Sixteen

5.3K 501 48
                                    

Sedikit 18+ ya gaiss. Be wise readers, don't forget to vote 🌧️

***

Waktu hampir menunjukan tengah malam, namun baik Lisa ataupun Sehun masih enggan untuk menyapa mimpi.

Lisa duduk di sofa sambil memegang segelas anggur, ia menikmati pemandangan kota new York yang dipenuhi dengan lampu warna-warni sangat cantik.

"Ku kira kita akan bertemu dirumah.." ucap Lisa pelan.

"Kau membaca pesan ku?"

"Aku selalu membaca tapi tidak membukanya,,"

Sehun tersenyum tipis mendengar kalimat Lisa.

Dasar gadis keras kepala, pikir Sehun. Ia meletakan notebooknya dimeja dan pergi menuju mini bar.

"Kau sudah makan?"

Lisa hanya menggeleng sambil meletakkan gelasnya.

"Mau pesan sesuatu?"

"Aku sudah tidak bernafsu untuk makan apapun,,"

Sehun tersenyum kecut mendengarnya, ia memaklumi perasaan Lisa dan itu membuat Sehun kembali merasa bersalah.

"Kapan kau akan kembali ke Korea ?" Lisa melanjutkan

" 2 atau 3 hari lagi. Bagaimana dengan mu?"

Lisa menggeleng, sebetulnya ia sudah menyelesaikan hampir semua kontrak kerjanya disini, hanya tersisa 1 pemotretan lagi besok pagi namun ia masih enggan untuk pulang ke Korea.

"Ohh,,," gumam Sehun.

Hanya Oh saja ?, Batin Lisa. Sejujurnya ia berharap agar Sehun bisa mengajak nya pulang bersama ke Korea, tapi kenyataannya Sehun sama sekali tidak peka.

"Aku akan kembali ke rumah Ibu ku setelah sampai di Korea" pancing Lisa. Ia berharap Sehun akan menahannya setelah ini.

Sehun menatap Lisa sebentar kemudian ia mengangguk begitu saja tanpa berkomentar dan kembali menuangkan vodka ke gelas.

Lisa kehabisan kata-kata, ia mengambil botol Vodka dan menuangkan juga ke gelasnya.

"Tidak kah kau berfikir rumah kita terlalu luas ?, Bagaimana kalau dijual?"

Deg. Pertanyaan macam apa itu? Jantung Lisa seperti hampir copot. Ia tidak menyangka Sehun punya ide untuk menjual rumah. Yang benar saja?! Menjual rumah hadiah pernikahan mereka!

"Kenapa?"

Sehun menenggak habis vodkanya. "Terlalu luas, lagi pula kita jarang menghabiskan waktu dirumah"

Apa Lisa tidak salah dengar ? Terlalu luas ?! Bahkan rumah mereka tidak sebesar rumah keluarga Sehun, Bagaimana bisa ia bilang rumah itu terlalu luas. Lagipula kenapa baru membahasnya sekarang saat ia baru ingin benar-benar menerima Sehun, menerima pernikahan mereka.

"Apa aku hanya mainan untuk mu?"

Sehun menatap bingung, sedangkan wajah Lisa memerah menatap balik padanya.

"Apa kau hanya pura-pura peduli dengan ku? Seakan membelaku dari Sahabat mesum mu agar akhirnya kau bisa mempermainkan perasaan ku?"

Sehun sadar ada suatu kesalahan yang diperbuatnya. "Hey Lis please, ada yang salah dengan ucapan ku?" Tangan Sehun ingin meraih pipi Lisa namun di tepis.

Lisa menatap Sehun kesal lalu pergi dari sana. Ia masuk ke kamar Sehun untuk mengambil tasnya.

"Dasar bodoh!!" Gerutu Lisa.

Clouds MerriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang