Twenty Two

22 2 0
                                    

"Bel, mau kantin gak?"

"Iya, yuk." kata Abel mengiyakan ajakan Neza.

Mereka berdua berjalan beriringan, biasanya bertiga bersama Nicko, namun sekarang Nicko sedang berkeperluan mendadak katanya.

"Lo mau beli apa, biar gue yang pesen?" tawar Neza.

"Gue pengen nasi campur, sama mineral aja satu, gue disitu ya."

"Oke," Neza berjalan kearah stand makanan.

"Yu Tien, nasi campur nya satu, siomay satu sama mineral dua."

"Siap, bentar ya neng." Neza mengangguk singkat kemudian memperhatikan sekitar.

Brukk

"Eh lo jangan nutupin jalan dong!!"

"Jalan masih lega kak,"

"Nyolot mulu lo adek kelas,"

Neza hanya mengangkat bahu acuh tak menghiraukan kicauan kakak kelasnya itu.

"Aww.." kakak kelas itu menarik rambut Neza.

"Songong amat lu jadi adek kelas, sok banget,"

Sambil menahan nyeri di kepala nya. Neza menginjakan sneakers hitam yang dipakainya kearah kaki kakak kelasnya yang tertutupi warior,

Bisa bayangkan kan kekuatannya?

"Ahh, sial!"

Sejenak Neza bertahan menampilkan smirknya, kemudian berlalu mengantri dengan sedikit membersihkan dan merapihkan rambutnya yang terkontaminasi tangan-tangan kotor itu.

Neza mengambil pesanan dan kembali ke meja yang sudah Abel tempati.

"Neza, lo gak papa?" cemas Abel, sambil memegang pundak Neza.

"Fine,"

"Yaudah, yuk kita makan." mereka makan dengan tenang meski ada sedikit gangguan.

-

Bel pulang berbunyi nyaring seantero sekolah. Neza merapihkan bukunya, dan memasukannya kedalam tas.

"Za, lo pulang sama siapa?" tanya Abel, sembari mengaitkan tasnya dipunggungnya.

"Gue bawa motor, sengaja mau liat karate dulu bentaran."

"Gue boleh nebeng gak? supir gue tiba-tiba dibawa mom kondangan lagi,"

"Boleh, tapi pulangnya ntaran gak papa?"

"Gak papa deh, yang penting ada yang nganterin." kata Abel dengan cengirannya.

Neza keluar kelas meninggalkan tasnya, ia berjalan kearah lapangan indoor yang tepat berada disamping gedung sekolahnya.

Hari ini, Rabu. Hari Ekstra di sekolahnya. Biasanya untuk kelas X wajib mengikuti salah satu Ekstrakulikuler, untuk penambahan nilai keterampilan.

Hampir semua lapangan baik indoor maupun outdoor dipenuhi murid  ekstra Basket, Volly, Futsal, Paskibra, Panah, Pecinta alam, Taekwondo, dan Karate. Lainnya berada dalam ruangan, seperti PMR, Seni/Marching band, Lukis, Tataboga, Renang dan masih banyak lagi.

"Rionnn.." teriak Neza dari pintu lapangan indoor. Yang dipanggil pun mencari asal suara, celingukan.

Neza berjalan kecil, menghampiri Rion, ketua karate sekaligus teman kelasnya.

Partner BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang