🐥 metanoia [2]

495 70 34
                                    

M E T A N O I A

bagian dua ; orange sunshine

P.S :

segala opini di buku ini tidak mencerminkan karakter face claim di dunia nyata dan opini penulis.

pendapat dan dialog murni untuk penguatan karakter dan pengembangan cerita.

2500 words+, banyak narasi.





Langkah pertama yang Jay lakukan setelah bertemu dengan Siena tentunya adalah stalking media sosial gadis itu. Kemarin sudah sih sebenernya, tapi tidak detail dan mendalam karena Jay tidak terlalu peduli, cuma guru les adiknya yang kebetulan "jenius" udah gitu aja -tidak terlalu berpengaruh dengan adiknya. Tapi semua prasangka dan asumsinya berubah saat ia bertemu dengan Siena beberapa waktu yang lalu. Saat ia ikut-ikutan kegiatan les privat hingga tiba-tiba gadis itu ngambek.

Hari ini Jay mengetik nama lengkap Siena dan mencari tahu media sosial apa saja yang ia gunakan. Sudah ia duga jika gadis itu tidak aktif bermain media sosial seperti Twitter, Instagram, apalagi Facebook. Tapi mata jeli Jay menemukan sebuah tautan menuju blog pribadi milik Siena.

"Tahun 2019 kok masih main blog?" gumam Jay.

Rupanya gadis dengan wajah jutek itu adalah seorang blogger. Tulisannya kebanyakan berisi ulasan-ulasan filsafat, sejarah, dan psikologi yang dikemas dengan gaya tulisan yang tidak membosankan seperti jurnal-jurnal ilmiah.

Wow!

Pantas saja Jeshan bilang gaya mengajar Siena sangat mudah bikin paham. Karena dilihat dari tulisannya saja topik membosankan seperti sejarah garam saja jadi bahan bacaan yang bikin pengen dibaca terus.


Page 19

I would rather live my life as if there is a God and die to find out there isn't, than live my life as if there isn't and die to find out there is. - Albert Camus

Gue memang bukan Anak Tuhan. Gue masih sering melakukan hal-hal yang Tuhan larang. Alih-alih mengajak ke kebenaran, gue aja sering merasa bahwa gue masih pantes dipanggil domba tersesat.

Orang yang gak kenal gue pasti bilang bahwa gue adalah atheis dan mengingkari keberadaan Tuhan. Gue cuma bisa ketawa ngeselin macem Anggun C. Sasmi duta shampoo, habisnya ucapan mereka tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah.

Gue akui, gue masih sering meragukan keberadaan Tuhan -gue yakin banyak orang yang sebenernya berpikiran gini juga. Tapi seragu-ragunya gue dengan eksistensi Tuhan, gue tetap mencoba meluruskan pikiran dan mencoba menyakini bahwa Tuhan ada, jadi mau tersesat gimanapun gue masih mencoba tetap berlaku baik.

Semua Tuhan dan agama manapun mengajarkan untuk berperilaku baik dan mengasihi sesama. Yah, gue cuma melakukan hal-hal kecil seperti gak julid ke tetangga, iri dengki dengan keberhasilan orang lain, atau hal-hal yang berbau hubungan interpersonal lainnya.

Kalau gue sedang ragu dengan adanya Tuhan, gue cuma mewanti-wanti diri sendiri dengan selalu meyakini bahwa : Tuhan adalah kebaikan. Segala hal yang gue sebut sebagai kebaikan dan keberuntungan adalah wujud lain dari eksistensi-Nya.

Gue gak merasa terbebani untuk mencoba berbuat baik, kecuali harus bangun pagi-pagi di hari Minggu buat ibadah.

Kata-kata Albert Camus di atas membuat gue berpikir dua kali untuk mengingkari keberadaan Tuhan.

Komplek Enam Hari | day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang