4. Duri dalam daging (Jo)

232 42 2
                                    


Happy Reading...

*****

"Ckck yang bener aja.." gumam Afi seraya berjalan mendahului Ara.

"Hei..! Afi.. tungguin..!" Seru Ara.

"Makanya cepet.!!" Sahut Afi.

__________________________

Ara berusaha menyusul Afi sambil terus menggerutu, karena jalan pemuda itu terlalu cepat dibanding dirinya.

Kedua arwah itu tengah menuju sebuah rumah kecil yang terletak diantara deretan rumah2 kumuh. Sesuai dengan apa yang Zul pesankan tadi sebelum menghilang.

Zul memberitaukan pada kedua arwah itu, bahwa ia baru saja bertemu dengan seorang manusia yang memiliki kemampuan melihat makhluk transparan. Termasuk arwah Ara dan Afi tentunya.

Bagaimana Zul tau.?

Ya, karena dia sudah menguji coba dengan berdiri dihadapannya sebagai sosok transparan. Lalu setelahnya Zul menunjukkan dirinya sebagai sosok nyata, alhasil orang itu malah bersikap normal. Seakan yang ia lihat hanyalah manusia biasa. Tidak ada terkejut2nya sama sekali.

Sebenarnya, tanpa diujipun Zul sudah bisa mengetahui dari ciri2nya saja. Yakni berupa pancaran cahaya putih dari dalam tubuh manusia tersebut.

"Namanya Putri. Dia bisa membantu jika kalian mau membujuknya. Untuk sekarang, kalian berdua hanya perlu mencarinya di satu rumah paling ujung sana. Baru saja aku melihat dia pulang memasuki rumah itu."

Begitulah isi pesan dari Zul, si makhluk abadi.

______

Cklekk!

Sebuah pintu terbuka lebar. Setelahnya, muncul gadis bernama Putri yang baru saja akan keluar dari sana. Akan tetapi ia sudah dikejutkan dengan keberadaan dua orang yang sudah berada dihadapannya.

'Yaampun, baru saja bebas dari makhluk aneh tadi.. kenapa sekarang ada lagi yang kayak dia.?? Berasa main film hantu gue.' Batin Putri.

"Siapa kalian.???"

Kedua tamunya saling pandang beberapa saat, lalu menunjukkan senyum kikuk masing2.

*****

Sementara ditempat lain...

"Ara... kapan kamu sadar sayang, Ayah sama Ibu kangen sama kamu." Lirih Yana, sembari mengenggam erat tangan dingin putrinya.

"Sudahlah Bu.. daripada seperti ini lebih baik sekarang kita sholat berjamaah dulu, kita do'akan Ara agar lekas sadar dari komanya dan melewati masa sulit.." bujuk Reza pada sang istri.

Yana mengangguk lemah seraya menjawab. "Iya, Yah..."

Keduanyapun pergi meninggalkan Ara seorang tertidur pulas dibrankarnya. Tak lama setelah kepergian mereka, tiba2 Jo datang dan memasuki ruangan Ara.

"Maaf Ra.. ini semua harus terjadi, karena gue gak mau loe bongkar rahasia gue kebokap loe. Selama ini gue udah terlalu sabar menghadapi Pak Reza yang terhormat. Gue ikuti semua printah dia, meski pada akhirnya gue cuma dapat bagian kecil dari hasil kerja gue sendiri.. Sementara loe, yang belum kerja sama sekali mendapatkan bagian yang amat besar. Yaahh, gue tau loe itu putri kandungnya, Jadi loe lebih berhak. Tapi beliau juga harusnya ingat, kalo gue udah mengabdi sama dia bertahun lamanya.." ujar Jo, seakan dia memang tengah berbincang dengan Ara.

a Little Time to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang