'Tapi aku tahu makhluk apa mereka. Aku pernah membaca.'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tiba-tiba saja tanah yang Taehyung pijak menjadi berlubang. Akar-akar pohon yang menopang didalamnya seperti rapuh hingga mengeluarkan bunyi gemeretak patah. Taehyung tersedot jatuh ke dalam membuat keduanya panik setengah mati. “TAEE! TAEHYUNG-AA!” teriak Jimin sambil membungkuk dipinggiran lubang.
“Wae?!” jawab Taehyung dari bawah sana. Suaranya menggema.
“GWAENCANHA?!” teriak Jimin lagi.
“Ne. Aku baik-baik saja!”
“BAGAIMANA CARA AKU MENOLONGMU?!”
“Melompatlah kemari!”
“MWOO?!!! KAU GILA?!”
“Kurasa begitu! Cepatlah!”
Jimin menggigit bibir bawahnya sambil berpikir. Kalau Taehyung berkata begitu, itu artinya ia baik-baik saja dibawah sana. Maksudnya tidak ada hal yang berbahaya atau bahkan mengerikan.
“Baiklah.” Jimin mengangguk. Ia membuat ancang-ancang lalu melompat.
“AAAAAAAAAAA~!!!!!”
‘BRUGHHHHHHHH!!’
“Ouhhh..”
Jimin terjatuh diatas bebatuan besar. Bagus! Sepertinya semua tulangnya patah sekarang. Terkutuklah Taehyung yang mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Taehyung tertawa kecil sambil menatap Jimin yang masih tergeletak lemas.
“Apa yang kau lihat?”
“Tenang saja. Tulangmu tidak akan patah Jimin-ssi.”
Jimin mendelik. Ia bangkit lalu menyapu pandangan ke sekitar. Begitu juga Taehyung.
“Daeeebakkk! Sebenarnya apa semua ini?!” pekik Jimin. Taehyung menggeleng. Ia juga sama takjubnya.
🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Nebula {The Puzzle of Memory} [SUDAH TERBIT]
Fantasy⏳ Book 1 [end] Semua elemen itu harus hidup berdampingan. Namun apa jadinya jika para pemimpin Elemen saling memiliki dendam tersendiri? Lalu apakah itu memori kepingan semesta? Bisakah mereka 'para pemimpin Elemen' kembali bersatu demi damainya sel...