10.kejadian itu terulang kembali

2K 123 0
                                    

Angga duduk di depan Meli yang sedang menunduk dalam. Entah kenapa hati Angga menghangat ketika tiba-tiba Meli menatapnya.

Di dalam hati Meli tertawa penuh kemenangan. Sepertinya lelaki di depannya masih mempunyai rasa kepadanya.

"Ak_aku menyesal Angga. Aku menyesal telah berselingkuh dengan Gavin. Semua itu terpaksa. Gavin mengancamku. Dia, dia...." Meli tidak meneruskan ceritanya. Tangisnya pecah seketika. Ular berwarjah cantik ini melirik reaksi Angga.

"Dia mengancammu?" Beo Angga, yang di balas anggukan kepala oleh Meli.

"Dia mengancam akan membuatmu celaka saat lomba balap besok malam. Dan aku..." lagi-lagi Meli mulai menangis. Angga membawa meli kedalam pelukannya. Tanpa mereka sadari, ada lelaki yang melihat interaksi keduanya.

"Dasar mendusa." Geram lelaki itu, marah.

***

Angga masuk kedalam apartemennya sambil menarik koper yang berisi baju Hana yang masih berada di bagasi mobilnya. Angga pulang sangat larut malam. Dia terkejut saat mengambil minuman di dapur. Di tempat sampah terdapat bungkus mie rebus. Jangan-jangan...

"Han..." Panggil Angga, segera masuk kedalam kamarnya. Disana dia melihat perempuan cantik yang sedang tertidur dengan pulas. Tanpa Angga sadari, bibirnya tersenyum ketika melihat pemandangan itu.

Hana terlihat semakin cantik ketika tidak memakai hijab. Perempuan dengan mata kecoklatan itu sedang tertidur pulas.

Sadar akan dirinya yang sedang tersenyum sambil memandangi wajah Hana, dengan cepat Angga menormalkan ekspresi wajahnya.

"Aku tidak boleh mencintai dia, karena aku dan dia bersatu karena sebuah kesalahan." Ucap Angga, lirih. Dia kembali menutup pintu kamarnya dengan pelan.

Apartemen mewah dengan fasilitas lengkap, membuat siapa saja yang melihatnya menganga kagum. Tidak heran jika Angga mempunyai apartemen semewah ini.

Angga Leonald!! Dia adalah putra tunggal keluarga Leonald. Jadi apa yang Angga inginkan akan terpenuhi. Kecuali kasih sayang kedua orang tuanya.


***

Hari ini terakhir Hana mengambil cuti kuliah. Pagi-pagi sekali Hana sudah bangun. Selepas sholat subuh, dia segera memberesi kamarnya.

Sekarang Hana sedang memegang bingkai foto yang sangat besar. Dia ingin menempelkannya didinding kamarnya, tapi dia harus minta tolong siapa? Angga sedang mandi, Hana tidak mau merepotkannya.

"Ini gimana?" Tanya Hana, sambil menggigit bibir ujung bawahnya. Mau tidak mau dia harus manjat. Dengan asal, Hana menggeser sofa kamarnya, lalu dia mengangkat kursi riasnya diatas sofa. Hana menginjak kursi itu, dia tersenyum puas ketika foto pernikahannya dengan Angga sudah terpasang rapi diatas. Tapi saat dia ingin turun, tiba-tiba....

Grep...

Hana memejamkan matanya. Dia tahu, pasti rasanya akan sakit nanti. Tapi ini...

"Dasar ceroboh. Kalau jatuh gimana?" Omel Angga, dia mendudukkan Hana ke atas sofa. Bukannya meminta maaf, sekarang Hana malam menunduk dalam.

Derita Cinta Pernikahan ( Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang