Asha | 1

884 42 6
                                    

Gadis berambut panjang yang selalu dikuncir satu itu sedang mengayuh sepedanya menuju panti asuhan.lebih tepatnya kembali kerumah ternyamannya.

Mata sayunya tidak pernah bisa berbohong.begitupun dengan ucapannya. karena ia dilahirkan tidak seperti yang lain.tapi,tidak mengurangi rasa syukur perempuan yang bernama Mahika Asha.biasa dipanggil Asha,yang artinya harapan.

"Aku akan kembali kepanti.pasti ibu khawatir denganku."

Senyumnya selalu terukir indah diwajahnya. tapi,dibalik senyumnya selalu menyimpan duka bagi Asha.ia tidak mau mengeluh atas apa yang Tuhan berikan kepadanya.tapi,harapan yang belum tercapai adalah bertemu dengan orang tua kandungnya.mungkin kedua orangtua kandungnya memiliki alasan untuk menitipkan Asha dipanti asuhan sampai sekarang.

Bruk !

Suara sepeda jatuh telah membuat gadis itu meringis walau tidak mengeluarkan suara.

Lampu motor yang menyala telah membuat matanya sakit karena terkena cahaya.kedua tangannya menghalangi sorot lampu motor agar tidak membuat matanya sakit.

Dengan nafas yang tidak beraturan, laki-laki itu berjongkok untuk memeriksa keadaan Asha.tangannya menyentuh luka dipergelangan tangan kiri dan sedikit lecet dibagian dengkul gadis tersebut.

Yang bisa dilakukan laki-laki itu hanya meringis pelan sambil mengacak rambut frustasinya."sorry,gue gak sengaja."

Bukannya menjawab,gadis itu memberikan secarik kertas kecil yang bertulis "iya gpp."

Dahi laki-laki itu mengerut."jangan-jangan dia bisu?" Batin laki-laki tersebut.

"Haduh...itu luka lo ada darahnya,pasti sakit,ya?" Meraba kantung celana jeansnya untuk mengambil sapu tangan berwarna abu-abu."lo bisa ambil sapu tangan gue buat bersihin luka lo." Memberikan sapu tangan kearah Asha.

Asha menerima sapu tangan laki-laki yang sedang berada dihadapannya.

Tangannya begitu hati-hati saat mengobati lukanya.walau tidak dengan obat,setidaknya lukanya tidak mengeluarkan darah dulu.

Laki-laki tersebut melihat sekelilingnya yang terlihat sepi.padahal jam menunjukan pukul 8 malam,tapi kenapa seperti pukul 12 malam saja ?

"Mau gue anterin kerumah sakit,ga?" Saran laki-laki tersebut.

Tangannya bergerak seolah menjawab enggak perlu.

Asha teringat kalau ia harus pulang.karena ia jatuh dari sepeda membuat tangan dan dengkulnya menjadi terluka.

Laki-laki tersebut dibuat heran dengan memandang gadis tersebut menggunakan bahasa isyarat."gue gak ngerti apa yang lo omongin."

Asha membuka lembaran baru dibuku kecilnya yang selalu ia gantung dilehernya.Asha menulis tentang ucapannya yang laki-laki itu tidak tahu maksudnya.

"Saya pulang dulu.pasti ibu saya khawatir sama keadaan saya yang sekarang,"

"Mau gue anterin,gak?tapi gimana sama sepeda lo?"

"Gak usah,saya bisa pulang dengan sepeda saya,"

"Lo luka gara-gara gue,"

"Saya yang salah,seharusnya saya harus lebih hati-hati naik sepedanya."

"Gue gak sengaja nabrak lo,maaf ya...soalnya pikirin gue lagi kacau,"

"Gak apa-apa."

Asha memberikan sapu tangan kepada pemiliknya.tapi bukannya diterima malah ditolak."sapu tangannya lo simpan aja,"

ASHA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang