🏡 sugeng rawuh, dani! (sungjin)

1K 111 152
                                    

Kamu mau gak jadi drummer buat band anak komplek sini?

.

.

.

Menjelang mentari terbenam, Sungga baru pulang dari kampus. Sudah sholat maghrib dan tadarus Al-Qur'an, sekarang ia bisa leyeh-leyeh di teras rumahnya yang dipenuhi tanaman hias dan bunga-bunga cantik —karya ibu Sungga. Kalo kata Brian ini salah satu bentuk me time. Sungga setuju aja sih —me time, chatime, good time atau apalah itu— ternyata memang mengisi energi baru kalo habis dilakukan, rasanya nyegerin, gak bokis.

Seharian ini Sungga kepikiran permintaan pak RW yang mintanya mencarikan artis guna mengisi acara panggung agustusan dengan biaya semurah-murahnya. Pak RW masih trauma acara agustusan tahun lalu diisi dangdutan Wiwik Sagita, masa iya mengenang jasa pahlawan lagunya 'Ngidam Pentol'.

Karena itu pak RW meminta ia dan kawan-kawan kompleknya bikin  band akustik abal-abal. Ia dan Jay guitarist, Wafa keyboardist, dan Brian bassist. Ia baru mengutarakan niat ini ke Brian saja minggu lalu, tapi sepertinya Brian enggan melakukan. Sudah menolak duluan, Brian bilang gak ada waktu buat latihan.

Sungga pun mencoret rencana ini, gak mungkin kan akustikan bertiga sama Tom and Jerry alias Jay dan Wafa. Kalo gak ada Brian, dua orang itu bisa gebuk-gebukan pake gitar dan keyboard.

"Hadoh, bingung!" gerutu Sungga.

Urusan Agustusan dan pak RW masih abu-abu, untung saja urusan kampusnya tidak ikut ambigu.

Ia jadi aktifis kampus juga sih, otomatis jadi ikutan ngurusin OSPEK. Mana kepanitian OSPEK di kampusnya jauh lebih jelimet dan menguras tenaga dibandingkan kampus Wafa, Brian, ataupun Jay. Jangan tanya kenapa, rahasia petinggi katanya.

Bibit wakil rakyat kurang ajar memang ini. Tidak transparan, ck ck ck.

Kadang dia berpikir, untuk apa ikut organisasi seperti ini? Capek, gak dibayar lagi. Tapi demi melihat mahasiswa baru yang bening-bening polos, Sungga akhirnya bisa ikhlas dan legawa. Lumayan, siapa tahu setelah capek-capek ngurus OSPEK terbitlah cinta ala FTV.

MasyaAllah, indahnya!

Akan sangat menyenangkan jika cerita cinta Sungga benar seperti FTV di SCTV yang sering ditonton Stevia, adiknya Jay. Eh bukan FTV sih, yang bener nih cerita ala-ala Ayat-Ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih, Sungga lupa kuliah di kampus Islam. Fahri yang ganteng, sholeh, dan tanpa cacat cela itu punya istri double, eh triple!

Apalagi ada ayat yang memperbolehkan beristri lebih dari satu.

Senangnya hati ini, bila beristri dua, serasa dunia, ana yang punya~

Jangan ikutan nyanyi, cuk! (Jay, 2013)

"Astaghfirullah, Sung!" tegur Sungga pada diri sendiri. "Ayat itu diturunkan untuk membatasi jumlah istri. Bukan buat anjuran memperbanyak dan nambah istri sebagai koleksi!"

Pemirsa kecewa, makmum yang sudah merapatkan barisan bubar seketika. Sungga gak jadi tergoda menjadi imam dengan makmum banyak.

Sungga ingat dengan salah satu mata kuliah agama Islam di kampusnya. Dosennya bilang bahwa penafsiran surat An-Nisa ayat 3 ini sering salah kaprah.

Jika menilik Asbabun Nuzul —sebab turunnya suatu ayat— sebenernya ayat ini digunakan untuk membatasi jumlah istri. Bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa salah satu sahabat Nabi memiliki sepuluh istri, akan tetapi setelah masuk Islam, Nabi menyuruhnya menceraikan keenam istrinya dan beristri empat saja.

Komplek Enam Hari | day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang