Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam begitu gelap, dingin mencakar kulit tanpa belas. Remang dan para kunang-kunang berhenti dari aktivitasnya, turut dalam kesedihan mencekam sang langit.
" Katakan Kim, bagaimana keadaanmu?" suara bertimbre itu menggaung bersama dengan cicitan para jangkrik.
" Yeah, seperti yang kau lihat. Menderita dan kesakitan." yang lebih tua mendesah, melepas beban yang melingkupi.
Sungguh ia sangat tidak menginginkan entitas iblis bawah mendatangi gubuk seorang pemuda cakap dalam rundungan duka akibat kehilangan istrinya.
" Aku telah memperingatkanmu sejak awal, Aku benci penolakan." ia mendesis kesal menanggapi tatapan remeh yang dilayangkan.
" Dan bukankah Aku pun telah mengingatkan, bahwasanya jerat yang kumiliki sedikit mematikan?" tersenyum pongah dengan bibir mencetak senyum mematikan, Kim Taehyung mendebat.
Tetapi, tatkala seringainya meluntur dengan bola mata yang kian memerah ia tahu, dirinya di bawai suguhan panas. Sial! dengan tidak tahu malunya tubuhnya meremang, pupilnya tremor.
Ia kenal jelas, pesona penghuni neraka adalah yang paling sulit dilawan.
