(Video di atas wajib diplay! Kalau nggak tau kenapa baca dulu artinya!)
Keesokan harinya Valerie duduk termenung di kelas tanpa menyadari sekolah telah usai. Hari ini juga, Valerie tidak bertemu Aldo. Padahal ia ingin menyatakan perasaannya karena waktu yang diberikan Aldo memang sudah habis. Bunga terakhir sudah mati kemarin.
Valerie benar benar bingung. Padahal beberapa hari terakhir Aldo terus berada di sampingnya dan bersamanya. Lalu dua hari terakhir, dia menghilang begitu saja?. Sebenarnya ada apa?. Aldo tidak pernah begini sebelumnya.
Pesan pesan yang dikirim Valerie dibacapun tidak. Valerie berpikir Aldo lelah menunggu dan memutuskan untuk menyerah. Padahal perasaannya kepada Aldo sudah tumbuh. "Valerie!!" Panggil Violet panik.
"Kenapa?" Tanya Valerie. "A-Aldo Val!" Valerie membulatkan matanya.
"ALDO KENAPA?!" Tanya Valerie panik.
"Pas aku baru keluar kelas. Aku ngelihat Aldo, keluar dari ruang guru. Katanya...
Aldo bakal ke bandara dan pindah ke luar negri"
Mendengar perkataan Violet, Valerie langsung menyambar tasnya dan berlari keluar. Danny dan Daniel yang melihat adiknya berlari dengan muka panik, langsung menyusul adik mereka. Valerie terus berlari hingga ke gerbang sekolah. Di sana lah dia melihat, Aldo yang hendak masuk ke mobil yang sepertinya akan menuju bandara.
"Aldo!" Panggil Valerie dengan mata berkaca kaca. Aldo menoleh, dia terkejut melihat Valerie. Dengan tidak tega Aldo langsung masuk ke dalam mobil dan meminta agar mobil langsung jalan. "Aldo, Aldo!! ALDO!!" Teriak Valerie histeris. Tapi, nihil. Mobil yang ditumpangi Aldo terus melaju meninggalkan sekolah.
Valerie memeluk lututnya dan menangis. Danny dan Daniel yang melihat kejadian itu langsung memeluk adik mereka. Marah kepada Aldo? Tidak. Mereka sebenarnya sudah tau. Aldo akan pindah ke London. Karena itu mereka berbaik hati membiarkan Aldo menghabiskan waktu bersama Valerie sebelum ia pergi.
Flash back
"Kak" panggil Aldo kepada Danny dan Daniel yang berada di depan kelas Valerie. "Apa?!" Jawab Dany sinis. "Bisa...bicara sebentar?"
"Ya udah cepet" balas Daniel. "Tapi..jangan disini" Aldo kemudian mengajak Daniel dan Danny ke tempat yang lebih sepi. "Lu mau ngomong apa sih?! Sampe ngajak ke sini segala" tanya Danny.
"Hah...jadi..begini. Aku..bakal pindah ke London" ucap Aldo sambil menundukkan kepala
"Kapan?" Tanya Daniel
"5 hari lagi"
"Terus? Apa hubungannya sama kita?" Ucap Danny sinis
"Aku mohon pada kalian! Biarkan aku menghabiskan waktu dengan Valerie selama 5 hari terakhir!" Pinta Aldo
"What?! Lu bercanda?!" Pekik Danny
"Nggak kak aku serius! Aku serius suka sama Valerie! Aku mohon!" Mohon Aldo kepada Danny dan Daniel. "Hhh..baik" balas Daniel. "Daniel?!" Ucap Danny tidak terima. "Sudahlah lagipula cuma lima hari kan?" Balas Daniel.
Ouch, perkataan Daniel menusuk hati Aldo sebenarnya. Aldo tersenyum kecut. "Terima kasih!" Ucap Aldo. "Ya sudah kami mau kembali dulu Valerie pasti sudah menunggu" Daniel kemudian menarik Danny pergi.
Aldo menghela nafasnya sambil menatap ke langit. 'Kita..harus berpisah Val, maaf ' batin Aldo sambil tersenyum kecut. 'Setidaknya ada lima hari terakhir'
Aldo pun menangis sebenarnya di dalam mobil yang sedang melaju. Ia ingin egois. Tapi itu tidak mungkin. Ayahnya dipindah tugaskan dari Indonesia ke London. Jadi mau tidak mau Aldo harus ikut. Sebenarnya Aldo sengaja tidak datang ke sekolah dan datang saat hampir semua murid sudah pulang.
Kenapa? Agar tidak bertemu Valerie lagi. Melihat muka Valerie hanya akan menyakiti hatinya lebih dalam. Tapi..siapa sangka dia bertemu lagi dengan Valerie. "Hiks hiks...maaf Val. Aku terpaksa" gumam Aldo di sela tangisannya. Valerie menangis di dalam pelukan kakaknya.
"Val, sudah Val" hibur Danny. "Kamu sudah punya kenangan indah bersama dia kan?" Lanjut Daniel. Mengingat semua kenangan bersama Aldo selama hari terakhir justru membuat hati Valerie semakin sakit dan menangis lebih keras.
Pada akhirnya Danny dan Daniel izin pulang lebih cepat. Sementara itu, dibandara. Aldo menggeret kopernya. Ayahnya sudah sampai di London duluan. Dan sekarang Aldo akan menyusulnya. Di dalam pesawat Aldo hanya memandang kosong ke jendela. Mengenang semua kenangan dengan Valerie.
'Maaf, Val' batin Aldo sambil melihat pemandangan Indonesia untuk terakhir kalinya. Aldo mengeluarkan ponsel dan earphonenya. Memakai earphone di kedua telinganya dan menyetel lagu dengan aplikasi.
Apa lagu yang didengarnya? Lagu yang Valerie bilang selalu bisa membuatnya tidur. Lagu dengan kenangan tidur dibawah pohon dengan Valerie.
💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
"Gimana? Dia udah tenang?" Tanya Danny. Daniel mengganguk. "Dia udah tidur" Daniel kemudian duduk di samping Danny. "Siapa sangka Ny. Si Valerie juga suka Aldo" ucap Daniel sambil tersenyum kecut.
"Well, tidak sepenuhnya salah Aldo. Kamu sebenarnya sadarkan?" Kata Danny sambil menatal muka kembarannya. Daniel balas menatap dan mengganguk. "Hah...dia...membuat senyuman asli Valerie kembali" balas Daniel.
"Mari berharap saja, dia bakal move on. Valerie anak yang kuat. Kita harus percaya dia" ucap Danny yang disetujui Daniel.
Maaf author nggak jago bikin konflik T^T
KAMU SEDANG MEMBACA
(I) Siblings! [✔️]
AléatoireKehidupan Valerie dengan dua Kakak overprotective nya Danny dan Daniel.