17. Kado

6.6K 934 14
                                    

Sekarang gue lagi nunggu Renjun jemput gue, sambil sarapan bareng mama. Berkat Renjun mama gue jadi sering ngobrol dan bercanda bareng gue lagi.

"Kamu sama Ryujin gimana? Masih temenan?" Tanya mama.

Sontak gue tertawa mendengar pertanyaan barusan. "Hahaha ... Yaiyalah ma, masa gak temenan. Orang Ryujin temen Rara dari SMP."

"Ya, siapa tau kan kalian tuh berantem. Kan jaman sekarang kalau temenan banyak yang berantem terus jadi musuh," ujar mama.

Gue geleng-geleng kepala, "Aku sama Ryujin nggak gitu kok." ucap gue.

Suara klakson mobil Renjun terdengar, gue buru-buru habisin sarapannya terus pamit.

"Aku berangkat ya ma," gue cium tangan terus lari.

"Eh, tunggu!" Gue balik badan menoleh.

"Kenapa ma?"

"Mama ikut ke depan,"

Ternyata mama cuma pengen nganterin gue sampai gerbang. "Renjun, padahal ikut sarapan dulu." ucap mama.

Renjun tersenyum, "Iya makasih Tante, Renjun udah sarapan kok dirumah."

"Ohh, makasih ya selalu antar jemput Rara ."

"Iya Tante, sama-sama."

"Yaudah, hati-hati ya dijalan ya."

Mama tutup gerbangnya. Gue dan Renjun masuk mobil, gak banyak yang kita bicarakan. Sekedar tugas, ekskul, dan candaan.

"Oh iya Jun, Ryujin hari ini ulang tahun. Lo diundang ke party nya. Datang yaa"

"Lho, emangnya lo gak diundang?" tanyanya.

"Ya masa gue sahabatnya gak diundang sih, gue diundang kok."

Renjun ngangguk, "udah beli kado nya?"

Gue menggeleng. "Belum, belum sempet dan bingung mau beli apa."

"Katanya lo sahabatnya masa gak tahu sih kesukaannya." ledeknya.

"Hehe, tahu kok. Cuma, gak ada temen buat beli kadonya,"

"Bilang aja mau di temenin gue kan, ngaku lho."

"Eh, lo juga belum beli kan kadonya?" Renjun menggeleng. "Nah, yaudah ayok beli bareng." ucap gue.

"Iya, nanti sore pulang sekolah." Gue mengacungkan jempol. Tanda setuju.

•••

"Cie yang ulang tahun,"

Ryujin tertawa kecil. "Mana kado lo?"

"Gak sabaran, nanti malem tahuuuu."

"Iya," jawabnya santai.

Gue melirik Hyunjin. "Eh, Jin lo datang gak?"

Hyunjin tertawa. "Lo polos banget sih, ya gue dateng lah. Kan pacarnya.."

Gue memutar bola mata malas. "Lo jangan nyindir gue jomblo deh."

"Nggak kok. Makanya cari pacar sana." katanya.

Gue memukul tangannya. "Mulut lo enteng bener ngomong gitu, emang mudah apa cari pacar?"

"Aw! Iya mudah lah, buktinya gue dapet Ryujin. Orang yang gue cintai."

Rasanya gue pengen muntah, lebay banget si Hyunjin.

"Basi lo." umpat gue

Fierce • Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang