XIII

3.7K 377 18
                                    

"Jadi kau membawa ku ke Bar paling mewah di New York hanya untuk ini ?"

"Shut up dude! Kau tidak tahu betapa menyedihkannya saat cinta mu ditolak oleh isteri mu sendiri.."

"Ya itu memang gila sih, tapi kalau melihat latar belakang kalian ya ku anggap itu hal yang wajar.."

Sehun meringis mendengar ucapan Kai. Sejak ia cerita mengenai Lisa, Kai yang merupakan sahabat semasa remajanya ini malah mengucapkan kalimat-kalimat yang tidak membantu sama sekali bahkan malah membuatnya tambah gusar, contohnya yang barusan.

"Jadi kau sudah bertemu dengannya ?"

"Belum. Ia pergi begitu saja dan tidak bisa di hubungi.."

"Sudah bertanya dengan orang tuanya ?"

Sehun menggeleng malas. Ia tahu Lisa tidak akan pergi ke rumah Ibunya.

"Lalu kenapa kau ke New York padahal kau harus mencari isterimu ?"

"Client.."

Kai mengangguk mengerti. Sehun tetaplah Sehun, bocah yang berambisi pada bisnisnya.

"Sesekali kau harus rilex.."Kai mendorong bahu Sehun sambil menunjuk ke arah seorang gadis yang sedang duduk tidak jauh dari mereka.

Sehun melongo ke arah Kai dengan tatapan 'YANG BENAR SAJA?!'

Kai tertawa geli melihat wajah Sehun. "Ayolah! aku tahu kau tidak pernah mendapatkannya dari Lisa. Lupakan Lisa mu dulu dan bersenang-senanglah !"



***



"Masih tidak ingin menghubunginya ?"

"No Carl, thanks."

"Hey, sebenarnya ada apa sih antara kau dan Sehun ? Sebelumnya kalian tampak baik-baik saja."

Lisa menggeleng. "Kami tidak pernah baik-baik saja Carl.."

Carly menghela nafas putus asa, sebanyak apapun ia bertanya Lisa selalu punya kalimat yang membuatnya ingin menyudahi obrolan mereka secepatnya.

Sama halnya Carly, gadis berponi itupun selalu ingin menyudahi setiap pembicaraan yang bersangkutan dengan Sehun. Bukan tidak suka, tapi kali ini Lisa takut akan menyesali keputusannya.

Lisa mengambil cangkir dan mengesap kopinya. Tatapannya sendu memandang pusat kota fashion dari sebuah Bar yang terletak di lantai teratas Hotel Mercure Paris. Pikirannya berkelana kembali pada hari dimana Sehun mengungkapkan isi hatinya.

Indah sekali. Apa yang Sehun katakan merupakan kalimat yang sudah lama sekali ingin ia dengar dari seorang pria, mungkin ketika usianya 16 tahun?. Namun dunia berputar, waktu berjalan dan ia bukan lagi little Lili, yang berkhayal bodoh untuk sebuah kisah picisan. Setidaknya itulah sebagian hal yang ada dipikirannya, tapi sebagian lagi ? Bahkan Lisa ingin menghukum dirinya sendiri karena berfikir ingin menarik Sehun ke kamarnya, berbagi ranjang dan tidak tidur semalaman.

"Dasar gila." Lisa mengumpat pada dirinya sendiri.

"Kau baik-baik saja ?" Tanya Carly cemas.

" Ya, aku baik-baik saja. Aku akan kembali ke kamar"

"Besok kita berangkat ke New York, jangan sampai terlambat."

Lisa mengangguk dan berjalan meninggalkan Carly.



***





"AHHH..Yes babe faster!"

Sehun menggerakan pinggulnya lebih cepat sesuai perintah gadis yang saat ini berada dibawahnya. Sial kau Kai!

Sehun benar-benar mabuk dan Kai berhasil mendorongnya ke kamar bersama seorang gadis. Ia benar-benar merasa menyedihkan, ia tahu sejak awal gadis ini bukan lah Lisa-nya namun malam ini ia benar-benar menginginkannya. Aroma gadis itu, suara dan desahannya Sehun tidak mau mendengarnya, ia berusaha keras membayangkan Lisa disana.

"Come..Closer babe! Ahhhh.."

"I love You.. My Lisa.." Sehun merebahkan tubuhnya disamping gadis itu.

"I'm Jane Honey.." Gadis itu memeluk manja tubuh Sehun.

"Shit! Get out of my room now.."

Sehun dihadapkan kembali dengan kenyataan bahwa ia baru saja bersetubuh tidak dengan isterinya namun seorang pelacur.

"What's ?!"

"GET Out !"

Gadis bernama Jane itu melotot kesal pada Sehun dan segera pergi dari sana. Sehun bangun dan duduk dipinggir ranjang. Ia mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk Lisa.


To: Lisa

From : Sehun

Aku menunggu mu dirumah kita.



Tbc....

Clouds MerriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang