Chap 14

3.9K 535 55
                                    

The Last III

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Last III

.

.

Sesekali Hyades menoleh ke belakang dimana Sideris berjalan membuntuti. Setiap kali bertanya, dia hanya akan menjawab bahwa dirinya tidak apa-apa. Coastal tahu bahwa ada sesuatu yang aneh. Pasalnya Hyades memasang wajah hawatir sejak seusai makan pagi.

“Hm.. sebenarnya ada apa di antara kalian ini?” tanyanya sudah tak bisa sabar menonton pemandangan yang menurutnya amat mengesalkan.

“Tidak ada. Mungkin Sideris memiliki sesuatu yang ingin di ucapkan? Apa kau sakit?” tanya Hyades dengan ujung pertanyaan yang selalu di ulang.

Coastal menghentikan langkahnya membuat keduanya juga berhenti. “Kau selalu menanyakan itu sejak tadi.” ia beralih pada Sideris. “Apa benar kau sakit? Maka kita harus tinggal lebih lama agar kau bisa beristirahat. Jangan dipaksakan.”

“Manusia bodoh.” desisnya lalu melanjutkan perjalanan. Ia tak peduli dengan tatapan kebingungan dari dua orang yang kini tertinggal di belakangnya.

Coastal melirik Hyades bingung. “Dia kenapa?”

“Entahlah. Dia sudah begitu sejak dibangunkan.” mata Hyades membulat. “Oh! Apakah dia marah karena aku mengganggu tidurnya?”

Coastal menggigit bibir bawahnya mencoba berpikir. “Tidak mungkin. Dia bukan orang yang begitu. Kita sudah biasa bertengkar dan tidak sampai membuatnya bertahan lama bungkam seperti itu.” Coastal melanjutkan perjalanannya menyusul.

“L-lalu?” Hyades sedikit berlari menyamakan langkah.

“Kita harus tetap awasi dia. Jangan sampai dia hilang lagi.”

“O-oh? A-apakah ini berkaitan dengan hilangnya dia tadi malam?” panik Hyades dengan suara sedikit berbisik.

“Kita tidak bisa berspekulasi seperti itu. Tapi kupikir kita harus mencabut alat pelacak di telinganya. Setelah keluar dari hutan ini, kita harus bisa menghubungi laboratorium.”

“Oke. Aku akan melakukannya.”

“Jangan sampai dia curiga. Kita tidak tahu apa yang membuatnya berubah, tapi.. aku merasakan energi aneh darinya. Sejak dia menatapku tajam tadi pagi.” desis Coastal.

“Mengerti.” Hyades mengangguk lalu berjalan menyusul target. Ia merangkulkan tangan kirinya ke bahu Sideris yang sontak mendapatkan pelototan tajam darinya.

“Apa maumu?”

“Ah? Hahaha tidak. Aku hanya ingin bertanya, kau yang tahu jalan bukan? Apakah masih jauh?” tanyanya tertawa konyol. Sementara tangannya mencoba menggapai benda kecil yang menempel di telinga Sideris.

“Ouh ada serangga di telingamu! Maaf, maaf.” ucapnya lalu diam-diam melempar benda tersebut pada Coastal yang sudah mengambil ancang-ancang di belakang.

Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang