JirRa Coming Again

774 60 25
                                    


Kalian pasti tak akan menyangka dengan hadirnya Cerbung ini,, ah masak sih thor..?

Iyaa... pokoknya liat aja, ini Cerbung aku yang ke 11 dan temanya bener2 diluar zona aman nih guys..

Support aku dan Do'ain semoga aku bisa lanjutin sampe tuntass yaa,,
Tapi sebelumnya Follow sama Votenya donk, gak susah koq.
Tinggal pencet bintang dibawah sana aja, iya kan.? Gampang kan.?

Langsung aja Chuss kita ke bagian "Prolog" dulu.

-------------------------------------------

-------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiyara Mega Arleta (Ara)

Aku hanya bisa mematung menyaksikan keempat orang yang amat kusayangi berlinangan airmata diwajah mereka. Mereka adalah Ayah, Ibu, Sahabat, serta tunanganku. ehh bukan,, maksudku calon tunanganku. Ya,,, itu yang benar.

Keempat orang itu tengah memandangi sesosok tubuh yang tergolek lemah diatas ranjang pasien. Dengan berbagai peralatan Rumah Sakit yang menempel ditubuhnya, seperti selang infus, sampai selang oksigen, dan.... perban yang membalut rapat bagian kepalanya. Tampaknya benturan dikepala itu sangat keras hingga perbannya harus setebal itu.

Apa kalian tidak ingin tau, tubuh siapa yang berada diatas sana.?

Yaa baiklah, akan kuberitau. Tubuh itu adalah milikku. Iya itu tubuhku, jasadku yang terbaring sejak 48 jam yang lalu. Benar sekali,, sudah 2 hari tubuhku terbaring lemah disana tanpa ada gerakan atau semacamnya.

Lalu aku.? Yang bicara ini.?
Ah ya, aku lupa memberitau.

Saat ini aku adalah sesosok makhluk yang tembus pandang. Percuma saja aku berdiri dihadapan orang lain. Karena sudah bisa dipastikan mereka tak akan bisa melihat keberadaanku.

Sudah 2 hari ini tubuhku terbaring tak berdaya dibrankar itu. Selama itu juga aku belum bisa kembali ketubuh itu. Entah apa penyebabnya, aku sendiri tidak mengetahuinya. Yang jelas aku bingung sekarang. Aku ingin sekali memeluk kedua orang tuaku, dan menghibur mereka. Ingin sekali kukatakan, bahwa aku baik2 saja disini.

Tapi... jangankan memeluk, menyentuh mereka saja aku tidak mampu. Tubuhku hanya akan menembus tubuh mereka saja, layaknya arwah pada umumnya yang kalian lihat difilm2 horor. Kalian pasti tau kan.?? Atau kalian tidak menyukai film horor sama sepertiku.?

Yaahh... meski begitu, nyatanya saat ini aku menjadi bagian dari mereka. Aku sedih.

Bagaimana caraku kembali pada mereka.?

Oh ya,, aku melupakan dua orang yang bersama kedua orang tuaku. Sahabat dan calon tunanganku.

Mengingat bagaimana aku menyaksikan kedekatan mereka berdua 2 hari yang lalu membuatku muak. Rasanya ingin sekali ku jambak rambut keduanya dan bicara dengan lantang.

'Apa yang loe berdua lakuin hari itu.?!! Hah.?!!'

'Kalian gak malu bermesraan didepan banyak orang,, sementara diantara kalian gak ada ikatan apapun.?!!'

Tunggu.! Ikatan.?

Ya,, itu yang harus kuselidiki. Tapi bagaimana caranya.? Jangan2 mereka memang mempunyai berhubungan tersembunyi.

Aku bingung.

Kulangkahkan kakiku dengan gontai meninggalkan ruangan serba putih dan berbau obat itu. Meninggalkan tubuh lemahku yang tak bisa apa2 bersama dengan empat orang tadi.

Ayah,, Ibu,, aku akan pergi sebentar. Aku akan kembali. Do'akan aku, semoga aku bisa kembali kedalam tubuhku dan mengungkap rahasia dibalik kedekatan dua orang tak tau diri itu.! Dan juga,,, aku akan mencari tau alasan mengapa aku tidak bisa masuk kedalam tubuhku sendiri.

--------------------------------------

--------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Afisan Daveraldo (Afi)

'Kenapa bisa gini sih.?' Keluhku setelah berjalan cukup jauh.

Akupun mengacak rambutku karena frustasi. Sampai aku menemukan sebuah halte yang baru saja ditinggalkan oleh orang2 yang baru saja masuk kedalam angkutan. Kini halte itu kosong dan sepi. Akupun memutuskan untuk duduk disana sambil terus merutuki nasibku yang begitu sial.

Tak berapa lama setelah aku menangkup wajah dengan kedua tanganku, aku mendengar isakan tangis seorang perempuan.

"Hiks hiks hiks..."

'Siapa yang nangis.??' Batinku.

Kutolehkan wajahku kesumber suara. Ternyata ada seorang perempuan yang kini duduk tak jauh dari posisiku. Kami sama2 duduk dibagian ujung, sehingga diantara kamipun terlihat adanya jarak.

Siapa perempuan itu,, dan kenapa aku sama sekali tidak mendengar langkah kaki.?

Ahh,, mungkinkah aku terlalu fokus dengan lamunan2 tentang hidupku yang naas ini.?

Setelah kutimbang2, akhirnya akupun memberanikan diri untuk menegurnya.

"Mbak... mbak kenapa nangis.??" Tanyaku.

Meski dalam hati aku merasa ragu, takutnya dia tidak melihatku. Apalagi mendengar suaraku. Dasar bodoh.

Tapi aku kembali dikejutkan saat dia menyahutku.

"Loe bisa liat gue.??" Tanyanya.

Akupun melongo dibuatnya, dan menanyakan hal yang sama.

"Loe juga bisa liat gue.?"

Kami bertatapan untuk beberapa saat dengan ekspresi sama2 terkejut. Tapi setelahnya dia justru menundukkan wajahnya dan tidak menjawab pertanyaanku.

"Gue kira gak ada yang bisa liat gue..." lirihnya.

'Keliatannya dia lagi punya masalah.. gue kira cuma gue yang punya masalah saat ini.' Gumamku dalam hati.

------------------------------------------

Dari prolognya udah pada tau dong, itu tema ceritanya apa.... ^^

Pecinta JirRa mah emang beda.
Tiap bikin Cerbung pasti tokoh utamanya mereka. Ya gak sih readers.??

Yang setuju koment yah,, Vote yang banyak juga kalo mau lanjut. ^^

a Little Time to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang