Jujur saja ada banyak hal yang menggangu pikiran Taehyung akhir-akhir ini, kepalanya mencoba merangkai satu persatu hal yang di ucapkan secara random oleh adiknya Jungkook, tetapi yang ia dapati hanyalah pusing yang berkepanjangan, " Hyung kau beruntung." Jungkook kemudian berlari begitu saja, seminggu terakhir memang di habiskannya membisiki sesuatu pada Taehyung tepat sebelum ia tidur.
Hari pertama, " Desember dingin, Hyung!" lalu ia akan terkikik dan meninggalkan Taehyung.
Hari kedua, " Lahir, Hyung!"
Ketiga, " Aku ingin chocolate cake."
Keempat, " Ah, aku lelah Hyung, tapi dengan melihatmu aku merasa terlahir kembali."
Kelima, dan seterusnya ia tak peduli, jadwal ketat dan ditambah Jungkook setiap malam hanya membuatnya semakin pusing. Tampil dalam berbagai acara, untungnya tour sudah selesai dan ia tak harus terbang kemana-mana.
Udara dingin yang menusuk tulang di bulan Desember selalu membawa kenangan dan kebahagiaan, namun sayangnya cuaca dingin yang tak bersahabat hanya akan membuatmu mati beku.
Taehyung menghembuskan napas berat, dingin, lagi jaket yang ia gunakan tidak cukup tebal untuk menghangatkannya yang sedang berjalan di sekitar taman dekat dorm. Ia bertindak ceroboh dengan tidak membaca laporan cuaca untuk malam ini, dan salju yang turun membuatnya susah bernapas, maka dengan cepat ia mengakhiri acara jalannya.
" Jung, Hei! Mau kemana?" Taehyung mencegat Jungkook yang terlihat terburu-buru setelah membukakan pintu, aneh.
" I-itu, uh, A-aku kedinginan, ya! Kedinginan, tutup pintunya Hyung dan bersiaplah untuk tidur." Lalu ia kembali meninggalkan Taehyung yang menatapnya heran.
Taehyung melepas boot hitam yang kini basah oleh lelehan salju, begitupun jaket yang menjadi penyelamatnya, kepalanya segera membuat catatan mental agar lain kali ia akan memakai jaket lebih tebal.
Di saat seperti ini biasanya akan digunakan para member untuk bermain di ruang bersama, tetapi nampaknya sedari tadi Taehyung tak mendengar suara bising yang menjadi ciri khas member ketika berkumpul.
Karena sekarang dorm sudah jauh lebih luas maka semua memiliki kamarnya masing-masing, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa merekapun sering menginap kekamar member lain. Jimin biasanya akan bermain game hingga larut, jadi Taehyung memutuskan untuk mengunjungi kamarnya terlebih dahulu. Menyibukkan diri dengan permainan tidak terlalu buruk, begitu pikirnya.
" Jimin-ah, buka pintunya!" ujar Taehyung sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar. Tetapi ia tak mendapat respon berarti dari dalam, padahal Taehyung dapat mendengar suara gaduh dari dalam, seperti suara rintihan dan tamparan kulit hell.
KAMU SEDANG MEMBACA
babe ¦ tk
Fanfiction[drabble mature] a bunch of wild stuff dedicated for my beloved dongsaeng-ie @changially started : 25/11/19