Germans

2.5K 66 0
                                    

Saat ini Valerie sedang menunggu kakaknya di depan pintu utama sekolah. "Kakak ke mana sih?. Perasaan tadi bilang pulang jam setengah empat sekarang udah jam empat" dumal Valerie.

'Duk'

"Aduh!" Tiba tiba ada yang nabrak Valerie dari belakang sehingga membuat Valerie terjatuh ke depan. "Eh, sorry sorry!. Maaf banget kamu nggak papa??" Tanya orang itu panik. Orang itu langsung mengulurkan tangannya. Valerie menerima uluran tangan itu dan berdiri.

"Nggak apa apa kok" balas Valerie sambil membersihkan debu dari rok seragamnya. "Kenalin nama aku Aldo, Aldo Prasetya Syaputra" kata 'Aldo' memperkenalkan diri. "Nama aku Valerie, Valerie Nathania Agatha" balas Valerie. "Namamu aja cantik ya" kata Aldo sambil berjabat tangan.

"Valerie!,...siapa lu?, ngapain pegang pegang tangan adek gua?!" Gas Danny. Valerie langsung melepas jabatan tangan dan menenangkan kakaknya. "Kak Danny!, cuma kenalan doang kak! Kenalan!"

"Emang kenalan harus pegangan tangan?!"

"Kak! Jangan ngegas terus napa? Siapa yang pegangan tangan coba? Itu salaman kak! S.a.l.a.m.a.n!!!"

"Danny, ngapa ribut ribut?" Tanya Daniel yang tiba tiba muncul.

"Tuh, ni cowok megang megang tangan Valerie!" Balas Danny. "Kamu siapa?" Tanya Daniel dengan nada dingin ke Aldo. "Ah, nama saya Aldo Prasetya Syaputra. Tadi baru kenalan sama Valerie" kata Aldo. "Kamu nggak ada maksud apa apa kan?" Tanya Daniel.

"Kakak!" Seru Valerie. "Hah?, maksudnya apa ya?. Gimana bisa kenal?. Tadi saya nggak sengaja nabrak adik anda" jawab Aldo. "Lu tabrak adek gua?!" Gas Danny. Mulut Danny langsung Valerie pukul abis ngegas terus sih. Orang ditabraknya juga nggak sengaja =_=.

"Kak, udahlah pulang aja yuk. Kasihan supirnya nungguin dari tadi" kata Valerie sambil mendorong kedua kakaknya ke arah mobil. "Dah Aldo maaf ya soal kakak kakak aku" ucap Valerie. "Santai aja, Val" balas Aldo. Valerie, Danny dan Daniel kemudian masuk ke dalam mobil dan pulang. 'Hm..Valerie ya? Cakep juga baik lagi. Akhirnya bisa kenalan'

👨‍👨‍👧👨‍👨‍👧👨‍👨‍👧

"Kakak kenapa kayak begitu sih tadi?!" Gas Valerie ke Danny dan Daniel yang duduk di sofa. "Valerie-"
"Malu maluin tau nggak?!. Kita cuma kenalan doang kak!. Baru kenalan loh!" Lanjut Valerie. "Kakak harus jaga kamu Valerie!" Kata Danny. "Tapi nggak usah ngegas juga bisa kan?!"

"Valerie. Yang Danny bilang bener. Mama sama papa yang suruh kita jagain kamu. Kita yang bertanggung jawab sepenuhnya soal kamu!" Lanjut Daniel.

"Tapi emang mama papa bilang jagain Valerie dari semua cowok?!. Iya?! Nyuruh kalian buat larang Valerie kenalan sama cowok?! Iya?!" Balas Valerie dengan mata berlinang air mata.

"Valerie capek!, Valerie muak!. Kakak boleh jagain Valerie. Valerie tahu kakak cuma nggak mau Valerie terluka dan menepati janji kakak sama mama papa!. Tapi nggak begini juga!. Coba kakak inget inget, udah berapa kali kakak begini? Di sekolah lama Valerie kakak juga begini!" Perasaan kesal dan marah bercampur menjadi satu.

Valerie kemudian lari masuk ke kamarnya dan mengunci pintu.

"Valerie!" Teriak Danny dan Daniel. Danny dan Daniel menggedor pintu kamar Valerie. "Valerie!, buka pintunya!" Teriak Danny. "PERGI SANA!" Sahut Valerie dari dalam. Daniel dan Danny bisa mendengar Valerie masih menangis di dalam.

Danny dan Daniel hanya menghela nafas dan beranjak pergi dari depan pintu kamar adik mereka itu. Mereka memutuskan untuk mengganti seragam mereka dan memasak untuk makan malam.

"Hah, padahal tadi pagi masih bercanda, ngambekan, sama dimasakin" kata Danny sambil tersenyum kecut. "Mungkin dia memang butuh waktu sendiri" sahut Daniel. "Ingat kan apa yang mama bilang?. Orang yang emosi buta akan perasaan dan perkataan yang keluar dari mulut mereka.

Satu satunya jalan memberikan waktu menyendiri dan membicarakan baik baik nanti" lanjut Daniel. Danny hanya mengganguk. "Makan malem udah jadi coba kamu panggil Valerie" minta Danny. "Kok aku sih?" Tany Daniel. "Kan kamu yang lembut sama dia" sahut Danny.

"Iya deh" Daniel kemudian berjalan menuju ke kamar Valerie. Daniel mengetuk pintu dan tidak ada jawaban dari dalam. "Valerie?, makan malam udah siap. Turun makan yuk? Sama kakak" kata Daniel. Hening Valerie tidak ada niat menjawab ajakan kakaknya sama sekali.

"Gimana?" Tanya Danny. Daniel hanya menggeleng. "Mungkin dia masih butuh waktu sendiri. "Kita makan duluan aja" balas Daniel. Mereka berdua kemudian makan malam bersama dan terasa sangat aneh, sangat...hening biasanya di meja makan kalau hening atau canggung Valerie yang akan mencairkan suasana.

Tapi, Valerie tidak ada. Danny menaruh makan malam Valerie di depan pintu kamar dan berharap sang adik sudah memakannya besok pagi. "Valerie?, makan malam kamu kakak taruh di depan pintu jangan lupa makan ya" kata Danny. Danny dan Daniel kemudian masuk ke dalam kamar mereka dan tidur.

🏠🏠🏠

Keesokan paginya Valerie bangun lebih awal. Makanan yang di taruh di depan pintu hanya ia langkahi. Valerie sudah rapi dengan seragamnya. Valerie ke lantai bawah mengambil dua potong roti tawar dan langsung pergi ke sekolah.

Satu jam kemudian, Danny dan Daniel bangun dengan keadaan panik. "TELAT!, DANNY BANGUN BURUAN!!" Teriak Daniel begitu melihat jam wekernya. Sekolah mulai jam 8 pas sekarang sudah jam 7.25.

"HAH?!, TELAT?!" Danny langsung bangun. Anak kembar itu langsung masuk ke kamar mandi. Mereka buru buru memakai seragam. "Eh, Valerie gimana?. Dia belom bangun?" Tanya Danny. "Nggak tau ke kamarnya aja ayo cepet keburu telat" sahut Daniel sambil menarik adik kembarnya ke arah kamar adik mereka.

"Makan malamnya nggak disentuh sama sekali" kata Danny. 'Tok' ' cleck' baru Daniel mengetok sekali pintu kamar terbuka dengan sendirinya. "Valerie?!" Danny langsung masuk ke dalam dan mencari keberadaan adiknya. Tapi nihil, tidak ada orang. "Tasnya nggak ada mungkin udah berangkat" sahut Daniel setelah melihat seisi kamar.

"Udah berangkat?. EH ASTAGA KITA UDAH MAU TELAT!" Panik Danny. "OH IYA" Daniel dan Danny langsung turun ke bawah dan keluar rumah tidak lupa mengunci pintu. Daniel dan Danny berlari ke sekolah. Biasanya kalau jalan kaki akan memakan waktu 20 menit mereka berangkat aja udah jam 7.40.

Tapi tenang mereka larinya lumayan cepet jadi 15 menit sampai. Tapii, saat mereka sampai guru piket yang mengawasi murid telat sudah keluar alhasil mereka terhitung telat. "Oh, Daniel dan Danny. Ada angin apa kalian telat?. Biasanya tepat waktu" tegur guru piket. Daniel dan Danny dengan pasrah berjalan ke lapangan tempat semua murid yang datang telat dihukum.

"Hukuman kalian semua lari keliling lapangan ini 10 kali!" Perintah sang guru piket. Semua murid yang telat dengan pasrah mulai berlari keliling lapangan. Termasuk Danny dan Daniel padahal baru lari dari rumah ke sekolah.

Sementara itu, Valerie yang sedang jamkos di kelasnya. Hanya menatap kakaknya berlari di lapangan karena telat dari tempat duduknya di samping jendela yang menghadap ke lapangan.
'Sukurin' batin Valerie. Masih marah dia sama kakaknya jadi bodo amat dia.

"Eh, Val. Kakak kamu telat ya?. Kok kamu nggak telat?" Tanya Violet. "Tadi aku berangkat duluan" jawab Valerie sambil mengeluarkan sketch booknya. "Oohh" Valerie kemudian memilih untuk mengambar saja untuk mengalihkan kebosanan.

(I) Siblings! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang