mereka.

Sebenarnya jika tidak terpaksa untuk mengambil perlengkapan kemping, ia tidak ingin menginjakan kaki di rumah ini, bahkan ia lupa kapan terakhir menginjakkan kaki dirumah ini, karena ia lebih memilih untuk tinggal di apartemen dibanding dalam rumah yang menyimpan berbagai kenangan yang, entahlah. Kevin menggelengkan kepalanya beberapa kali ketika sekelebat bayangan terlintas dipikirannya, ia pun kembali melanjutkan langkahnya kepada niat awal memasuki rumah ini.

Tak mau berlama-lama, setelah mendapat yang ia butuhkan, Kevin langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah tersebut, namun langkahnya berhenti tatkala ia mendengar suara bariton di belakangnya.

Ini jugalah yang menjadi alasan dirinya enggan menapaki rumah ini, ia membalikkan badannya dan terlihatlah cerminan dirinya versi dewasa yang sedang memangku seorang wanita yang jika diperkirakan hanya selisih beberapa tahun diatas Kevin.

"Kevin, kenapa kamu baru pulang sekarang? Kemarilah, ucapkan salam dulu untuk calon mamah mu! "

Kevin memandang wanita tersebut jijik " Kevin gak mau punya mamah dari kalangan jalang, pah! " Ucapnya kemudian meninggalkan rumah tersebut tanpa menoleh lagi ke belakang.

__________👏( 'ω' )👏( 'ω' )__________

Instagram: @desytajulianti

Mr Possessive is My Love (Tersedia Di PlayStore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang