20. Dinner. 2

5.9K 855 17
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading






"Ra!"

Gue menoleh ke belakang. "Mark?"

Mark berjalan mendekati gue. "Lo kenapa? Kayak buru-buru gitu." katanya.

"Nggak, lagi cari taksi aja."

"Chat gue kenapa gak di bales? Ayo bareng gue aja." Gue menerima tawarannya.

Gue masuk ke mobil Mark. Gue langsung pakai earphone supaya lebih tenang. Biasanya kalau bareng Renjun gue sering denger lagu It's You tapi sekarang bukan saatnya lagi.

"Kita mau jalan-jalan dulu gak?" tanyanya.

"Ra, lo denger gue ngomong kan?" tanya Mark sekali lagi.

"Hah?" Gue melepas earphone. "Kenapa Mark?"

Mark menggeleng. "Pasti volumenya kenceng ya."

"Iya, lagi kesel soalnya."

Mark mengerutkan keningnya. "Kesel kenapa?"

"Eh, nggak-nggak. Tadi lo mau ngomong apa?"sergah gue.

"Mau jalan-jalan dulu gak?"

"Boleh."

"Yaudah, pakai lagi earphone nya. Nanti tiba-tiba sampai aja ditempat nya."

"Oh? i-iya."

Sebenernya gue kepikiran Renjun, dia sakit hati gak ya sama ucapan gue tadi. Tapi ucapan dia lebih menyakitkan gue. Renjun semudah itu bilang putus, dia memutuskan sesuatu saat sedang marah.

•••

"Sampai."

Gue mengerutkan kening, dan melihat ke luar."Sampai? Kok bentar sih?"

"Bentar dari mana? Lihat jam." titah Mark. Gue langsung lihat jam di tangan gue, dan bener aja udah jam 17.00

"Yuk turun."

Gue keluar dari mobil Mark, dan pemandangan disini bener bener indah. Membuat gue melupakan kejadian tadi.

"Ikut gue." Mark menarik tangan gue.

"Mark ini gak salah? Ini indah banget." ujar gue.

" ujar gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fierce • Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang