Prolog

44.6K 2.8K 185
                                    

Tok tok tok

SIAPA SIH?! MASIH NGANTUK NIH.

Tok tok tok

Seketika gue membuka mata. Setelah merasa gak pusing, gue jalan buat buka pintu dan bener aja dugaan gue. Renjun. Gue gak bisa marah-marah sama dia, orang dia yang punya rumah ini. Gue cuma numpang.

Gue tersenyum. "Eh, Renjun. Ngapain pagi-pagi kesini?"

Renjun menghela nafasnya. "Lo belum siap?! Liat waktu dong Ra. Udah jam 6!" Renjun menunjuk jam yang nempel di dinding kamar gue.

Gue menghela napas berat. "Gue gak sekolah ya hari ini, panas badan gue. Nih pegang kening gue, pegang." Gue narik tangan Renjun buat pegang kening gue. Dan dia bilang apa?

"Jangan alasan deh Ra. Cepet mandi, siap-siap, atau gue tinggal?" Gue cemberut. Males banget gak sih hari senin?

"Malah cemberut." gerutunya.

Renjun dorong-dorong gue masuk ke kamar mandi. Pengen marah tapi gak bisa. Bayangin coba gimana keselnya gue.

"Sana mandi. Gue tunggu dibawah. 10 menit!" Renjun berjalan keluar dari kamar gue.

"Iya iya. Galak banget." Umpat gue. Mampus. Renjun balik badan.

"Ngapain masih diem?! Cepetan." Gue buru-buru tutup pintu kamar mandinya.

Nama gue Lee Soojin, tapi Renjun sering panggil gue Rara sejak kecil. Sampai teman-teman gue ikutan panggil Rara. Gue adalah orang yang mau aja di atur-atur sama Renjun. Sebenarnya juga gak mau lah. Tapi gak bisaaa... semenjak orangtua gue kerja di luar kota, gue di titipin ke orangtuanya Renjun. Tapi kebanyakan yang urus gue malah Renjun.

Oh ya, kenapa Renjun panggil gue rara? karna waktu kecil gue itu masih cadel huruf R/L jadi renjun ngejek gue dengan panggil gue Rara.

Tapi gue suka kok. Gue anggap itu panggilan kesayangan, hm miris banget.

Renjun perhatian sama gue mulai dari makan, belajar, tidur tepat waktu, dan kayak barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun perhatian sama gue mulai dari makan, belajar, tidur tepat waktu, dan kayak barusan. Bangun juga harus tepat waktu.

Gue tau, niat Renjun itu baik. Buat jaga gue. Tapi, dia berlebihan. Masa gue diperhatiin, dan di jaga. Tapi pacarnya sendiri enggak? kadang gue heran, Renjun niat gak sih pacarin ceweknya. Kasian kan ceweknya.

Gue juga jadi kena imbasnya, masa ada rumor gue nge rayu Renjun, manfaat-in Renjun, dll. Gue sih terima. Tapi? Renjun yang gak terima. Udahlah, gue pusing sama hidup gue sendiri.

"Ra! Udah belum sih?!" Teriak Renjun.

"I-iya bentar lagi nih!" Gue cepetin sisir rambutnya. Selesai itu gue turun ke lantai bawah.

Gue gak biasa make up kayak kebanyakan cewek. Bisanya cuma pake bedak, sama liptint doang.

"Yuk."

"Nih, bekal makan buat istirahat." Katanya. Gue ngangguk.

Renjun mengacak rambut gue pelan. Dia juga gandeng gue. Ini udah biasa bagi gue, mungkin bagi cewek lain bakal dag-dig-dug di gandeng Renjun. Soalnya banyak yang naksir ke dia. Lah gue? Gak ada yang naksir gue kayaknya.

•••

Dibalik sikap galaknya. Ada hal-hal kecil yang bikin gue nyaman sama dia. Dia itu perhatian. Saking perhatiannya dia jaga gue bahkan kalau gue sakit atau nangis, Renjun bisa aja salahin diri dia sendiri.

Gue juga gak tau dia kenapa bersikap gitu ke gue. Seolah kan dia punya pacar. Tapi, pacarnya sendiri dia diamkan.

Renjun itu penyabar. Kalau gue lagi bad, ya kadang-kadang tanpa sebab. Saat mood gue sedang tidak baik, Renjun selalu sabar dengan sikap gue yang tiba-tiba gitu.

Fierce • Renjun

Fierce • Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Halo! Semoga suka ya ceritanya!

jgn sider ya hehe<3

Fierce • Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang