'Kau ini apa? Alien?'
.
.
.
.
.
.
.
Angin kencang di luar masih belum reda. Seluruh penduduk sontak berdiam diri dirumah atau di dalam gedung-gedung. Mereka berlindung dari cuaca buruk yang tiba-tiba datang begitu saja. Beberapa media massa juga langsung memberitakannya di mana-mana. Sementara itu jauh di dalam sebuah istana kristal es yang megah, seseorang mengetuk-ngetukkan jarinya sambil memasang wajah bosan.
"Prince Glasio, apakah ini sudah masuk ke pertengahan tahun?" pikir Arête sambil menuangkan segelas anggur.
"Tidak. Belum sama sekali," jawab tuannya yang masih saja tetap mengetukkan jari di atas meja. Ini waktunya makan malam. Tapi rasanya ia tidak mood makan.
"Lalu apa itu di luar? Badai terjadi saat musim penghujan datang. Apakah ini perbuatan dari Prince Equinox?" tanya Arête menebak-nebak.
"Apa yang membuat dia melakukan itu?" Glasio mengernyit.
.
.
.
.
.
.
🌕🌙
.
.
.
.
.
.
Taehyung masih memberikan tatapan menuntut dan tetap duduk di kursinya. Berulang kali mendelik pada Hoseok dan Seokjin yang duduk bersebrangan. Mereka belum membuka mulut sejak 10 menit yang lalu. Sementara itu, Namjoon dan Jimin hanya bisa menghela napas dan juga Soobin yang beberapa kali menggaruk tengkuknya karena situasi yang canggung.
Tidak seharusnya dia ada di sini sekarang, yaitu ruangan berbentuk persegi panjang berukuran luas dengan jendela besar menuju halaman belakang. Sebagai tambahan, di dalamnya berjejer rapi rak-rak buku besar berwarna putih. Sementara di tengahnya ditaruh sofa-sofa empuk dan meja marmer percampuran hitam dan amethyst. Di sudut paling belakang ruangan terlihat meja kerja dengan ukuran yang lumayan besar, dimana di atasnya terdapat beberapa miniatur planetarium dan juga globe yang bertengger rapi. Namun berdiam diri di ruangan sebesar ini dengan 'mereka' tiba-tiba saja membuat Soobin merasa sempit.
"Kau masih disini?" tanya Seokjin memecah keheningan.
"S-siapa? Aku?" tanya Soobin celingukan.
"Kau bisa pergi, Luminos," titah Hoseok.
"Ah... b-baik. Aku mengerti," ucapnya membungkuk hormat lalu pergi.
"Tiba-tiba kalimatnya berubah. Namanya Luminos? Ha? Nama macam apa itu?" gumam Taehyung hampir tak terdengar layaknya sedang berkumur-kumur. "Lalu apa? Apa ini kontes 'siapa yang mampu menjaga rahasia sampai akhir'?" protesnya.
"Tidak. Aku sedang mencoba menghentikan badai yang kubuat tadi," jawab Hoseok.
"Apa?!" pekik Taehyung konyol. "Hahahaha... kau bisa membuat badai? Daebak. Kau ini apa? Alien?" tanya Taehyung setelah tertawa puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]
Fantasy⏳ Book 1 [end] Semua elemen itu harus hidup berdampingan. Namun apa jadinya jika para pemimpin Elemen saling memiliki dendam tersendiri? Lalu apakah itu memori kepingan semesta? Bisakah mereka 'para pemimpin Elemen' kembali bersatu demi damainya sel...