"Dan, awakmu balik Jakarta mingdep kan?" tanya Naya, tetangga sekaligus teman satu kampusnya via WhatsApp call.
"Yoi," jawab Dani sembari menatap kalender, "lhapo'o, Nay?"
"Balik bareng Sava bisa ta?"
Dani mengernyit, balik ke Surabaya bareng Sava alias Savania alias teman satu gengnya? Haduh, kok deg-degan ya rasanya. "Kok balik bareng aku? Gak bareng Jisha emangnya?"
"Buat surprise kejutan ultahnya dia, Jojosh, sama Tetet. Efisien, kamu langsung bisa nganter dia ke NT nanti. Jisha saiki nak subay sisan ndes, jengukin adeknya, si ajun," terang Naya perihal rencana teman-teman satu geng mereka yang hendak memberikan kejutan ulang tahun untuk tiga sahabat mereka yang berulang tahun bulan Desember, sengaja jadi satu biar efesien, hemat waktu dan hemat uang juga. "Joshua sama Tandra udah diurus Sekop sama Theo. Nah si Savania ini kan lagi barengan di Jakarta sama kamu, sekalian gitu loh."
Dani menimbang. Balik ke Surabaya hanya berdua dengan Savania jelas suatu pilihan yang akan membuatnya terjebak situasi canggung. Meski satu geng, ia dan Savania seperti berada di level yang jauh. Savania putri kerajaan nan sempurna sementara ia kurcaci dekil yang hanya jadi figuran. Selama lima tahun sejak ia pertama kali mengenal Savania ia tak pernah sekalipun pulang berdua dengan gadis itu. Selalu ada saja cowok-cowok yang mengelilingi dirinya, dimana ada Savania maka cowok-cowok akan memberi perhatian pada gadis itu seperti dua sepupunya Tandra dan Joshua, lalu sahabat-sahabat satu gengnya Theo dan Satria. Belum lagi teman-teman satu angkatan mereka dulu seperti Jimmy, Yuta, Johan, dan masih banyak lagi. Savania menarik, ia memiliki pesona yang membuat cowok manapun senang berada di dekatnya. Wajah tirus dengan senyuman meneduhkan itu jelas selevel dengan artis-artis K-Drama. Ia dan dua sepupunya, Tandra dan Joshua masuk dalam akun Instagram @unaircantik @unairganteng dan @itsganteng. Savania juga sudah lulus kuliah, cumlaude pula. Sekarang ia menjadi marketing di salah satu start up yang iklannya sering muncul di layar kaca —tidak sebut merek Dani tidak mau endorse. Savania juga tipikal gadis tenang, tidak seperti Jisha dan Naya yang seringnya malu-maluin dan mudah membaur.
Segala hal inilah yang membuat cowok seperti Dani jarang berbicara dengan Savania. Ia terlalu susah mengawali dan Savania yang terlalu sulit dihampiri. Dani dan Savania satu dunia tapi terpisah sekat bernama tidak akrab.
"Halo, Dan?"
Dani kembali ke realita. "Yaya, bentar aku tanya Bang Sehan sek ya, boleh gak balik akhir tahun."
"Dih, SALAM NAK MAS SEHAN GANTENG AWOAKAWOAK!" Naya nge-gas sudah menjadi barisan fans Sehan.
Tuh, kan Naya malu-maluin berbeda dengan Savania, lah kok jadi banding-bandingin Naya sama Savania? Dani cuma menghela napas panjang, antara kepikiran Savania dan terlalu sering jadi tukang antar pesan penggemar abangnya. "Fokus, Nay! Fokus! Emoh ya punya kakak ipar koyok awakmu!"
Naya berdecih menanggapi penolakan Dani. Ia pun menetralkan diri, "Kalo bisa tahun ini dateng ya, Dan, tahun kemarin kita gak ngerayain ulang tahunnya triplets."
Dani tertawa mendengar sebutan triplets. Pasalnya, tiga orang yang dimaksud kembar tiga ini adalah sahabatnya yang tidak kembar, cuma sepupuan tanpa kemiripan wajah. "Savania, Joshua, sama Tandra gak kembar kali, tapi kok bisa yaa lahirnya sama-sama Desember sepupuan pula." Dani geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Enam Hari | day6
Ficción General❝ Jenenge urip mesti akeh cobaan, yen akeh saweran iku jenenge dangdutan. ❞ SUGENG RAWUH! Arek komplek siap sambat! #3 in self love (151020) #4 in coming of age (151020) ©nightskywisher, Nopember 2019 [UNDER REVISION] Lokal jowo terinspirasi oleh FF...