3. Suka sama Zul?

266 47 13
                                    


Happy Reading

*****

Ara dan Afi dibuat bingung karenanya. Mungkinkah orang itu juga arwah seperti dirinya atau sejenisnya.? Tapi orang2 itu bisa melihatnya bahkan mengejarnya sampai jauh.

______________________________

Masih dihari yang sama...

Diwaktu istirahatnya, Zul merasakan adanya getaran aneh dalam dirinya. Ia yakin, jika sudah begini biasanya akan ada hal besar yang terjadi. Tapi apa.?? Ia sendiri belum bisa mendapatkan jawaban sebelum mencari tau.

Disaat dirinya masih membeku karena memikirkan hal itu, tiba2 saja pandangan Zul tertuju pada seorang gadis bersandar pada dinding pembatas antara blog perumahan kumuh itu. Dari gerak-geriknya, dia seperti tengah bersembunyi dibalik tembok itu. Lantas Zulpun seperti terdorong untuk segera menghampiri gadis itu.

Semakin dekat jarak Zul dan dia, semakin jelas seperti apa wujud dekat gadis itu. Tubuhnya yang berbalut busana kumal dan terkesan berantakan itu memancarkan semburat cahaya putih. Adanya cahaya itu membuat Zul mengerti siapa sosok gadis cantik berpenampilan kumuh itu.

Zul sengaja mengurangi jarak antara dirinya dan gadis itu. Ia berdiri tepat didepannya, namun dalam wujud transparan. Barulah setelah gadis itu menunjukkan tanda2 melihat keberadaannya, Zul berubah. Tubuh transparannya kini dapat dilihat dengan nyata.

"Loe siapa sih.?? Terus mau loe apa nemuin gue pake cara ngagetin gini.? Gak lucu tau." Ujar gadis itu dengan nada dingin.

Ia mengecilkan volume suaranya ketika mengatakan itu pada Zul. Bahkan tak henti2nya gadis itu clingak-clinguk seakan mencuri sesuatu.

Zul tersenyum miring, dan gadis itu melihat ekspresi Zul sepenuhnya. Karena kebiasaan Zul ini memang agak suka tebar pesona jika menyangkut makhluk cantik. Tudung kepala yang biasa bertengger itu ia singkirkan sebelum menemui mereka, termasuk gadis yang satu ini.

"Ditanya malah senyum.?? Gue gak bisa lama2 ya,, abis ini gue harus balik sebelum mereka nangkep gue." Ujar gadis itu.

Zul mengernyit heran menangkap kalimat gadis itu. "Kau seorang pencuri.??"

Gadis itu membalas tatapan Zul dengan berani.

"Kalo iya kenapa.? Loe mau nakutin gue.? Atau loe mau minta bantuan gue.? Buruan deh ngomong." Desaknya.

Zul semakin merasa lucu dengan sikap pemberani gadis dihadapannya itu.

"Aku kemari untuk membantumu lari dari kejaran massa itu." Terang Zul tanpa basa-basi meski baru bertemu.

"Haah.?!" Gadis itu melongo tak percaya.

"Loe mau bantu gue pake cara apa.??" Tanyanya kemudian.

Zul tak mengatakan apapun kecuali menyodorkan telapak tangannya. Ia ingin gadis itu menyambutnya dengan meletakkan telapak tangannya disana.

"Loe.. mau ngapain, pake ginian.?? Gue, gue gak mau ya punya ikatan sama makhluk astral kayak loe dan temen2 loe itu."

Ocehan gadis itu membuat Zul geram. Sementara massa sudah mulai dekat dengan keberadaan mereka.

a Little Time to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang